Claim Missing Document
Check
Articles

Found 15 Documents
Search

Compilation of Spatial Models in Improving the Performance of Maintenance of Irrigation Area Networks in Purwodadi and Brati Districts, Grobogan Soedarsono S; Selvia Agustina
JACEE (Journal of Advanced Civil and Environmental Engineering) Vol 4, No 1 (2021): April
Publisher : Universitas Islam Sultan Agung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30659/jacee.4.1.35-43

Abstract

The Grobogan Regency Government, apart from constructing and maintaining weir buildings and dams that function to divide irrigation water, also continues to strive in developing the Secondary Irrigation Area Network. However, until now the handling of the construction and maintenance of the Irrigation Network carried out by the Department of Public Works and Spatial Planning of Grobogan Regency has not been able to be carried out optimally because there are several obstacles faced, including limited geographic / spatial-based data and information that is accurate as a tool for know the location of the Irrigation Network infrastructure and the supporting buildings for the Irrigation Network. The purpose of this research is to implement a Geographical Information System (GIS) application using the ArcGis program, to compile an information system in the form of a data base for the Irrigation Area network and to determine the priority for the maintenance of the Irrigation Area network using the following parameters: how much area is the Irrigation Area network irrigated, how long is the irrigation area canal damage and how much it costs to maintain the irrigation network The inventory data of the irrigation area network is obtained from the Irrigation and Raw Water sector of the PUPR Service of Grobogan Regency, this data is in the form of existing irrigation area network data, As-built Drawing images from the implementation results and photos of the location of the irrigation area network.
PENGARUH ASPAL BUTON TERHADAP PROPERTIS TANAH EKSPANSIF Selvia Agustina; Gatot Rusbintardjo; Lisa Fitriyana
Jurnal Infrastruktur Vol 7 No 1 (2021): Jurnal Infrastruktur
Publisher : Jurnal Infrastruktur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35814/infrastruktur.v7i1.1923

Abstract

The strength of pavement is highly depend on the quality of the subgrade. Pavement placed on poor subgrade will require sufficient thickness to be able to withstand traffic load. If the soil where the pavement will be constructed have low strength, then some efforts must be done to increase its strength. There are three methods to increase the soil strength, first by replacing the original soil with other better soil, the second method is by thickening the layers of pavement, and the third method is by strengthening the existing soil. In this research, the third method was used. Expansive clay soil was stabilized using Button Natural Rock Asphalt (BNRA). 20% to 35% of BNRA is finely ground to pass sieve #200. The Proctor, California Bearing Ratio (CBR), direct shear, and Atterberg Limit tests are conducted. The CBR test results indicate that the CBR value increases with increasing of BNRA content. CBR values resulted from the test are 2.89%, 3.13%, 3.36%, 3.91% for BNRA content 20%, 25%, 30%, and 35% respectively, or increase 166% from the CBR value of original soil. Meanwhile, direct shear test results cohesion ‘c’ also increase. These test results indicate that BNRA can increase the strength of expansive clay, and meet the requirements to be used for subgrade pavement.
The Potential Liquefaction in Yogyakarta and Bantul Selvia Agustina
International Conference on Coastal and Delta Areas Vol 3 (2017): The 3rd International Conference on Coastal and Delta Areas
Publisher : International Conference on Coastal and Delta Areas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The phenomenon of liquefaction occured in Yogyakarta at the massive earthquake on May 27th, 2006. This phenomenon may be occur again because of the geological and seismic conditions in Yogyakarta that support the occurrence of liquefaction. This research aims to determine the level of liquefaction potential in Yogyakarta especially the central of Yogyakarta and Bantul. Analysis of Liquefaction potential use Youd method. The results of soil investigation shows that the type of soil in the research area is uniformly graded sand. The depth of the ground water level in October 2015 in the research area around 0,8-13,4 meters. The Attenuation function of Crouse-Mc Guire produce PGA largest value-which is about 0,23g-0,56g. The potential liquefaction in Yogyakarta is about 0 – 2,06 (very low) and Bantul is about 0 – 48. Watu is the highest potential liquefaction in Bantul. Keywords: earthquake, liquefaction, LPI
Analisis Dinding Penahan Tanah Rumah Pompa Air Selvia Agustina; Soedarsono Soedarsono
Reviews in Civil Engineering Vol 4, No 1 (2020): Reviews in Civil Engineering
Publisher : Universitas Tidar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (722.812 KB) | DOI: 10.31002/rice.v4i1.1987

Abstract

Ketika musim penghujan tiba, bencana banjir selalu menghantui Kota Semarang. Apalagi posisi Kota Semarang yang berada di pesisir pantai, fenomena air pasang atau yang sering disebut rob memperparah bencana banjir yang menerjang Kota Semarang. Bencana ini menyebabkan mata rantai perekonomian di Jawa Tengah khususnya Kota Semarang lumpuh. Oleh sebab itu, diperlukan cara untuk penanganan bencana banjir ini. Salah satu cara penanganannya adalah membuat rumah pompa. Rumah pompa direncanakan menggunakan CCSP sebagai dinding penahan tanah. Dinding penahan ini akan dianalisis tingkat keamanannya dengan menggunakan program Plaxis 2D. Berdasarkan hasil penyelidikan tanah, kondisi tanah di sekitar rumah pompa merupakan tanah lempung sehingga kedalaman pemancangan CCSP cukup dalam yaitu 15 meter di bawah permukaan tanah. Setelah dianalisis menggunakan Plaxis, angka keamanan CCSP tipe W 500 setelah digali 2 meter adalah 2,41 dengan deformasi maksimal 180,92 x 10-3 meter sedangkan angka aman setelah diberi minipile dan beban 3,98 dengan deformasi 233 x 10-3 meter.
PENGARUH FELDSPAR DAN AMPAS TEBU TERHADAP PROPERTIS TANAH EKSPANSIF Selvia Agustina; Lisa Fitriyana
Reviews in Civil Engineering Vol 3, No 1 (2019): Reviews in Civil Engineering
Publisher : Universitas Tidar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31002/rice.v3i1.1259

Abstract

Salah satu upaya perbaikan tanah ekspansif adalah dengan stabilisasi, yaitu mencampurkan tanah dengan semen. Namun penggunaan semen memerlukan biaya besar. Oleh sebab itu, perlu pengganti semen. Pada penelitian ini, semen diganti dengan feldspar dan ampas tebu. Tujuannya adalah mengetahui pengaruh karakteristik tanah ekspansif setelah dicampur dengan feldspar dan ampas tebu, serta mengetahui campuran yang lebih baik dalam stabilisasi tanah ekspansif.Penelitian ini menggunakan feldspar dan ampas tebu dengan kadar campuran 5%, 10%, dan 15%. Propertis tanah ekspansif yang dimodifikasi ditinjau dari pengujian atterberg limit dan direct shear. Hasil dari pengujian tersebut berupa indeks plastisitas (PI), liquid limit (LL), shrinkage limit (SL), kohesi (c), dan sudut geser dalam (j) dari campuran tanah.Hasil menunjukan bahwa karakteristik tanah ekspansif yang dicampur dengan feldspar dan ampas tebu mengalami penurunan indeks plastisitas (PI) dan kohesi (c) sedangkan sudut geser dalamnya (j) semakin tinggi. Campuran yang paling baik adalah menggunakan feldspar dengan kadar 15%.
PENGARUH BAHAN TAMBAH ABU TEMPURUNG KELAPA DENGAN LIMBAH GYPSUM TERHADAP TANAH LEMPUNG Selvia Agustina
Jurnal Teknik Sipil dan Arsitektur Vol. 27 No. 2 (2022): JURNAL TEKNIK SIPIL DAN ARSITEKTUR
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Tunas Pembangunan Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36728/jtsa.v27i2.2148

Abstract

Tanah lempung merupakan tanah yang memiliki karakterisktik daya dukung dan sudut gesernya rendah sehingga diperlukan stabilisasi untuk perbaikan tanah lempung. Ada dua cara stabilisasi tanah lempung antara lain stabilisasi tanah secara mekanis yaitu dengan menggunakan alat berat dan stabilisasi tanah secara kimiawi yaitu menggunakan bahan tambah agar sifat tanah lempung berubah menjadi lebih baik dalam mendukung tanah. Pada penelitian ini, stabilisasi tanah yang digunakan adalah stabilisasi kimiawi yaitu menambahkan abu tempurung kelapa dengan limbah gypsum. Kedua bahan ini disinyalir mampu memperbaiki sifat tanah lempung. Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh dan prosentasi optimum kedua bahan terhadap tanah lempung. Penelitian ini dilakukan uji laboratorium dengan menambah tanah lempung dan kedua bahan tambah. Kadar prosentasi yang dipakai adalah 6%, 10%, dan 14%. Hasil penelitian menunjukan bahwa penambahan abu tempurung kelapa dengan limbah gypsum dapat meningkatkan sudut geser dan kohesi sedangkan indeks plastisitasnya turun. Berdasarkan hasil penelitian prosentasi kadar abu tempurung kelapa dan limbah gypsum yang paling optimal adalah pada kadar 14%.
SOSIALISASI BENCANA LONGSOR PADA PENDIDIKAN USIA DINI DESA MUNDING KABUPATEN SEMARANG Selvia Agustina; Boby Rahman; Lisa Fitriyana
Pondasi Vol 27, No 2 (2022): Desember 2022
Publisher : UNISSULA Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30659/pondasi.v27i2.27535

Abstract

Indonesia sebagai negara yang memiliki tingkat kerawanan fisik alam terhadap bencana, harus bersiap memitigasi kondisi tersebut. Salah satu mitigasinya adalah dengan mempersiapkan generasi yang tangguh terhadap bencana. Pengabdian ini dilakukan untuk memberikan sosialisasi kepada anak-anak PAUD terkait bencana longsor. Metodologi yang digunakan adalah kualitatif dengan alat bantu adalah video kartun tentang bencana longsor, gaya penjelasan dan gestur mendongeng, serta depth interview melalui diskusi bersama anak-anaknya. Hasilnya walaupun tidak sepenuhnya namun secara makna fundamental longsor dapat ditangkap oleh mereka. Beberapa hal yang tidak dapat ditangkap walapun dengan bantuan visual, penjelasan dan gestur adalah substansi-substansi yang memang belum familiar ditingkat pendidikan mereka.
Perencanaan Fondasi Bored Pile Pada Pembangunan Kantor Pemerintah Terpadu Kabupaten Brebes Prabowo Prabowo; Selvia Agustina; Gata Dian Asfari; Nina Anindyawati
Pondasi Vol 27, No 2 (2022): Desember 2022
Publisher : UNISSULA Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30659/pondasi.v27i2.28649

Abstract

ABSTRACTAll The Brebes Regency Government Office uses a pile foundation, in this study a redesign was carried out using a bored pile foundation to determine the bearing capacity of the foundation. This study takes into account the type of load and soil conditions found at the research site. The purpose of this study was to compare the bearing capacity and settlement of the foundation.This study uses soil data from the project. And analyzed using SPT data, the method to calculate the carrying capacity is Mayerhof 1956 and Reese & Wright 1977. While the decrease is using the Vesic 1977 method and Plaxis v8.6 software. Based on the analysis carried out by loading using SAP2000 software.analysis using SAP2000 software obtained P1 : 17054,852 kN, P2 : 7848,268 kN and P3 : 1611,193 kN loads as the largest, medium and smallest loads. It is planned that the bored pile foundation has a diameter of  50 cm and a depth of 48 m with an N-SPT of 60. The dimensions of the pile cap are 4x2,5x0,5m. The results of the calculation of the carrying capacity of the pile group P1 is 17138.304 kN, P2 is 9696.672 kN, and P3 is 3758.4 kN and lateral bearing capacity is 1302.9 kN. The decrease was 1.773 cm and 5 cm for single and group piles based on the vesic method. While the decrease based on Plaxis v8.6 software was 1.615 cm and the decline in the group was 2.5 cm, the duration of the decline was 49.9 years. The conclusion is based on the evaluation of the planned bored pile foundation to withstand the load of the superstructure.Keywords: Bored pile Foundation, Supporting Capacity, Settlement ABSTRAKSemua Kantor Pemerintah Kabupaten Brebes menggunakan fondasi tiang pancang, pada penelitian ini dilakukan redesain menggunakan fondasi bored pile untuk mengetahui daya dukung fondasi. Penelitian ini memperhitungkan jenis beban dan kondisi tanah yang terdapat di lokasi penelitian. Tujuan penelitian ini adalah membandingkan daya dukung dan penurunan fondasi.Penelitian ini menggunakan data tanah dari proyek tersebut. Dan dilakukan analisa menggunakan data SPT, metode untuk menghitung daya dukung yaitu Mayerhof 1956 dan Reese&Wright 1977. Sedangkan penurunan menggunakan metode Vesic 1977 dan software Plaxis v8.6. Berdasarkan analisa yang dilakukan dengan pembebanan menggunakan software SAP2000.Analisa pembebanan menggunakan software SAP2000 didapatkan beban P1 : 17054,852 kN, P2 : 7848,268 kN dan P3 : 1611,193 kN sebagai beban terbesar, sedang dan terkecil. Direncanakan fondasi bored pile diameter 50 cm kedalaman 48 m dengan N-SPT sebesar 60. Dimensi pile cap 4x2,5x0,5m. Hasil perhitungan daya dukung kelompok tiang P1 sebesar 17138,304 kN, P2 senilai 9696,672 kN, dan P3 senilai 3758,4 kN dan daya dukung lateral 1302,9 kN. Penurunannya sebesar 1,773 cm dan 5 cm untuk tiang tunggal dan kelompok berdasarkan metode vesic. Sedangkan penurunan berdasarkan software Plaxis v8.6 sebesar 1,584 cm dan penurunan kelompok 2,506 cm, lama penurunan 49,9 tahun. Kesimpulan berdasarkan evaluasi pada fondasi bored pile yang direncanakan kuat menahan beban struktur atas.Kata Kunci: Fondasi Bored pile, Daya dukung, Penurunan. 
PENGARUH NEGATIVE SKIN FRICTION TERHADAP GRUP TIANG PANCANG (Studi Kasus Proyek Pembangunan Gedung Farmasi UNWAHAS Semarang) Abdul Rochim; Selvia Agustina; Muhammad Fairuz Ardhan; Ryad Rahmadi
Jurnal Ilmiah Penelitian Mahasiswa Vol 2, No 2 (2023): September 2023
Publisher : Jurnal Ilmiah Sultan Agung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Keamanan konstruksi bangunan Gedung sangat dipengaruhi oleh kondisi tanah dasar dan fondasinya. Negative Skin friction perlu dipertimbangkan dalam perencanaan apabila memenuhi salah satu syarat antara lain ketebalan dari lapisan lunak yang kompresibel lebih dari 10 m. Pada data tanah lunak pada kasus ini mencapai 15 m. Untuk itu tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis pengaruh negative skin friction terhadap grup tiang pancang pada gedung farmasi UNWAHAS Semarang. Penelitian ini dimulai dengan pengumpulan data sekunder yaitu data penyelidikan tanah dan data perhitungan struktur dengan aplikasi SAP2000 gedung farmasi UNWAHAS. Kemudian kedua data dianalisis menggunakan metode Meyerhoff dan metode Vesic. Serta menghitung negative skin friction (Qneg) untuk mengetahui beban gaya gesek dinding negatif tersebut berpengaruh terhadap tiang pancang masih dalam batas aman Hasil analisa perhitungan daya dukung fondasi tiang pancang pada kedalaman 15 meter menggunakan metode Meyerhoff diperoleh Qult 235,02 Ton serta Qall 94,01 Ton, sedangkan hasil analisa perhitungan daya dukung tiang pancang grup diperoleh Qall = 429,25 Ton lebih besar dari gaya aksial fondasi tiang pancang sebesar 199,37 Ton. Untuk hasil perhitungan penurunan fondasi tiang pancang bergrup pada tipe PC 06 dengan metode Vesic diperoleh hasil 63,56 mm. Hasil analisa penelitian pada sebuah sistem tiang pancang grup pada pembangunan Gedung Farmasi UNWAHAS, didapat negative skin friction (Qneg) yang bekerja sebesar 187,083 kN dengan hasil tersebut maka dinyatakan aman. Kata Kunci: Tiang pancang, Penurunan, Negative skin friction
PREDIKSI PENURUNAN TANAH AKIBAT LIKUIFAKSI DI CILACAP SELATAN Selvia Agustina; Rinda Karlinasari
Jurnal Teknik SILITEK Vol. 4 No. 02 (2024)
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Pasifik Morotai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51135/jts.v4i02.175

Abstract

Cilacap Selatan merupakan salah satu daerah yang berada di pesisir selatan Pulau Jawa. Wilayah ini berhadapan langsung dengan zona subduksi Lempeng Indo-Australia dan Lempeng Eurasia. Selain itu, Cilacap juga berada dekat dengan jalur Sesar Pamanukan-Cilacap sehingga kondisi ini menyebabkan wilayah Cilacap sering terjadi gempa bumi. Gempa bumi seringkali menimbulkan bencana, salah satunya adalah likuifaksi. Apalagi kondisi geologi di Cilacap Selatan didominasi dengan endapan alluvial dengan muka air tanah dangkal. Oleh sebab itu diperlukan analisis potensi likuifaksi beserta prediksi penurunannya. Analisis dilakukan menggunakan data sekunder berupa peta geologi, data N-SPT, data propertis tanah, dan percepatan tanah puncak. Analisis yang digunakan adalah analisis likuifaksi semi empiris, NCEER. Dari pengolahan data tersebut akan menghasilkan nilai Cyclic Stress Ratio (CSR) dan Cyclic Resistance Ratio (CRR) yang akan dianalisis nilai keamanannya atau safety factor (SF). Kemudian tingkat potensi likuifaksi pada penelitian ini menggunakan metode Liquefaction Potential Index (LPI). Setelah diketahui tingkat potensi likuifaksinya, menghitung prediksi penurunan tanah setelah terjadi likuifaksi dengan metode Zhang. Hasil analisis menunjukkan bahwa tanah di Cilacap Selatan memiliki kerentanan yang sangat tinggi terhadap likuifaksi dengan nilai Liquefaction Potential Index (LPI) sebesar 28,07. Prediksi penurunan tanah akibat likuifaksi mencapai 27,97 cm yang termasuk dalam kategori tingkat kerusakan tinggi. Hal ini disebabkan oleh kondisi tanah yang didominasi oleh lanau lepas dengan muka air tanah yang cukup dangkal serta besarnya percepatan gempa yang berpotensi terjadi di wilayah Cilacap.