Pendahuluan Luka bakar masih merupakan masalah global. Insiden luka bakar di seluruh dunia pada tahun 2004 diperkirakan 1,1 per 100.000 penduduk. Dan hampir separuh terjadi di wilayah Asia Tenggara. Skin graft digunakan dalam berbagai situasi klinis termasuk rekonstruksi luka bakar. ). Patogen yang paling umum yang menyebabkan kegagalan graft adalah coagulase positive staphylococcus, Pseudomonas dan beta-haemolytic Streptococcus. Oleh karena itu, peneliti perlu meneliti hubungan koloni Pseudomonas aeruginosa dengan tingkat keberhasilan skin graft pada pasien luka bakar di RSUP H. Adam Malik Medan.Metode Penelitian ini merupakan penelitian descriptive analitik dengan desain penelitian crossectional, dilakukan di Departemen Ilmu Bedah Plastik RSUP H. Adam Malik Medan selama periode Februari sampai Juni 2014. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh penderita luka bakaryang dirawat di RSUP H. Adam Malik Medan pada kurun waktu Februari sampai Juni 2014 yang dilakukan skin graft.Hasil Dari 22 kasus luka bakar dijumpai persentase take skin graft > 80% pada 16 pasien (72.7%), persentase take skin graft antara 50-80% pada 5 pasien (22.7%), dan persentase take skin graft < 50% dijumpai pada 1 pasien. take skin graft >80% pada luka bakar dengan Pseudomonas aeroginosa dijumpai pada 3/7 kasus (42,86%) yang lebih sedikit pada luka bakar non Pseudomonas aeroginosa yaitu pada 13/15 kasus (86,67%). Take <80% pada penderita luka bakar dengan Pseudomonas aeroginosa ( 4/7 = 57.14% ) lebih banyak dari pada luka bakar dengan non Pseudomonas aeroginosa ( 2/15 = 13,33% ). Namun perbedaan ini secara statistik hampir bermakna (p=0,073).Kesimpulan Tingkat keberhasilan skin graft sebesar >80% pada luka bakar dengan Pseudomonas aeroginosa dijumpai pada 3/7 kasus (42,86%) yang lebih sedikit pada luka bakar non Pseudomonas aeroginosa yaitu pada 13/15 kasus (86,67%). Berdasarkan uji chi square tidak dijumpai adanya hubungan koloni Pseudomonas aeruginosa dengan tingkat keberhasilan skin graft pada penderita luka bakar (p=0,073)Kata Kunci Pseudomonas Aeruginosa, Split Take Thickness Skin Graft (STSG), Luka Bakar