This Author published in this journals
All Journal Frontier Agribisnis
Mifta Hidayah
Program Studi Agribisnis/Jurusan SEP, Fakultas Pertanian, Universitas Lambung Mangkurat

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Tingkat Penggunaan Media Sosial (Youtube) sebagai Sarana Literasi Pertanian pada Petani Milenial Banjarbaru Mifta Hidayah; Eka Radiah; Masyudah Rosni
Frontier Agribisnis Vol 8, No 3 (2024)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/frontbiz.v8i3.13596

Abstract

Era globalisasi ditandai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin pesat, terutama bidang teknologi komunikasi dan informasi. Satu dari media komunikasi yang bisa digunakan adalah media sosial (YouTube). Petani milenial sebagai pihak yang berperan dalam memajukan sektor pertanian yang progresif dan memiliki potensi besar untuk memajukan pertanian. Melalui internet petani milenial memiliki akses yang lebih luas terhadap informasi terkait pertanian. Mereka dapat beradaptasi dengan teknologi perkembangan teknologi dalam pertanian. Tujuan dari penelitian ini mengetahui tingkat penggunaan media sosial (YouTube) sebagai sarana literasi pertanian pada petani milenial Banjarbaru dan mengetahui permasalahan apa yang dihadapi petani dalam menggunakan media sosial (YouTube). Jumlah sampel pada penelitian ini 30 orang diambil menggunakan metode Proportionate Random Sampling. Berdasarkan hasil penelitian, Tingkat penggunaan media sosial (YouTube) ditunjukkan dengan frekuensi lebih dari 4 kali sehari, durasi 2-3 jam/hari dengan ragam informasi yang bervariasi terutama penggunaan pupuk, pengendalian hama penyakit, perkembangan teknologi pertanian dan peternakan, meliputi informasi tentang kesehatan hewan ternak, perawatan, dan nutrisi yang tepat untuk meningkatkan produktivitas ternak. Permasalahan yang dihadapi petani dalam mengakses sosial media YouTube petani milenial kurangnya informasi dari penyuluh pertanian (46,67%), keperluan informasi yang mendesak (36,67%), dan sebagian besar petani milenial juga merasa tidak puas dengan informasi yang diberikan penyuluh (16,67%).