Perkiraan jumlah limbah kulit buah kakao yang dihasilkan dari proses menghasilkan biji kering kakao KT Sidodadi sekitar 11.032 kg/tahun. Konversi limbah menjadi produk bernilai seperti eco-enzyme merupakan salah satu upaya untuk menciptakan lingkungan yang bersih serta dapat menghasilkan produk bernilai. Tujuan kegiatan ini adalah untuk memberikan informasi serta ketrampilan petani tentang pengolahan limbah kulit kakao dengan teknologi pembuatan eco-enzyme. Metode yang digunakan pada kegiatan ini adalah Participatory Rural Appraisal (PRA) yang dibagi menjadi tiga tahap, yaitu persiapan, pelaksanaan, dan evaluasi. Kegiatan dilaksanakan di KT Sidodadi Kabupaten Gunungkidul yang diikuti oleh 15 orang anggota kelompok tani, dengan menggunakan kulit buah kakao sebagai bahannya. Dari hasil monitoring dan evaluasi ditemukan bahwa proses pembuatan berjalan dengan baik dan dapat menghasilkan produk eco-enzyme yang siap digunakan. Dari evaluasi ditemukan bahwa 92% anggota kelompok mendapatkan manfaat dari kegiatan ini seperti pemahaman anggota kelompok terhadap teknologi eco-enzyme, manfaat, cara pembuatan, dan penggunaan eco-enzyme di kebun petani. Kegiatan ini juga mendukung kelompok dalam mengatasi limbah kulit kakao yang dihasilkan dari proses produksi biji kering kakao petani. Socialization of Utilization Cocoa Pod Waste Through the Production Eco-Enzyme Training The estimated amount of cocoa pod shell waste resulting from KT Sidodadi's process of producing dry cocoa beans is around 11,032 kg/year. Converting waste into valuable products such as eco-enzymes is an effort to create a clean environment and produce valuable products. This activity aims to provide farmers with information and skills about processing cocoa shell waste using eco-enzyme manufacturing technology. The method used in this activity is Participatory Rural Appraisal (PRA), which is divided into three stages: preparation, implementation, and evaluation. The activity was carried out at KT Sidodadi, Gunungkidul Regency, using cocoa pod skin as an ingredient. The monitoring and evaluation results showed that the manufacturing process was running well and could produce eco-enzyme products that were ready for use. The evaluation found that 92% of group members benefited from this activity, such as their understanding of eco-enzyme technology, benefits, method of manufacture, and use of eco-enzyme in farmers' gardens. This activity also supports the group in dealing with cocoa shell waste from farmers' production process of dry cocoa beans.