Bambang Hery Aryanto
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

PARADIGMA INTEGRASI INTERKONEKSI KEILMUAN : BIOGRAFI INTELEKTUAL M. AMIN ABDULLAH Bambang Hery Aryanto; Hasan Husaini
AT-TAKLIM: Jurnal Pendidikan Multidisiplin Vol. 1 No. 2 (2024): At-Taklim: Jurnal Pendidikan Multidisiplin (Edisi November)
Publisher : PT. Hasba Edukasi Mandiri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.71282/at-taklim.v1i2.12

Abstract

Gagasan integrasi ilmu di Indonesia telah muncul sejak dekade tahun 1980-an tentang Islamisasi Ilmu, namun respon yang semakin serius terjadi semenjak adanya gerakan transformasi beberapa IAIN dan STAIN menjadi UIN pada tahun 2000-an. Hal ini menimbulkan kegelisahan bagi para ilmuan muslim, tak terkecuali M. Amin Abdullah. Kegelisahan ini membawanya pada sebuah pembagunan paradigma yang disebut dengan “integrasi interkoneksi keilmuan”. Kajian ini bertujuan untuk menggambarkan sketsa biografis intelektual M. Amin Abdullah, memahami konsep dasar paradigma integrasi interkoneksi keilmuan, dan mengetahui aktualisasi paradigma integrasi interkoneksi keilmuan. Sumber dari studi ini adalah karya-karya ilmiah yang berkaitan dengan kajian M. Amin Abdullah yang merupakan Guru Besar Filsafat Islam dan Studi Islam di UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. Gagasan integrasi interkoneksi keilmuan yang ia tawarkan berangkat dari kesadaran bahwa setiap bangunan keilmuan, baik agama, sosial, humaniora, maupun alam tidak dapat berdiri sendiri tanpa kerja sama, saling tegur sapa, saling membutuhkan, saling koreksi, dan saling berhubungan satu sama lain. Paradigma berusaha saling menghargai; keilmuan umum dan agama sadar akan keterbatasan masing-masing dalam memecahkan persoalan manusia.
PRAKTIK PERTUKARAN MATA UANG DI LUAR BANK DI BANJARMASIN DALAM PERSPEKTIF IMAM SYAFI’I Bambang Hery Aryanto; Hasan Husaini
AT-TAKLIM: Jurnal Pendidikan Multidisiplin Vol. 1 No. 2 (2024): At-Taklim: Jurnal Pendidikan Multidisiplin (Edisi November)
Publisher : PT. Hasba Edukasi Mandiri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.71282/at-taklim.v1i2.18

Abstract

Topik ini membahas kesalahpahaman masyarakat terhadap hukum ekonomi syariah terkait praktik-praktik penukaran uang di luar bank, ketika terjadi peningkatan atau penurunan jumlah uang yang dipertukarkan dalam kegiatan tersebut, menjadi pendorong dilakukannya penelitian ini. Sebaliknya, jika kita menukarkan uang di bank, kita akan menerima jumlah yang sama tanpa kelebihan atau kekurangan sedikit pun untuk pecahan atau perubahan kecil. Studi ini merupakan investigasi lapangan terhadap praktek penukaran uang rupiah di pinggir jalan. Penggunaan hukum syariah bersifat normatif. analisis untuk pemeriksaan yang lebih menyeluruh dari fakta-fakta yang ada, dilanjutkan dengan analisis fikih muamalah. Topiknya adalah oknum-oknum yang melakukan kegiatan penukaran uang di sepanjang jalan di Banjramasin. Pengguna atau konsumen adalah topik tambahan, dengan pemasok uang sebagai subjek utama. Berdasarkan perspektif Imam Syafi'i, suatu transaksi dikatakan sebagai akad qardl (hutang) jika melibatkan pertukaran uang dengan uang, dengan jumlah pertukaran yang disepakati, dan tidak ada kelebihan dana yang ditukar. Akad yang dikenal dengan istilah bai' hukman ini juga merupakan furu' jual beli. Informasi yang diungkap meliputi gambaran dasar wilayah studi, informasi responden, deskripsi kasus, dan analisis hukum ekonomi syariah yang melarang praktik pertukaran uang di luar bank Banjarmasin. Responden dan beberapa literatur fikih tentang pertukaran uang menjadi sumber data. Para penukar uang diwawancarai untuk pengumpulan data. Pengumpulan, penyajian, dan interpretasi data semuanya digunakan dalam pengolahan data. Untuk mengetahui bagaimana kajian hukum ekonomi syariah dikaitkan dengan transaksi uang di luar bank, data dianalisis dengan menggunakan metodologi perbandingan deskriptif, deduktif, dan kualitatif.