Khairul Khairul
Institut Teknologi dan Bisnis Haji Agus Salim, Bukittinggi

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Pengelolaan Pasar Klewer Pasca Kebakaran Berbasis Collaborative Governance (Perspektif Civil Society) Yitno Puguh Martomo; Khairul Khairul
Publikauma : Jurnal Administrasi Publik Universitas Medan Area Vol 9, No 2 (2021): PUBLIKAUMA, Desember 2021
Publisher : Universitas Medan Area

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31289/publika.v9i2.5274

Abstract

Kompleksitas yang muncul pasca kebakaran pasar Klewer diteliti melalui  pengelolaan yang berbasis collaborative governance, dengan mensinergikan antara government,  civil society, dan privat. Tujuan penelitian menganalisis pelaksanaan collaborative governance dari perspektif civil society. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode fenomenologi untuk mengungkapkan realita dari sudut pandang orang yang mengalaminya secara langsung atau berkaitan dengan pengalamannya. Teknik pengumpulan data menggunakan Teknik wawancara, Teknik observasi, dan dokumentasi.  Sedangkan analisis data menggunakan model inter aktif yang meliputi pengumpulan data, kondensasi data, sajian data, dan penarikan kesimpulan. Civil society sebagai perspektif  dalam collaborative governance dari aspek ketahanan budaya berhasil mempertahankan nilai luhur budaya lokal warisan Keraton. Aspek Benefit menghasilkan semangat untuk bangkit dan menjadi  motivasi dalam memenuhi tuntutan kebutuhan keluarga sekaligus sebagai simbol pengusaha local. Aspek partisipasi berhasil mempercepat kelancaran kegiatan atau operasional  pasar. Simpulan penelitian ini adalah Collaborative Governance dari perspektif Civil Society menjadikan kolaborasi pengelolaan pasar klewer pasca kebakaran lebih efektif. 
Model Implementasi Kebijakan Penyetaraan Jabatan dalam Meningkatkan Sistem Kerja Organisasi Perangkat Daerah Kabupaten Lima Puluh Kota Kurniawan, Afdal; Khairul, Khairul
Innovative: Journal Of Social Science Research Vol. 4 No. 5 (2024): Innovative: Journal Of Social Science Research
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/innovative.v4i5.14941

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis bagaimana implementasi penyetaraan jabatan administrasi ke jabatan fungsional dan menganalisis faktor-faktor yang menghambat bagi kebijakan penyetaraan jabatan administrasi ke jabatan fungsional, dalam mewujudkan sistem kerja organisasi perangkat daerah Kabupaten Lima Puluh Kota. Metode penelitian yang digunakan adalah pendekatan kualitatif dengan fenomenologi sebagai landasan teorinya. Adapun metode dan instrumen untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini adalah wawancara, observasi dan dokumentasi. Analisis data dilakukan dengan menggunakan teknik analisa data Milles and Hubermen mulai dari pengumpulan data, reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan penyetaraan jabatan struktural kedalam jabatan fungsional pada Kabupaten Lima Puluh Kota belum efektif dilaksanakan. Faktor penghambat penerapan kebijakan tersebut ada pada faktor komunikasi, sumber daya, dan disposisi dimana faktor tersebut belum berjalan optimal. Tidak ada komunikasi yang menyasar secara komprehensif pada pejabat yang akan disetarakan. Penyetaraan jabatan juga tidak didudukung oleh sumber daya berdasarkan kualifikasi kompetensi dan kapabilitasnya, Selain itu system kerja yang cenderung masih sama sebelum penyetaraan, membuat implementasi penyetaraan yang digadang-gadang sebagai salah satu reformasi birokrasi masih jauh dari kata efisien.Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis bagaimana implementasi penyetaraan jabatan administrasi ke jabatan fungsional dan menganalisis faktor-faktor yang menghambat bagi kebijakan penyetaraan jabatan administrasi ke jabatan fungsional, dalam mewujudkan sistem kerja organisasi perangkat daerah Kabupaten Lima Puluh Kota. Metode penelitian yang digunakan adalah pendekatan kualitatif dengan fenomenologi sebagai landasan teorinya. Adapun metode dan instrumen untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini adalah wawancara, observasi dan dokumentasi. Analisis data dilakukan dengan menggunakan teknik analisa data Milles and Hubermen mulai dari pengumpulan data, reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan penyetaraan jabatan struktural kedalam jabatan fungsional pada Kabupaten Lima Puluh Kota belum efektif dilaksanakan. Faktor penghambat penerapan kebijakan tersebut ada pada faktor komunikasi, sumber daya, dan disposisi dimana faktor tersebut belum berjalan optimal. Tidak ada komunikasi yang menyasar secara komprehensif pada pejabat yang akan disetarakan. Penyetaraan jabatan juga tidak didudukung oleh sumber daya berdasarkan kualifikasi kompetensi dan kapabilitasnya, Selain itu system kerja yang cenderung masih sama sebelum penyetaraan, membuat implementasi penyetaraan yang digadang-gadang sebagai salah satu reformasi birokrasi masih jauh dari kata efisien.