Dalam memberikan pelayanan kesehatan secara maksimal maka, perlu mengetahui permasalahan pengembangan sumber daya manusia (SDM) terutama kualitas SDM Kesehatan di Rs Bhayangkara Anton Soedjarwo, sehingga dapat digunakan sebagai dasar dalam menyusun kebijakan maupun program selanjutnya, meningkatkan kualitas pelayanan dan meningkatkan angka kunjungan pasien. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui implementasi pengembangan SDM meliputi pendayahgunaan, pembinaan SDM, selain itu mengetahui kendala dan upaya mengatasi kendala tersebut. Metode yang digunakan adalah metode penelitian kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Teknik pengumpulan data melalui wawancara mendalam (indepth interview) dengan 11 informan penelitian. Analisis data melalui tahapan reduksi data, penyajian dan penarikan kesimpulan. Implementasi sistem pengembangan SDM Kesehatan dalam topik pengadaan pendidikan masih terbatas dan belum merata. Pendayagunaan SDM Kesehatan belum optimal karena tidak ada jadwal rotasi secara periodik dan belum menggunakan penilaian kinerja untuk promosi jabatan. Terdapat 3 kendala dalam implementasi pengembangan SDM Kesehatan meliputi kurangnya motivasi, keterbatasan dana dan komunikasi belum optimal. Upaya untuk meningkatkan motivasi dengan memberikan kenaikan insentif, mengatasi kurangnya anggaran dana pelatihan dengan pengajuan kepada Srena Polri dan Dana Badan Layanan Umum (BLU) rumah sakit serta menerapkan metode komunikasi efektif untuk memaksimalkan koordinasi. Kesimpulan dari penelitian ini adalah implementasi pengembangan SDM kesehatan di Rs Bhyangkara Anton Soedjarwo belum maksimal. Peneliti memberi saran bahwa manajemen rumah sakit diharapkan dapat menata kembali sistem pengembangan SDM kesehatan pada periode berikutnya untuk meningkatkan kualitas SDM kesehatan dan pelayanan kesehatan yang optimal dimasa yang akan datang.