Ampas tebu (bagasse) merupakan limbah dari proses pengolahan tebu menjadi gula yang tersedia dalam jumlah melimpah setiap tahunnya. Salah satu solusi untuk menangani limbah tersebut adalah dengan mengolahnya menjadi asap cair melalui proses pirolisis katalitik. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh suhu dan jenis katalis pada proses pirolisis katalitik terhadap kualitas (densitas, viskositas, pH, warna, bau dan kadar asam asetat) asap cair yang dihasilkan. Proses pembuatan asap cair dimulai dengan aktivasi katalisator menggunakan aktivator masing-masing yaitu larutan H2SO4 untuk pasir kuarsa, HF 1%, HCl 6 N, NH4Cl 0,1 M untuk zeolit dan H2SO4 10 N untuk karbon aktif. Selanjutnya, sebanyak 500 gram umpan bagasse dengan ukuran ± 0,5 cm dimasukkan ke dalam reaktor pirolisis double condensor untuk dipirolisis. Proses pirolisis berlangsung selama 120 menit dengan suhu pirolisis yang digunakan yaitu 300⁰C, 350⁰C, dan 400⁰C. Asap hasil pembakaran kemudian dikondensasikan oleh kondensor sehingga menghasilkan asap cair. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa suhu pirolisis berpengaruh terhadap kualitas dari asap cair yang dihasilkan. Kondisi optimum proses pirolisis untuk pembuatan asap cair yaitu pada suhu 400°C dan menggunakan katalis zeolit dengan karakteristik densitas 1,0105 g/mL, viskositas 1,0075 mm2/s, pH 2,75, kadar asam asetat 6,6502 %, warna coklat, dan bau asap sangat menyengat.