Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

HUBUNGAN SIKAP BAHASA DAN MINAT BELAJAR BAHASA DENGAN PENGUASAAN BAHASA BAKU BAHASA INDONESIA Triyanto; Siti Atikah
Jurnal Lingua Vol. 3 No. 2 (2022): LINGUA JOURNAL
Publisher : Prodi Pendidikan Bahasa Indonesia, STKIP Muhammadiyah Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan sikap bahasa dan minat belajar bahasa secara bersama-sama atau sendiri-sendir dengan penguasaan bahasa baku bahasa Indonesia. Penelitian dilakukan pada mahasiswa semester I Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris STKIP Muhammadiyah Bogor. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survey dengan teknik korelasional. Berdasarkan analisis data dan pembahasan didapai simpulan: (1) berdasarkan perhitungan persamaan regresi ganda dan parsial menunjukkan bahwa ada hubungan sikap bahasa dan minat belajar bahasa secara bersama sama dengan penguasaan bahasa baku bahasa indonesia. Hubungan ini sangat signifikan karena keduanya mempunyai angka nilai sig. =0.000 < 0.01. Ada hubungan sikap bahasa dengan penguasaan bahasa baku bahasa indonesia yang sangat signifikan karena nilai sig. = 0.000 < 0.01 berdasarkan persamaan regresia ganda tersebut dapat diuraikan bahwa setiap kenaikan satu unit sikap bahasa akan diikuti dengan kenaikan penguasaan bahasa baku bahasa indonesia sebesar 0.743 unit, ceteris paribus atau variabel minat belajar bahasa tidak berubah. Ada hubungan minat belajar bahasa dengan penguasaan bahasa baku bahasa indonesia yang sangat signifikan karena nilai sig. = 0.000 < 0.01; (2) hasil pengujian hipotesis menunjukkan secara bersama sama dan parsial variable sikap bahasa dan variabel minat belajar bahasa menentukan variabel penguasaan bahasa baku bahasa indonesia sebesar sebesar 99.6%; (3) ada hubungan yang sangat signifikan variabel sikap bahasa dan minat belajar bahasa dengan variabel penguasaan bahasa baku bahasa indonesia baik secara parsial maupun secara bersama-sama, namun dominan hubungannya oleh variabel sikap bahasa.