Claim Missing Document
Check
Articles

Found 15 Documents
Search

Suplementasi Kalsium dengan Dark Chocolate dan Susu terhadap Dismenore Pada Remaja Putri Cia Aprilianti
Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat Vol 10 No 03 (2021): Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Indonesia Maju (STIKIM)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33221/jikm.v10i03.853

Abstract

Salah satu upaya mencegah serta mengurangi dismenore yaitu dengan menggunakan metode nonfarmakologi, seperti mengkonsumsi zat gizi yang mengandung kalsium, magnesium serta vitamin A, E, B6, dan C yang dapat ditemukan dalam coklat dan susu. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui efektifitas suplementasi kalsium terhadap dismenore pada remaja putri. Metode penelitian kuantitatif dengan pendekatan quasy eksperimen dan rancangan penelitian menggunakan non-equivalent control group. Teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling dan menggunakan rumus uji beda rata-rata (paired) dengan total sampel 50 remaja putri yang mengalami dismenore yang dikelompokkan menjadi dua kelompok. Kelompok dark chocolate sebanyak 25 remaja putri dan kelompok susu sebanyak 25 remaja putri. Analisis data bivariat yang digunakan adalah uji non parametrik yaitu Uji Wilcoxon untuk mengetahui pengaruh sebelum dan sesudah intervensi dan menggunakan dan Uji Mann Whitney untuk mengetahui efektifitas pemberian dark chocolate dan susu terhadap dismenore. Hasil penelitian menunjukan ada pengaruh sebelum dan sesudah pemberian susu terhadap dismenore. Nilai Pv=0,000 sebelum dan sesudah pemberian dark chocolate dan nilai Pv=0,003 sebelum dan sesudah pemberian susu. Dark chocolate lebih efektif dibandingkan dengan susu dalam terhadap dismenore (Pv=0,021).
FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMILIHAN ALAT KONTRASEPSI PADA WANITA DI KOTA PALANGKA RAYA Happy Marthalena Simanungkalit; Cia Aprilianti
JKM (Jurnal Kebidanan Malahayati) Vol 3, No 2 (2017): Volume 3 Nomor 2
Publisher : Program Studi Kebidanan Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkm.v3i2.606

Abstract

Keluarga Berencana adalah usaha-usaha yang dilakukan pemerintah ataupun individu untuk mengatur jarak kelahirannya dengan menggunakan alat atau metode kontrasepsi .Program keluarga berencana nasional lebih diarahkan kepada pemakaian Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP) untuk mempercepat pengendalian fertilitas.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara umur, pendidikan, pengetahuan, peran suami, dan peran petugas kesehatan dengan pemilihan alat kontrasepsi pada wanita di Kota Palangka Raya.Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan metode Cross Sectional.Populasi dalam penelitian ini adalah wanita/ibu yang berstatus menikah, menggunakan kontrasepsi modern (Akseptor KB MKJP dan non MKJP) dan bertempat tinggal di Kota Palangka Raya.Jumlah sampel yaitu sebanyak 308 responden.Uji statistik yang digunakan adalah uji Chi-square (X2) dan Fisher Exact Test.Hasil penelitian yaitu terdapat hubungan pengetahuan (p=0,001), peran suami (p=0,010) dan peran petugas (p=0,001) dengan pemilihan alat kontrasepsi. Variabel umur (p= 0,084) dan pendidikan (Fisher Exact Test= 1,000) tidak menunjukkan adanya hubungan dengan pemilihan alat kontrasepsi. Kesimpulannya yaitu variabel pengetahuan, peran suami dan peran petugas kesehatan menunjukkan nilai yang bermakna sebagai faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan alat kontrasepsi, sedangkan variabel umur dan pendidikan menunjukkan hubungan yang tidak bermakna sebagai faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan alat kontrasepsi.Disarankan bagi petugas kesehatan agar memberi KIE (Komunikasi, Informasi, dan Edukasi) mengenai MKJP dan melakukan pendampingan terhadap akseptor MKJP. Bagi pasangan usia subur untuk aktif dalam mencari informasi mengenai MKJP serta meningkatkan peran suami untuk mendukung istri dalam memilih alat kontrasepsi MKJP.Kata Kunci : Alat kontrasepsi, Wanita.
Asupan Kalsium dan Kejadian Dismenore pada Remaja Cia Aprilianti; Anindita Ghia
Jurnal Ilmiah Permas: Jurnal Ilmiah STIKES Kendal Vol 10 No 1 (2020): Januari 2020
Publisher : LPPM STIKES KENDAL

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (74.035 KB) | DOI: 10.32583/pskm.v10i1.658

Abstract

Masalah yang sering terjadi pada remaja putri yang mengalami dismenore adalah ketidakmampuan remaja dalam menjalankan aktivitasnya sehari-hari akibat nyeri hebat yang menyebabkan ketidakhadiran setiap bulan dalam perkuliahan. Zat gizi yang berpengaruh terhadap dismenore antara lain adalah kalsium. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan asupan kalsium dan kejadian dismenore pada remaja di Politeknik Kesehatan Palangka Raya. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah analitik observasional. Desain penelitian adalah kasus kontrol dengan jumlah sampel kasus : kontrol sebesar 31:31. Pengambilan sampel dilakukan dengan Proportionate Stratified Random Sampling. Data karakteristik sampel, kejadian dismenore dan faktor risiko diperoleh dengan metode wawancara menggunakan kuesioner dan Numeric Rating Scale. Analisa data menggunakan Uji Chi Square dan uji regresi logistik. Hasil uji Chi Square menunjukkan mahasiswa yang kurang kalsium mempunyai risiko 9,664 kali mengalami nyeri dibandingkan dengan mahasiswa yang cukup kalsium (p-value = 0,000) dan hasil uji analisis multivariat menunjukkan variabel yang paling dominan mempengaruhi kejadian dismenore adalah asupan kalsium dengan nilai p-value = 0,002; OR = 9,664 (95% CI; 2,305-40,521) dan usia menarche dengan nilai p-value = 0,045; OR = 3,538 (95% CI; 1,026-12,202). Berdasarkan hasil penelitian, ada hubungan antara asupan kalsium terhadap dismenore pada remaja. Kata kunci : asupan kalsium, dismenore, remaja CALCIUM INTAKE OF DYSMENORRHEA IN ADOLESCENTS ABSTRACT The problem that often occurs in adolescent girls who experience dysmenorrhea is the inability of adolescents to carry out their daily activities due to severe pain that causes absenteeism every month in lectures. Nutrients that affect dysmenorrhea include calcium. This study aims to determine the relationship between calcium intake and the incidence of dysmenorrhea in adolescents at Palangkaraya Health Polytechnic. This type of research used in this study is observational analytic. The study design was a case-control with a total sample of cases: a control of 31:31. Sampling is done by Proportionate Stratified Random Sampling. Data on sample characteristics, dysmenorrhea events, and risk factors were obtained by interview using a questionnaire and Numeric Rating Scale. Data analysis uses the Chi-Square test and logistic regression test. Chi-Square test results showed students who lack calcium have a risk of 9,664 times experience pain compared to students who have enough calcium (p-value = 0,000) and the results of multivariate analysis showed the most dominant variable affecting the incidence of dysmenorrhea was calcium intake with p-value = 0.002; OR = 9,664 (95% CI; 2,305-40,521) and age of menarche with p-value = 0.045; OR = 3,538 (95% CI; 1,026-12,202). Based on the results of the study, there is a relationship between calcium intake and dysmenorrhea in adolescents. Keywords: calcium intake, dysmenorrhea, adolescents
Suplementasi Kalsium dengan Dark Chocolate dan Susu terhadap Dismenore Pada Remaja Putri Cia Aprilianti
Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat Vol 10 No 03 (2021): Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat
Publisher : UIMA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33221/jikm.v10i03.853

Abstract

Salah satu upaya mencegah serta mengurangi dismenore yaitu dengan menggunakan metode nonfarmakologi, seperti mengkonsumsi zat gizi yang mengandung kalsium, magnesium serta vitamin A, E, B6, dan C yang dapat ditemukan dalam coklat dan susu. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui efektifitas suplementasi kalsium terhadap dismenore pada remaja putri. Metode penelitian kuantitatif dengan pendekatan quasy eksperimen dan rancangan penelitian menggunakan non-equivalent control group. Teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling dan menggunakan rumus uji beda rata-rata (paired) dengan total sampel 50 remaja putri yang mengalami dismenore yang dikelompokkan menjadi dua kelompok. Kelompok dark chocolate sebanyak 25 remaja putri dan kelompok susu sebanyak 25 remaja putri. Analisis data bivariat yang digunakan adalah uji non parametrik yaitu Uji Wilcoxon untuk mengetahui pengaruh sebelum dan sesudah intervensi dan menggunakan dan Uji Mann Whitney untuk mengetahui efektifitas pemberian dark chocolate dan susu terhadap dismenore. Hasil penelitian menunjukan ada pengaruh sebelum dan sesudah pemberian susu terhadap dismenore. Nilai Pv=0,000 sebelum dan sesudah pemberian dark chocolate dan nilai Pv=0,003 sebelum dan sesudah pemberian susu. Dark chocolate lebih efektif dibandingkan dengan susu dalam terhadap dismenore (Pv=0,021).
PERSEPSI TERHADAP UKURAN TUBUH DENGAN STATUS GIZI REMAJA PUTRI DI KOTA PALANGKA RAYA CIA APRILIANTI
JURNAL INFO KESEHATAN Vol 11 No 2 (2013): JURNAL INFO KESEHATAN
Publisher : Research and Community Service Unit, Politeknik Kesehatan Kemenkes Kupang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Background: Nutritional problems can occur to all phases of life, including in adolescence. A perception on body shape or size is considered a cause of unhealthy eating habit in adolescents. This wrong perception is then followed by food consumption limitation, avoiding certain kinds of food without paying attention on nutrition standard and health which finally leads to under nutrition caused by insufficient energy and iron intakes. Health status will decrease in an individual with underweight, overweight, and obesity statuses compared to that with normal nutritional status. This was an observational study with a crosssectional study design. In this study, the measurement of the independent variable (perception on body shape) and the dependent variable (nutritional status) is done to 134 female students of senior high schools in Palangka Raya Municipality. The prevalence of adolescent girls experiencing nutritional problems either under nutrition or over nutrition was 48.5%. There was a relationship between a perception on body shape and adolescents’ nutritional status. In adolescents with perception in disagreement with their body shape, they had a onetime greater chance of experiencing underweight (95% CI: 0.42-2.35) and a 3.9 time greater chance of experiencing overweight (95% CI: 1.59-9.64). In representing their body shape, adolescents tend to experience overestimation and underestimation. In this adolescent group, a prevalence of greater nutritional problems is more likely to be found.