Cilacap Selatan merupakan salah satu daerah yang berada di pesisir selatan Pulau Jawa. Wilayah ini berhadapan langsung dengan zona subduksi Lempeng Indo-Australia dan Lempeng Eurasia. Selain itu, Cilacap juga berada dekat dengan jalur Sesar Pamanukan-Cilacap sehingga kondisi ini menyebabkan wilayah Cilacap sering terjadi gempa bumi. Gempa bumi seringkali menimbulkan bencana, salah satunya adalah likuifaksi. Apalagi kondisi geologi di Cilacap Selatan didominasi dengan endapan alluvial dengan muka air tanah dangkal. Oleh sebab itu diperlukan analisis potensi likuifaksi beserta prediksi penurunannya. Analisis dilakukan menggunakan data sekunder berupa peta geologi, data N-SPT, data propertis tanah, dan percepatan tanah puncak. Analisis yang digunakan adalah analisis likuifaksi semi empiris, NCEER. Dari pengolahan data tersebut akan menghasilkan nilai Cyclic Stress Ratio (CSR) dan Cyclic Resistance Ratio (CRR) yang akan dianalisis nilai keamanannya atau safety factor (SF). Kemudian tingkat potensi likuifaksi pada penelitian ini menggunakan metode Liquefaction Potential Index (LPI). Setelah diketahui tingkat potensi likuifaksinya, menghitung prediksi penurunan tanah setelah terjadi likuifaksi dengan metode Zhang. Hasil analisis menunjukkan bahwa tanah di Cilacap Selatan memiliki kerentanan yang sangat tinggi terhadap likuifaksi dengan nilai Liquefaction Potential Index (LPI) sebesar 28,07. Prediksi penurunan tanah akibat likuifaksi mencapai 27,97 cm yang termasuk dalam kategori tingkat kerusakan tinggi. Hal ini disebabkan oleh kondisi tanah yang didominasi oleh lanau lepas dengan muka air tanah yang cukup dangkal serta besarnya percepatan gempa yang berpotensi terjadi di wilayah Cilacap.