Huri Salamah
Institut Agama Islam Al-Zaytun Indonesia

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

PERANAN PENTING PENDIDIKAN KARAKTER PANCASILA DALAM PEMBELAJARAN PKN SISWA MI MA’HAD AL-ZAYTUN Amelia Muasyasya; Safira Sofani; Huri Salamah; Dede Indra Setiabudi
Civilia: Jurnal Kajian Hukum dan Pendidikan Kewarganegaraan Vol. 2 No. 1 (2023): Civilia: Jurnal Kajian Hukum dan Pendidikan Kewarganegaraan
Publisher : Civilia: Jurnal Kajian Hukum dan Pendidikan Kewarganegaraan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.572349/civilia.v2i1.576

Abstract

Pendidikan Kewarganegaraan atau biasa disebut dengan PKN merupakan mata pelajaran yang diajarkan sejak MI/SD. Tujuan dari pembelajaran kewarganegaraan adalah agar peserta didik dapat secara aktif mengembangkan berbagai potensi dirinya untuk meningkatkan kecerdasan, keterampilan, kemampuan dan kesadaran akan hak dan kewajibannya sebagai warga negara Indonesia sehingga mereka memahami dan menghormati sesama manusia.Guru memegang peranan yang sangat penting dalam menanamkan nilai-nilai pancasila kepada siswa. Karena guru adalah pemimpin siswa di sekolah. Menanamkan nilai-nilai Pancasila sebagai landasan pembentukan karakter siswa, guru dapat menggunakan berbagai cara seperti: pembelajaran di kelas, mengenalkan siswa pada disiplin, melatih siswa untuk rajin beribadah, dan budidaya.Karakter Pancasila tersebut sudah mulai diterapkan oleh lembaga pendidikan Ma’had Al-Zaytun sejak usia dasar atau MI. karena pimpinan Pondok Pesantren Ma’had Al-Zaytun yakni Syeikh AbdusSalam Rasyidi Panji Gumilang, M.P. sangat menjunjung tinggi nilai Pancasila dan beranggapan bahwa karakter Pancasila harus sudah dibiasakan sejak dini agar semua siswa MI di Al-Zaytun dapat berkarakter sesuai pancasila, dimana pancasila merupakan ideologi Negara Indonesia. Untuk mewujudkan hal tersebut perlu adanya strategi di dalam pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan agar anak tetap merasa nyaman dan senang dengan pendidikan yang diberikan.Namun dalam pendidikan seperti itu, kondisi anak harus diperhitungkan, jika anak tampak bosan dengan apa yang diajarkan, sebaiknya diganti dengan hal-hal yang membuat siswa senang.Karakter yang diperoleh siswa MI Mahad Al-Zaytun pada sila pertama yaitu Religius dimana siswa dibimbing dan diajarkan untuk beribadah dan mempercayai tuhan itu Esa; karakter pada sila kedua yaitu siswa MI Mahad Al-Zaytun diajarkan untuk berlaku adil kepada sesama dan bersikap tidak semena-mena; karakter pada sila ketiga yaitu siswa MI Mahad Al-Zaytun diajarkan untuk menjunjung tinggi sikap toleransi antar sesama manusia agar tidak terjadinya suatu perselisihan karena perbedaan agama, suku, ras dan budaya; karakter pada sila keempat yaitu siswa MI Mahad Al-Zaytun diajarkan untuk bermusyawarah dalam menentukan suatu keputusan bersama dan berorganisasi di kelas; karakter pada sila kelima yaitu siswa MI Mahad Al-Zaytun diajarkan untuk berlaku adil terhadap sesama manusia dan makhluk hidup sehingga setelah kelima nilai tersebut diterapkan maka dapat terwujudnya suatu keadilan sosial bagi seluruh siswa/siswi di dalamnya.