Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Model Pengelolaan Dana Pensiun Berbasis Syariah: Tantangan dan Peluang di Industri Keuangan Non-Bank Arlinda Hafid, Eka; Nabila, Sri Nurul; Kamaruddin; Sumarlin
Mauriduna: Journal of Islamic Studies Vol 5 No 2 (2024): Mauriduna: Journal of Islamic Studies, November 2024
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat, Sekolah Tinggi Ilmu Bahasa Arab Ar Raayah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37274/mauriduna.v5i2.1284

Abstract

Penelitian ini menggunakan pendekatan library research dengan metode deskriptif untuk menganalisis literatur terkait tantangan dan peluang model pengelolaan dana pensiun syariah. Hasilnya menunjukkan bahwa inovasi produk, dukungan regulasi, dan kesadaran masyarakat akan investasi halal menjadi kunci keberhasilan pengembangan industri keuangan syariah non-bank, termasuk dana pensiun berbasis syariah. Pergeseran dari penggunaan layanan keuangan konvensional menuju pembiayaan berbasis prinsip syariah telah berkembang pesat di Indonesia, mencerminkan integrasi prinsip-prinsip Islam dalam struktur, substansi, dan budaya ekonomi negara ini. Sistem keuangan syariah diatur berdasarkan nilai-nilai Al-Qur'an dan Hadis, menekankan aspek moral, keadilan, dan ketauhidan untuk mencapai kesejahteraan material dan spiritual (falah). Salah satu implementasi utama dari prinsip-prinsip ini adalah dalam sektor industri keuangan syariah, yang mencakup perbankan, pasar modal, dan industri keuangan non-bank seperti dana pensiun syariah. Dana pensiun syariah sebagai bagian dari industri keuangan non-bank memiliki potensi signifikan untuk mendukung kesejahteraan masyarakat pasca-kerja, meskipun menghadapi tantangan seperti literasi keuangan syariah yang rendah dan keterbatasan instrumen investasi halal. Peluang besar tetap ada dalam pertumbuhan populasi Muslim, inovasi teknologi, dan meningkatnya kesadaran masyarakat akan pentingnya investasi halal. This study employs a library research approach with a descriptive method to analyze the literature related to the challenges and opportunities in the management model of sharia-based pension funds. The findings indicate that product innovation, regulatory support, and public awareness of halal investment are key to the successful development of the non-bank Islamic financial industry, including sharia-based pension funds. The shift from conventional financial services to financing based on Islamic principles has progressed rapidly in Indonesia, reflecting the integration of Islamic principles into the country's economic structure, substance, and culture. The Islamic financial system is governed by the values of the Qur'an and Hadith, emphasizing moral aspects, justice, and monotheism to achieve material and spiritual well-being (*falah*). A significant implementation of these principles is found in the Islamic financial sector, which encompasses banking, capital markets, and non-bank financial industries such as sharia pension funds. Sharia pension funds, as part of the non-bank financial industry, hold significant potential to support the welfare of individuals post-retirement, despite challenges such as low sharia financial literacy and limited halal investment instruments. However, substantial opportunities exist due to the growing Muslim population, technological innovation, and increasing public awareness of the importance of halal investment.
Faktor-Faktor Produksi dan Langkah-Langkah Re-Distribusi Dalam Ekonomi Islam Hafid, Eka Arlinda; Nabila, Sri Nurul; Muin, Rahmawati
Jurnal Serambi Ekonomi dan Bisnis Vol 8, No 1 (2024): September 2024 -Februari 2025
Publisher : Universitas Serambi Mekkah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32672/jseb.v8i1.8799

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor produksi dan Langkah-langkah redistribusi dalam ekonomi Islam. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif berbasis kajian pustaka, dengan analisis deskriptif terhadap konsep produksi dan distribusi dalam ekonomi Islam. Hasil kajian menunjukkan bahwa produksi dalam Islam menekankan nilai guna (utility) yang halal dan baik, serta mendorong kemandirian ekonomi dan pengelolaan sumber daya yang optimal. Sistem distribusi dalam Islam menggunakan mekanisme ekonomi dan non-ekonomi, seperti pengelolaan zakat dan pengelolaan sumber daya alam oleh negara, untuk menciptakan kesejahteraan masyarakat secara luas. Ekonomi Islam menawarkan solusi alternatif atas ketimpangan yang sering terjadi dalam sistem kapitalis dan sosialis, dengan mengintegrasikan prinsip keadilan sosial, efisiensi ekonomi, dan keberlanjutan lingkungan. Hal ini mencerminkan pendekatan yang holistik, berorientasi pada keseimbangan antara kepentingan duniawi dan ukhrawi, sebagaimana tertuang dalam ajaran Al-Qur'an dan Sunnah.
Investasi Halal dalam Asuransi: Konsep dan Aplikasi Nabila, Sri Nurul; Hafid, Eka Arlinda; Muchlis, Saiful
Socius: Jurnal Penelitian Ilmu-Ilmu Sosial Vol 3, No 1 (2025): Agustus
Publisher : Penerbit Yayasan Daarul Huda Kruengmane

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5281/zenodo.15812440

Abstract

Shariah insurance (takaful) is a system of protection based on Shariah principles that advances cooperation (tabarru’) and avoids usury, gharar (uncertainty), as well as maisir (gambling). This study analyzes the concepts, principles, and developments of Shariah insurance in Indonesia with the method of library research through the study of literature from various sources. Study results show that Shariah insurance is divided into two main types, namely life insurance and general insurance, which operate based on eight main principles: monotheism, justice, helpfulness, trust, voluntariness (‘an taradhin), as well as the avoidance of riba, gharar, and maisir. In Indonesia, the Shariah insurance industry is experienceing significant growth with contributions reaching Rs11.55 trillion in 2021 and projected assets of Rs50 trillion by 2024, supported by OJK regulation and a majority Muslim population. However, the market penetration is still low (5%), indicating a huge development potential. The digitization and spin-off of Shariah enterprise units is a key driving factor in strengthening the national Shariah insurance ecosystem.