Sekolah Menengah Kejuruan bertujuan untuk mempersiapkan siswa untuk memiliki keterampilan teknis. Namun, tingginya angka pengangguran lulusan Sekolah Menengah Kejuruan di Indonesia menunjukkan adanya kesenjangan antara kebutuhan industri dan kualifikasi lulusan yang disebabkan karena kinerja belajar siswa yang belum optimal. Sekolah Menengah Kejuruan perlu meningkatkan kesadaran akan pentingnya keseimbangan antara keterampilan teknis dan keterampilan interpersonal, seperti kerjasama tim. Penelitian ini mengkaji pengaruh kerjasama tim terhadap kinerja belajar siswa di SMK PU Negeri Bandung, khususnya pada keahlian Desain Pemodelan dan Informasi Bangunan (DPIB). Tujuan utama penelitian ini adalah untuk mengukur kerjasama tim, mengukur kinerja belajar siswa, dan mengetahui seberapa besar pengaruh kerjasama tim terhadap kinerja belajar siswa. Penelitian ini mengadopsi pendekatan kuantitatif dan metode deskriptif asosiatif dengan mengedarkan kuesioner kepada 103 siswa yang diambil sebagai sampel menggunakan metode sampling jenuh, yang melibatkan seluruh populasi yang ada. Penelitian ini menggunakan data primer dan sekunder yang dikumpulkan melalui kuesioner. Data tersebut kemudian dianalisis dengan metode statistik deskriptif dan regresi. Hasil penelitian mengindikasikan bahwa tingkat kerjasama tim di antara siswa berada dalam kategori "Sedang" dengan skor 45,63%, sementara kinerja belajar berada pada kategori ”Sedang” dengan skor 41%, dan kerjasama tim memengaruhi kinerja belajar sebesar 0,698 atau setara dengan 69,8%. Temuan ini menunjukkan bahwa peningkatan tingkat kerjasama tim berbanding lurus dengan peningkatan kinerja belajar siswa.