Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan antara factor penghambat dengan pelaksanaan sistem manajemen keselamatan dan Kesehatan kerja di rumah sakit. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif dengan pendekatan korelasional. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi hubungan antara faktor penghambat dengan pelaksanaan sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja (K3) di rumah sakit. Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini berasal dari kuesioner yang disebarkan kepada karyawan rumah sakit yang berhubungan langsung dengan pelaksanaan K3, seperti tenaga medis, paramedis, dan staf administrasi. Sampel penelitian dipilih menggunakan teknik purposive sampling, di mana kriteria responden adalah mereka yang terlibat dalam kegiatan K3. Faktor-faktor penghambat seperti kurangnya pemahaman, dukungan manajemen, sumber daya, atau pelatihan yang minim sangat berpengaruh terhadap pelaksanaan SMK3 di rumah sakit. Faktor-faktor ini menciptakan kondisi di mana standar keselamatan tidak dapat diterapkan secara efektif, yang pada akhirnya meningkatkan risiko kecelakaan dan penyakit kerja. Untuk memastikan pelaksanaan SMK3 yang optimal, hambatan-hambatan tersebut harus diidentifikasi dan diatasi dengan langkah-langkah strategis seperti pelatihan intensif, alokasi sumber daya yang memadai, serta peningkatan budaya keselamatan di lingkungan kerja.