Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Identifikasi Penafsiran Quraish Shihab Tentang Bias Pandangan Ulama terhadap Perempuan: Analisis Hermeneutika Kritis Nia Kurniasih; Eni Zulaiha
Reslaj: Religion Education Social Laa Roiba Journal Vol. 6 No. 12 (2024): RESLAJ: Religion Education Social Laa Roiba JournalĀ 
Publisher : Intitut Agama Islam Nasional Laa Roiba Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47467/reslaj.v6i12.4648

Abstract

Quraish Shihab, an Indonesian Qur'anic exegete, argues that there is a biased perspective towards women rooted in the views of classical scholars and contemporary intellectuals, which, according to him, stems from a misunderstanding of religious texts. Therefore, the aim of this research is to identify Shihab's interpretation of these biases as they relate to specific verses in the Qur'an. Using a qualitative approach and content analysis method, this research is a literature study, with primary data sources being Shihab's thematic exegesis titled Perempuan and Habermas's The Theory of Communicative Action, as well as secondary sources from other relevant literature. The data collection technique employed is documentation, while the data analysis technique utilizes Habermas's critical hermeneutics. The findings reveal that Shihab rejects these biased perspectives. He critiques traditional views by referencing Qur'anic verses and critiques contemporary scholars by correcting their understanding of the verses they cite. Furthermore, based on Habermas's critical hermeneutics analysis, several forms of action and communication are identified in Shihab's interpretation, including normative, communicative, and teleological actions and communication. Criticisms of Shihab's interpretations, as examined through this approach, include several key aspects: an indication of the preservation of patriarchal culture, where some traditional views are upheld; the reinforcement of traditional gender roles, where certain roles are maintained in line with past perspectives; and the limitation of progressive interpretation, which highlights challenges in developing a more contemporary understanding of women's roles in society
Core Ethical Values Pendidikan Karakter Berbasis Nilai-Nilai Islam Nia Kurniasih; Rulia; Aan Hasanah; Bambang Samsul Arifin
Didaktika: Jurnal Kependidikan Vol. 13 No. 4 Nopember (2024): Didaktika Jurnal Kependidikan
Publisher : South Sulawesi Education Development (SSED)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58230/27454312.1036

Abstract

Artikel ini membahas kompleksitas permasalahan moral yang dihadapi oleh masyarakat Indonesia saat ini, termasuk maraknya korupsi, tawuran antar pelajar, penyalahgunaan narkoba, dan perilaku tidak terpuji lainnya. Krisis moral ini menunjukkan urgensi untuk mengimplementasikan pendidikan karakter sebagai solusi yang efektif. Pendidikan karakter bertujuan membangun karakter bangsa yang bermoral, berakhlak mulia, dan berbudi pekerti luhur. Islam, sebagai sumber nilai-nilai luhur, memiliki potensi besar dalam mendukung pendidikan karakter. Nilai-nilai seperti iman, taqwa, ihsan, kejujuran, adil, kasih sayang, dan tanggung jawab tidak hanya membimbing individu untuk berperilaku baik, tetapi juga untuk membentuk masyarakat yang baik dan tertib. Artikel ini juga menyoroti pentingnya etika dalam Islam sebagai fondasi moralitas agama yang mengarahkan manusia untuk saling berbuat baik dalam membangun masyarakat yang harmonis. Dengan mengacu pada ajaran Islam, pendidikan karakter berbasis nilai-nilai ini diharapkan dapat mencetak generasi muda yang cerdas, beriman, dan berakhlak mulia, sesuai dengan tujuan pendidikan nasional Indonesia. Penelitian tentang nilai-nilai etika dalam pendidikan karakter berbasis Islam menjadi fokus dalam artikel ini, dengan harapan dapat menghasilkan model pendidikan yang efektif dan aplikatif sesuai konteks Indonesia saat ini.