Claim Missing Document
Check
Articles

Found 18 Documents
Search

REHABILITASI LAHAN BEKAS TAMBANG PT.INCOSOROWAKO DENGAN BAHAN ORGANIK, BAKTERI PELARUT FOSFAT DAN BAKTERI PEREDUKSI NIKEL ., Sariwahyuni
Jurnal Riset Industri Vol 6, No 2 (2012): Minimalisasi dan Pemanfaatan Limbah
Publisher : Badan Penelitian dan Pengembangan Industri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (6437.449 KB)

Abstract

Kandungah mineral pada lahan bekas tambang nikel menunjukkan variasi yang cukup signifikan. Kondisi pH tanah yang masam, kandungan Ni(ll) dan mineral ikutan lainnya yang berada pada golongan yang sama dengan Ni(ll) masih menunjukkan konsentrasi yang tinggi dalam artian apabila lahan tersebut dikembangkan untuk pertanian maka akan menjadi faktor pembatas dan kemungkinan menjadi hambatan dalam proses berproduksi. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji hubungan bahan organik,bakteri pelarut fosfat dan  bakteri pereduksi logam dalam merehabilitasi lahan bekas penambangan nikel PT Inca Sorowako, dilaksanakan pada Agustus 2011 -April 2012 di Akademi Teknik Industri Makassar dan Universitas hasanuddin. Rancangan percobaan yang digunakan yaitu Rancangan Petak-Petak Terpisah. Bahan organik sebagai petak utama,  bakteri pelarut fospat sebagai anak petak dan bakteri pereduksi logam sebagai anak-anak petak. Bahan organik 400 g/polybag (19 ton/ha), Bacillus megaterium 2x106  sel/ml dengan dosis 20  ml/tanaman dan Pseudomonas aeruginosa 2x106 sel/ml, mampu meningkatkan fospat tersedia 42,355%, mengurangi konsentrasi  Ni(lI) 25,83%,meningkatkan pH tanah 4,19 menjadi 7,5 (44,13%) dan memberikan peningkatan berat biji tanaman sebesar 100%.Kata Kunci   : Bahan organik, ketersediaan fospat dan Toksisitas Ni(lI)
REHABILITASI LAHAN BEKAS TAMBANG PT.INCOSOROWAKO DENGAN BAHAN ORGANIK, BAKTERI PELARUT FOSFAT DAN BAKTERI PEREDUKSI NIKEL ., Sariwahyuni
Jurnal Riset Industri Vol 6, No 2 (2012): Minimalisasi dan Pemanfaatan Limbah
Publisher : Badan Penelitian dan Pengembangan Industri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (6437.449 KB)

Abstract

Kandungah mineral pada lahan bekas tambang nikel menunjukkan variasi yang cukup signifikan. Kondisi pH tanah yang masam, kandungan Ni(ll) dan mineral ikutan lainnya yang berada pada golongan yang sama dengan Ni(ll) masih menunjukkan konsentrasi yang tinggi dalam artian apabila lahan tersebut dikembangkan untuk pertanian maka akan menjadi faktor pembatas dan kemungkinan menjadi hambatan dalam proses berproduksi. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji hubungan bahan organik,bakteri pelarut fosfat dan  bakteri pereduksi logam dalam merehabilitasi lahan bekas penambangan nikel PT Inca Sorowako, dilaksanakan pada Agustus 2011 -April 2012 di Akademi Teknik Industri Makassar dan Universitas hasanuddin. Rancangan percobaan yang digunakan yaitu Rancangan Petak-Petak Terpisah. Bahan organik sebagai petak utama,  bakteri pelarut fospat sebagai anak petak dan bakteri pereduksi logam sebagai anak-anak petak. Bahan organik 400 g/polybag (19 ton/ha), Bacillus megaterium 2x106  sel/ml dengan dosis 20  ml/tanaman dan Pseudomonas aeruginosa 2x106 sel/ml, mampu meningkatkan fospat tersedia 42,355%, mengurangi konsentrasi  Ni(lI) 25,83%,meningkatkan pH tanah 4,19 menjadi 7,5 (44,13%) dan memberikan peningkatan berat biji tanaman sebesar 100%.Kata Kunci   : Bahan organik, ketersediaan fospat dan Toksisitas Ni(lI)
REHABILITASI LAHAN MARGINAL TIPE ENTISOLS MELALUI PEMBONGKARAN BAHAN INDUK DAN PENAMBAHAN BAHAN ORGANIK Sari Wahyuni
Proceeding Biology Education Conference: Biology, Science, Enviromental, and Learning Vol 11, No 1 (2014): Prosiding Seminar Nasional XI Biologi
Publisher : Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Rehabilitasi Lahan Marginal Tipe Entisols Melalui Pembongkaran Bahan Induk dan Penambahan Bahan Organik. Penelitian dilaksanakan di Kabupaten Pangkep dari Bulan April sampai Oktober 2013. Penelitian menggunakan model Rancangan Petak Terpisah, dengan Petak Utama (PU) adalah Pembongkaran Tanah 30 cm (P1) dan Pembongkaran Tanah 60 cm (P2), sedangkan Anak Petak (AP) adalah komposisi kompos limbah padat organik : K1= 10 ton/ha, K2= 20 ton/ha, K3= 30 ton/ha, K4= 40 ton/ha. Parameter yang diamati adalah fisik dan kimia tanah yaitu : kerapatan lindak, kadar air tanah, KTK tanah, pH tanah, kandungan N, P, K, dan C-organik tanah, sedangkan parameter tanaman adalah tinggi tanaman. Hasil yang diperoleh berdasarkan hasil analisa sidik ragam pada interaksi antara Pembongkaran tanah dan komposisi gulma berbeda nyata, dan berdasarkan hasil analisa uji lanjutan BNT diperoleh 1) Interaksi antara perlakuan pembongkaran tanah (P) dengan pemberian kompos limbah padat organik (K) pada tanah berpengaruh nyata terhadap penurunan kerapatan lindak tanah (Bulk Density), peningkatan kadar air tanah, penurunan pH tanah, peningkatan KTK tanah, peningkatan kandungan N, P dan C-organik tanah. 2) Interaksi antara perlakuan pembongkaran tanah (P) dengan pemberian kompos gulma (K) pada tanah berpengaruh nyata terhadap  tinggi tanaman jagung. Kata kunci : Entisol, Pembongkaran tanah, Kompos, limbah padat organik
Utilization of Waste Crab and Wood Skin As Biodegradable Sariwahyuni Sariwahyuni; Herlina Rahim; Misbahuddin
Engineering and Technology International Journal Vol 4 No 02 (2022): Engineering and Technology International Journal (EATIJ)
Publisher : YCMM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (535.27 KB) | DOI: 10.55642/eatij.v4i02.216

Abstract

Biodegradable plastics are an important thing to consider in order to meet environmentally friendly plastics. This study aims to determine the potential of crab waste and cassava peel waste as raw material for biodegradable plastics. This research was conducted in the Laboratory of Microbiology Industry at the Technical Industry Academy of Makassar in Januari-April 2022. The research method used was an experimental method with simple statistical analysis techniques. This research uses three parameters : the power of elasticity, resistance to temperature and the ability to decompose. The result that chitosan concentration of 1 gram, 5 grams of starch and cassava peel, 15 ml glycerol gave the best results compared to the two other treatments at 4,623% elongation values​​, degraded faster and has a resistance to temperatures up to 100 ℃ for 2 hours
Design and Build A Portable Smart Trash With Metal & Non Metal Separator St. Nurhayati Jabir; Wahidah; Sari Wahyuni
Engineering and Technology International Journal Vol 4 No 02 (2022): Engineering and Technology International Journal (EATIJ)
Publisher : YCMM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (665.677 KB) | DOI: 10.55642/eatij.v4i02.219

Abstract

Garbage is one of the causes of environmental pollution. In waste disposal, people usually combine metal and non-metal waste in one place so that the quality of environmental health decreases. This study aims to create a portable smart trash can with Metal & Non Metal separator. This research is an experimental research conducted through two stages, namely the design stage and the testing stage. This system consists of metal detector, ultrasonic sensor, IR proximity sensor, Inductive Proximity Sensor and servo motor. The test results are that the lid will automatically open because it is driven by a servo motor if the ultrasonic sensor detects the presence of a maximum human within 72 cm. If the metal and non-metal trash bins are full the lid will not open and the buzzer will sound. Furthermore, when inserting trash, if the inductive proximity sensor and capacitive proximity sensor is worth 1 then what is detected is metal trash and the servo will rotate and direct the trash to the metal bin. Likewise, if only the capacitive proximity sensor has a value of 1 and the inductive proximity sensor detects a metal value of 0, the servo will rotate and direct the garbage to the non-metal trash can.
Evaluasi Performa Zinc Oxide (ZnO) Sebagai Adsorben Sulfur Pada Unit Desulfurizer (1-R-101A) PT. Pupuk Kalimantan Timur Sariwahyuni; A. Nur Awalia
Majalah Teknik Industri Vol 27 No 2 (2019): Majalah Teknik Industri Desember 2019
Publisher : Unit Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (UPPM) Politeknik ATI Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Unit Desulfurizer berfungsi untuk menghilangkan kandungan gas sulfur pada industri pupuk urea. Proses Desulfurisasi terdiri dua tahap yaitu sulfur organik diubah menjadi sulfur anorganik menggunakan katalis CoMo dan gas alam kontak dengan H2 recycle dari hidrogen recovery unit (HRU). Selanjutnya, sulfur anorganik diserap menggunakan adsorben ZnO. Kandungan sulfur keluar dari desulfurizer dibatasi dibawah 0,05 ppm. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui performa zinc oxide (ZnO) sebagai sulfur adsorben, dilakukan pada Juli sampai Agustus 2019. Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif kuantitatif. Hasil dari evaluasi performa zinc oxide (ZnO) sebagai adsorben sulfur terlihat bahwa, sulfur yang lolos di desulfurizer (1-R-101A) tetap konstan sesuai dengan standar maksimal (0,05 ppm). Temperatur proses di desulfurizer (1-R-101A) tetap pada suhu 350-390°. Pressure drop desulfurizer (1-R-101A) merupakan indikasi untuk mengetahui kondisi adsorben zinc oxide (ZnO), pressure drop masih di bawah standar maksimal (0,6 kg/cm2). sehingga dapat disimpulkan bahwa performa zinc oxide (ZnO) sebagai adsorben sulfur masih dalam kondisi optimal dan sesuai standar perusahaan (0,05 ppm).
Pengaruh Konsentrasi H2SO4 Dan HCl Dalam Pembuatan Silika Gel Dari Daun Bambu Untuk Adsorpsi Logam Besi (Fe) Andi Asdiana Irma Sari Yusuf; Sariwahyuni .; Astuti Shinta Nuria; Katrina Yanti Tumanan; Andi Ariatmasanti Aksan; Ratnasari .
Journal of Chemical Process Engineering Vol 8, No 1 (2023)
Publisher : Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33536/jcpe.v8i1.1762

Abstract

Daun bambu mengandung silika cukup tinggi sehingga dapat digunakan sebagai bahan pembuatan silika gel yang banyak dimanfaatkan dalam proses adsorbsi. Salah satu adsorpsi yang sering dilakukan yaitu adsorpsi logam besi (Fe) dalam air. Air dengan kandungan logam besi (Fe) yang tinggi berbahaya bagi lingkungan dan makhluk hidup. Penelitian ini dilakukan untuk pembuatan silika gel dari daun bambu sebagai adsoben logam besi (Fe) pada air, melalui tahap pengabuan, pembuatan natrium silikat, dan pembentukan gel serta analisis efesiensi adsorpsi logam besi (Fe). Pembuatan silika gel menggunakan katalis HCl dan H2SO4 dengan konsentrasi 0.5 M, 1 M, 1.5 M, 2 M, dan 2.5 M kemudian digunakan dalam penyerapan logam besi (Fe). Hasil penelitian menunjukkan efesiensi adsorpsi logam besi (Fe) oleh silika gel dengan katalis H2SO4 0.5 M, 1 M, 1.5 M, 2 M, dan 2.5 M sekitar 70,86 - 99,82% dengan hasil tertinggi pada konsentrasi 2.5 M sedangkan pada penggunaan HCl dengan variasi konsentrasi sama diperoleh efesiensi adsorpsi logam besi (Fe) 71,75 - 98,05% dan diperoleh hasil terbaik pada konsentrasi 0.5 M. Dengan demikian, variasi terbaik diperoleh dari Silika gel-HCl 0.5M karena dengan hanya menggunakan konsentrasi asam yang rendah diperoleh efisisensi adsorbsi yang tinggi. 
Penerapan Teknologi Tepat Guna Pembuatan Silika Nano Partikel (SNP) dari Abu Sekam Padi (ASP) pada UKM Penggilingan Padi Gowa Gyan Prameswara; Sariwahyuni; Sukriya Buwardah; Frabowo Prasetia; Muhammad Azwar; Ruslan Syafri
Journal of Community Services in Sustainability Vol. 1 No. 2 (2023): Journal of Community Services in Sustainability
Publisher : Politeknik STMI Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52330/jocss.v1i2.187

Abstract

Sulawesi Selatan dikenal sebagai lumbung padi terbesar kedua di Indonesia setelah provinsi di pulau Jawa. Produksi padi yang tinggi didukung pula dengan industri penggilingan padi untuk memisahkan sekam dan beras. Tingginya produksi beras akan berdampak pada tingginya limbah sekam padi yang dihasilkan, pemanfaatan limbah padi untuk menjadi produk yang lebih bernilai tambah sampai saat ini belum dilakukan di usaha kecil menengah (UKM) penggilingan padi di Sulawesi Selatan. Program pengabdian kepada Masyarakat ini bertujuan untuk memberikan keterampilan dan teknologi terhadap UKM penggilingan padi di Gowa, Sulawesi Selatan. Proses pengabdian kepada masyarakat (PKM) dilaksanakan dalam 4 fase, fase identifikasi, fase sosialisasi, dan 2 fase pemantauan. Terdapat 3 masalah utama yang diidentifikasi dari PKM ini, yaitu penumpukan limbah sekam padi, pengolahan limbah sekam yang masih terbatas, dan kesadaran terhadap nilai tambah produk samping. Dari proses PKM didapatkan bahwa 3 masalah tersebut dapat ditangani dengan baik. Terdapatnya peningkatan pengetahuan dan keterampilan para peserta PKM sebesar 100% menjadi rujukan bahwa adanya peningkatan pemberdayaan Masyarakat. Dengan adanya kegiatan PKM akan mengakibatkan pemanfaatan lebih lanjut sekam padi di UKM penggilingan padi Gowa.
Optimalisasi Penggunaan Klinker Openyard dalam Mensubtitusi Klinker Fresh pada Produksi Semen OPC di PT. Semen Bosowa Maros Sariwahyuni; Amin, Idi; Ashar, Amanda Maydisha
Majalah Teknik Industri Vol 31 No 1 (2023): Majalah Teknik Industri Vol.31 No.1 Juni 2023
Publisher : Unit Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (UPPM) Politeknik ATI Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61844/majalahteknikindustri.v31i1.668

Abstract

Semen Bosowa Maros dalam proses produksi harus memperhatikan kualitas klinker sebagai bahan baku utama. Kualitas klinker akan meningkatkan mutu semen agar dapat bersaing pada pasaran. Klinker diolah menjadi semen dengan penambahan gypsum dan klinker openyard. Salah satu pengujian yang dapat menjadi tolak ukur kualitas semen yang baik adalah kuat tekan. Kuat tekan diartikan sebagai kemampuan material menerima beban tekan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui optimalisasi penggunaan klinker openyard dalam mengsubtitusi klinker fresh pada produksi semen OPC di PT. Semen Bosowa Maros. Penelitian ini dilakukan secara eksperimental dengan melakukan penelitian secara langsung berdasarkan pengujian alat uji kuat tekan di PT. Semen Bosowa Maros dengan variasi semen OPC 10%-35%. Penelitian ini dilakukan dari tanggal 5 Juli – 28 Desember 2022 pada laboratorium fisika di PT. Semen Bosowa Maros. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penggunaan klinker openyard sebesar 30% memperlihatkan nilai kuat tekan yang optimal dibandingkan perlakuan lainnya. Nilai kuat tekan yang diperoleh masing-masing 151 kg/cm2, 242 kg/cm2 dan 330 kg/cm2. Nilai ini sesuai dengan baku mutu SNI 2049-1:2020.
OPTIMASI PENAMBAHAN SUSU KAPUR PADA NIRA MENTAH TERHADAP PH DAN VOLUME ENDAPAN CA3(PO4)2 DI PTPN XIV UNIT PABRIK GULA TAKALAR Sariwahyuni; Amin, Idi; Kurniawan
JURNAL TEKNOLOGI KIMIA MINERAL Vol 1 No 2 (2022): JURNAL TEKNOLOGI KIMIA MINERAL
Publisher : Politeknik ATI Makassaar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (282.2 KB) | DOI: 10.61844/jtkm.v1i2.267

Abstract

Pada industri pabrik gula, nira tebu digunakan sebagai bahan baku produksi awal yang berbentuk cairan berwarna hijau kecokelatan dan bersifat asam. Pada nira tebu terkandung sukrosa dan bahan lain seperti gula pereduksi (glukosa dan fruktosa), serat, zat lain. Sementara sifat asam yang ada pada nira berasal dari reaksi fermentasi bakteri Leuconostic. Reaksi yang terjadi yaitu inversi sukrosa ketika enzim invertase yang diproduksi oleh tanaman mencemari nira. Hal ini diikuti dengan penurunan pH akibat peningkatan keasaman. Apabila nira dalam kondisi asam, mikroorganisme akan berkembang biak dengan baik. Pertumbuhan mikroorganisme pada nira akan merusak nira sehingga nira akan sulit mengkristal. Cara untuk menghilangkan keasaman dalam larutan dengan menambahkan larutan alkali yaitu susu kapur. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui optimasi penambahan susu kapur pada nira mentah terhadap pH dan volume endapan di PTPN XIV Unit Pabrik Gula Takalar. Variasi  susu kapur yang digunakan pada penelitian ini adalah 0,4 mL; 0,5 mL; 0,6 mL; 0,8 mL dan 1,2 mL. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai optimum pH dan volume endapan tertinggi diperoleh pada perlakuan penambahan susu kapur sebanyak 1,2 mL dengan  pH 8,5 dan volume endapan 24 mL. Nilai pH dan volume endapan tersebut telah sesuai dengan standar pemurnian nira di PTPN XIV Unit Pabrik Gula Takalar.