Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Evaluasi Dan Inventarisasi Kondisi Jembatan Di Kabupaten Indragiri Hulu Jaya, Sulaiman; Agustin, Sri; Neswita, Nedra
Innovative: Journal Of Social Science Research Vol. 3 No. 6 (2023): Innovative: Journal Of Social Science Research
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kerusakan jembatan merupakan salah satu masalah yang sering terjadi di Indonesia pada umumnya dan di Kabupaten Indragiri Hulu khusnya. Kerusakan jembatan dapat disebabkan oleh berbagai macam hal terutama oleh kurangnya perawatan dan pemeliharaan terhadap jembatan. Dengan adanya kerusakan jembatan tersebut dapat mengakibatkan terhambatnya hubungan antar daerah dan dapat pula mengakibatkan terjadinya kecelakaan. Jembatan merupakan salah satu bagian penting dari suatu sistem jaringan jalan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui nilai kondisi jembatan dan kendala-kendala maupun kerusakan yang terjadi pada jembatan serta langkah-langkah penanganan jembatan diwilayah studi. Adapun kriteria-kriteria yang di analisis dengan cara Inspeksi Visual Jembatan (INVI-J). untuk mengetahui dan menentukan nilai kondisi eksisting jembatan dipergunakan metoda Bridge Management System (BMS) dan metoda Bridge Condition Rating (BCR), NYSDOT (New York State Departement of Transportation). Pada penelitian ini ada 5 jembatan yang dilakukan penilaian dengan type jembatan yang berbeda diantaranya, type jembatan rangka baja, jembatan beton, jembatan komposit dan jembatan non standart. Dari hasil penelitian didapatkan hasil penilaian kondisi jembatan dengan kesimpulan sebagai berikut : (1). Jembatan Danau Raja Type Rangka Baja BCR 5,635 (Baik), equivalen of age 19,4 tahun dan waktu layan jembatan 30,6 tahun dengan usulan pemeliharaan rutin. (2). Jembatan III Rawa Asri Type Balok T/ Beton BCR 6,438 (Sangat Baik), equivalen of age 8,5 tahun dan waktu layan jembatan 41,5 tahun dengan usulan pemeliharaan berkala. (3). Jembatan Pasir Ringgit Type Non standart BCR 2,684 (Buruk), equivalen of age 45,55 tahun dan waktu layan jembatan 45,55 tahun dengan usulan penanganan penggantian/pembangunan jembatan baru. (4). Jembatan Petalongan I Type Komposit/ Baja BCR 5,597 (Baik), equivalen of age 19,9 tahun dan waktu layan jembatan 30,1 tahun dengan usulan penanganan pemeliharaan rutin. (5). Jembatan Kelawat Type Balok T/ Beton BCR 5,614 (Baik), equivalen of age 19,6 tahun dan waktu layan jembatan 30,4 tahun dengan usulan penanganan pemeliharaan rutin. Kata Kunci : Evaluasi Kondisi Jembatan, Nilai Kondisi Jembatan.
Moderasi Beragama Melampaui Toleransi Jaya, Sulaiman
Dakwah: Jurnal Kajian Dakwah dan Kemasyarakatan Vol. 27 No. 2 (2023): Dakwah: Jurnal Dakwah dan Kemasyarakatan
Publisher : Faculty of Dakwah and Communication, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15408/dakwah.v27i2.36707

Abstract

Masalah toleransi dan moderasi beragama adalah dua hal yang tidak akan pernah final. Keduanya bukan istilah yang mati dan bukan kata benda, melainkan kata sifat dan kata kerja yang harus terus-menerus untuk disegarkan. Pemahaman dan pandangan kita tentang toleransi sudah semestinya senantiasa tidak boleh basi, dogmatik dan karenanya perlu terus meenggali dan menerima pencerahan-pencerahan baru dan segar yang aktual dan kontekstual di masa akan datang sejalan dengan perkembangan dan kebutuhan zaman sebagai adaptasinya bagi persoalan-persoalan kemanusiaan. Karena itu, upaya dan ikhtiar kita untuk senantiasa menjadi pembelajar abadi menjadi niscaya dan merupakan keharusan yang tidak mungkin disangsikan. Demikian pula halnya dengan kepekaan kita pada realitas sosial politik budaya dan keagamaan pun sudah seyogyanya terus-menerus diasah, terus-menerus tidak menutup diri dari pembacaan.Tulisan ini hanyalah potongan kecil dan tawaran sekadarnya dalam rangka mencoba menjelajah wawasan khazanah filosofis dan teologis untuk membaca ulang moderasi beragama dan toleransi. Penjelajahan khazanah filosofis dan teologis tersebut tentu saja dalam rangka membuka cakrawala kepekaan dan sikap welas-asih kita kepada sesama manusia, terlebih kita hidup dalam sebuah bangsa yang warganya menganut beragam agama dan kepercayaan. Wawasan dan khazanah yang coba diketengahkan ke sidang pembaca adalah cakrawala pemikiran beberapa filsuf dan teolog Barat sebagai kekayaan perbandingan di satu sisi, dan khazanah teologis dan filosofis Islam sebagai bahan dan isu utamanya di sisi lainnya. Dengan demikian, tulisan ini merupakan upaya ‘cross reading’ dan kajian lintas iman dan lintas budaya yang etos dan spirit utamanya membangun keadaban dan ketercerahan humanistik kehidupan kita.