Patient safety atau biasa disebut keselamatan pasien ialah suatu upaya yang dilakukandi pelayanan kesehatan untuk mencegah terjadinya cidera dan tindakan yang tidakseharusnya dilakukan pada pasien. Adapun kasus insiden patient safety yang terjadidimana pada tahun 2020 terdapat 1 kasus KTD dan 1 kasus KNC, Pada tahun 2021terdapat 4 kasus KTD dan 1 kasus KPC sedangkan pada tahun 2022 terdapat 5 kasus KTD.Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh penerapan patient safetyterhadap peningkatan kualitas pelayanan rawat inap Rumah Sakit Umum Daerah HajiPadjonga Daeng Ngalle Takalar. Jenis penelitian ini adalah kuantitatif denganpendekatan cross sectional study. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 143 perawatrawat inap Rumah Sakit Umum Daerah Haji Padjonga Daeng Ngalle Takalar denganmenggunakan metode teknik purposive sampling. Data ini diambil dengan menggunakankuesioner yang telah uji validitas dan uji reliabilitas. Analisis data dengan menggunakanuji regresi linear berganda dengan bantuan aplikasi SPSS 26. Hasil penelitian daripengujian hipotesis menggunakan uji t menunjukkan bahwa terdapat pengaruh secaraparsial pada variabel ketepatan identifikasi pasien (p=0,000), kepastian tepat lokasi,tepat prosedur dan tepat operasi (p=0,015), pengurangan risiko infeksi terkaitpelayanan kesehatan (p=0,006) terhadap peningkatan kualitas pelayanan. Sedangkantidak terdapat pengaruh secara parsial pada variabel peningkatan komunikasi yangefektif (p=0,809), peningkatan obat yang perlu diwaspadai (p=0,247), dan penguranganRisiko pasien jatuh (p=0,896) terhadap peningkatan kualitas pelayanan. Sedangkanmelalui uji F, ketepatan identifikasi pasien, peningkatan komunikasi yang efektif,peningkatan obat yang perlu diwaspadai, kepastian tepat lokasi, tepat prosedur dantepat operasi, pengurangan risiko infeksi terkait pelayanan kesehatan, dan penguranganpasien jatuh terdapat pengaruh secara simultan (p=0,000) terhadap peningkatankualitas pelayanan rawat inap Rumah Sakit Umum Daerah Haji Padjonga Daeng NgalleTakalar. Disarankan kepada pihat rumah agar dapat meningkatkan program-programpencegahan sehingga tidak terjadi pengulangan KTD.