This Author published in this journals
All Journal Frontier Agribisnis
Haryogi Muliandri
Program Studi Agribisnis/Jurusan SEP, Fakultas Pertanian, Universitas Lambung Mangkurat

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Motivasi Petani Menanam Tanaman Sengon ( Paraserianthes falcataria L. Nelson) di Kecamatan Kahayan Hilir Kabupaten Pulang Pisau Kalimantan Tengah Haryogi Muliandri; Muhammad Husaini; Masyhudah Rosni
Frontier Agribisnis Vol 5, No 1 (2021)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/frontbiz.v5i1.5972

Abstract

Motivasi adalah suatu proses psikologis yang dapat mencerminkan interaksi antara sikap, kebutuhan, persepsi dan keputusan yang terjadi pada diri petani. Kekuatan motivasi dapat digambarkan melalui motif, dan harapan petani. Motif merupakan faktor pendorong petani untuk melakukan tindakan. Tujuan penelitian mengetahui motivasi petani dan mengidentifikasi permasasalahan yang dihadapi petani dalam menanam tanaman sengon. Penelitian ini menggunakan metode survei. Jumlah sampel penelitian sebanyak 30 petani dari total populasi 118 petani sengon. Untuk mengetahui tujuanbsatu dan dua, digunakan analisis deskriptif. Berdasarkan hasil penelitian, motivasi petani menanam tanaman sengon terbagi kedalam dua bagian yaitu motivasi ekonomi dan sosial. Motivasi ekonomi termasuk dalam kategori tinggi dengan skor yang diperoleh sebesar 84.86% dari skor ideal. Dengan menanam sengon dapat meningkatkan pendapatan petani, meskipun setelah berumur 6-7 tahun setelah tanam dan ada jaminan harga sengon karena sudah ada pebrik pengolahan.  Hal yang sama dengan motivasi sosial, dengan skor yang diperoleh sebesar  92.86% dari skor ideal.  Dengan menanam sengon petani dapat berinteraksi terhadap sesama petani dan masyarakat sekitar, selain itu juga mendapatkan pembinaan dari pemerintah. Permasalahan utama dalam menanam sengon adalah kebakaran lahan, berikutnya hama tupai, keterbatasan modal dan tidak adanya kredit usaha dari pemerintah.