Penyakit diabetes melitus merupakan salah satu masalah kesehatan terbesar, tidak saja di Indonesia, tetapi juga diseluruh dunia. Diabetes mellitus dapat meningkat dengan cepat prevalensi komplikasi kronis pada usia lansia.Berdasarkan tinjauan lapangan yang dilakukan, Puskesmas Alas barat merupakan salah satu puskesmas yang rutin melakukan kegiatan posyandu screening kasus Diabetes Mellitus pada usia lansia, melihat pola hidup masyarakatnya yang tidak menjaga asupan makanan yang masuk serta kurangnya aktivitas fisik, sehingga menimbulkan peningkatan berat badan diikuti kenaikan kadar glukosa darah. Mengetahui terdapat Hubungan antara Berat Badan Dengan Kadar Gula Darah Pada Kegiatan Screening Diabetes Mellitus lansia di Puskesmas Alas Barat Kecamatan Alas Barat Kabupaten Sumbawa. Rancangan penelitia`n ini merupakan penelitian observasional analitik dengan menggunakan pendekatan cross sectional dengan sampel pasien lansia yang akan dilakukan pengukuran berat badan, tinggi badan dan kadar gula darah pasien. Hasil penelitian dilakukan terhadap 44 pasien lansia dengan hasil pasien obesitas dengan gula darah tinggi (diabetes) sebanyak 31,8%, pasien berat badan normal dengan gula darah normal sebanyak 27,3 %, pasien berat badan normal dengan indikasi (pra diabetes) sebanyak 15,9. Sedangkan pasien dengan berat badan underweight dan gula darah normal sebanyak 18,5%. Berdasarkan uji hipotesis didapatkan p= 0,000 (p≤0,05). Sehingga terdapat hubungan antara berat badan dengan kadar gula darah pada pasien lansia di puskesmas Alas Barat.