Sungai Tallo adalah salah satu sungai dimanfaatkan untuk berbagai aktivitas yang mendukung kehidupan masyarakat Makassar. Hal ini menyebabkan penurunan kuaitas air Sungai Tallo tidak bisa terhindarkan. Penelitian sebelumnya mengidentifikasi bahwa total padatan terlarut dan kandungan Fe air Sungai Tallo telah tercemar berdasarkan baku mutu air bersih. Salah satu alternatif pengolahan air yang dapat digunakan adalah pemanfaatan karbon aktif dari bahan organik. Bahan organik yang dipilih adalah kulit pisang. Untuk itulah penelitian ini dilakukan untuk mengetahui kemampuan adsorben karbon aktif kulit pisang untuk menyisihkan padatan terlarut dan logam Fe pada air Sungai Tello. Kulit pisang dikarbonisasi dengan furnace pada suhu 350°C selama 30 menit kemudian diayak dengan ukuran 100 mesh, lalu diaktivasi dengan menggunakan HCl 1 N selama 48 jam. Pada penelitian ini dilakukan metode batch menggunakan shaker dengan variasi massa adsorben 0 gr/L, 2 gr/L, 2,5 gr/L, 3 gr/L, 3,5 gr/L, 4 gr/L dengan kecepatan pengadukan 100 rpm selama 60 menit. Parameter yang dianalisis dalam penelitian ini adalah konsentrasi padatan terlarut (mg/L) dan logam Fe (mg/L). Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa pemanfaatan karbon aktif kulit pisang sebagai adsorben dapat menurunkan padatan terlarut dan Fe sampel. Perlakuan terbaik diperoleh pada konsentrasi 3,5 gr/ L dengan penurunan Fe 41,60%. Sedangkan konsentrasi yang terbaik untuk menurunkan padatan terlarut diperoleh pada perlakuan 4 gr/L dengan penurunan 74,87%. Hasil yang diperoleh untuk kosentrasi Fe, belum memenuhi standar yaitu di bawah 1 mg/L, tetapi untuk konsentrasi padatan terlarut sudah memenuhi standar baku mutu air bersih berdasarkan Permenkes no 3 Tahun 2017 yaitu 1000 mg/L.