Lembaga keuangan syariah harus berupaya meningkatkan kreativitas dalam menjaga lembaga keuangannya. Salah satu lembaga keuangan syariah yang ada di Lubuk Lintah adalah KJKS (Koperasi Jasa Keuangan Syariah) BMT (Baitul Mal wa Tamwil) Desa Lubuk Lintah. Artikel ini bertujuan untuk menguraikan beberapa strategi pengembangan BMT Lubuk Lintah. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif dengan data yang berasal dari lapangan (field study), sumber data yang digunakan adalah: pertama, sumber primer yaitu hasil wawancara dengan pengurus BMT Lubuk Lintah, kedua: sumber sekunder yaitu dari OJS (Open Journal System ) berbasis buku dan artikel terkait tema BMT. Penelitian ini menemukan bahwa metode strategis dalam pengembangan BMT Lubuk Lintah adalah optimalisasi pelayanan, penentuan segmentasi pasar, melakukan kegiatan pemasaran sesuai target pasar, sosialisasi kepada masyarakat, margin hanya 1,5%, dan rekreasi akhir tahun. Islamic financial institutions must strive to increase creativity in maintaining their financial institutions. One of the Islamic financial institutions in Lubuk Lintah is KJKS (Sharia Financial Services Cooperative) BMT (Baitul Mal wa Tamwil) Lubuk Lintah Village. This article aims to outline some of the development strategies of BMT Lubuk Lintah. The research method used is qualitative with data from the field (field study), the data sources used are: first, primary sources, namely the results of interviews with BMT Lubuk Lintah administrators, second: secondary sources, namely from OJS (Open Journal System) based on books and articles related to BMT themes. This study found that the strategic methods in the development of BMT Lubuk Lintah are service optimization, market segmentation, conducting marketing activities according to the target market, socialization to the community, margin of only 1.5%, and year-end recreation.