Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Tindak Pidana Pelanggaran Hak Asasi Manusia Berat sebagai Kejahatan Luar Biasa di Indonesia Zahra, Rafela Ashyla; Abdurrahman, Luthfi; Husnoh, Asmak Ui
Indonesian Journal of Law and Justice Vol. 1 No. 4 (2024): June
Publisher : Indonesian Journal Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47134/ijlj.v1i4.2375

Abstract

Pelanggaran berat hak asasi manusia (HAM) adalah pelanggaran yang sangat keji yang termasuk dalam klasifikasi kejahatan luar biasa. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengkaji landasan hukum dan sifat mendesak dari penetapan pelanggaran HAM yang berat sebagai kejahatan luar biasa di Indonesia. Metodologi penelitian yang digunakan adalah penelitian hukum normatif, yang menggabungkan pendekatan perundang-undangan dan konseptual. Temuan dari penelitian ini menunjukkan bahwa Pengadilan Hak Asasi Manusia diatur dalam UU No. 26 Tahun 2000 terkait dengan pelanggaran hak asasi manusia yang berat. Namun demikian, penerapannya masih terbatas dan belum diklasifikasikan sebagai kejahatan luar biasa. Dengan mengklasifikasikan pelanggaran HAM berat sebagai kejahatan luar biasa, Indonesia dapat memperkuat komitmennya untuk melindungi hak asasi manusia, meningkatkan upaya pencegahan dan penghukuman, dan memperkuat keamanan di sekitar hak asasi manusia. Studi ini menyimpulkan bahwa undang-undang dan peraturan di Indonesia yang mengatur klasifikasi pelanggaran HAM berat sebagai kejahatan luar biasa harus direvisi.
Perlindungan Hukum Bagi Nasabah Bank Selaku Konsumen Ditinjau dari Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 Tentang Perlindungan Konsumen Zahra, Rafela Ashyla; Abdurrahman, Luthfi; Husnoh, Asmak Ui
Indonesian Journal of Law and Justice Vol. 1 No. 4 (2024): June
Publisher : Indonesian Journal Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47134/ijlj.v1i4.2376

Abstract

Hubungan antara bank dan nasabah seringkali tidak seimbang, di mana bank memiliki posisi tawar yang lebih kuat. Kondisi ini menjadikan perlindungan hukum bagi nasabah selaku konsumen menjadi sangat penting. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perlindungan hukum bagi nasabah bank selaku konsumen yang ditinjau dari Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen. Seiring dengan perkembangan industri perbankan, kebutuhan untuk melindungi kepentingan nasabah sebagai konsumen menjadi semakin penting. Undang-Undang Perlindungan Konsumen menjadi payung hukum dalam memberikan perlindungan terhadap hak-hak nasabah bank. Penelitian ini menggunakan metode penelitian yuridis normatif dengan mengkaji peraturan perundang-undangan terkait serta literatur-literatur yang relevan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Undang-Undang Perlindungan Konsumen memberikan perlindungan hukum bagi nasabah bank, terutama terkait dengan pengaturan klausula baku dalam perjanjian antara bank dan nasabah. Namun demikian, masih terdapat pelanggaran terhadap ketentuan tersebut yang merugikan kepentingan nasabah. Oleh karena itu, diperlukan upaya untuk meningkatkan kesadaran dan kepatuhan bank dalam menerapkan Undang-Undang Perlindungan Konsumen serta penegakan hukum yang tegas dalam melindungi hak-hak nasabah bank.
Optimizing Generator Power Usage Through LED Lighting Distribution on Tugboats: A Case Study of a 26.80-Meter Vessel Suardi, Suardi; Pratama, Brian Yoga; Pawara, M Uswah; Yosefan, Andreyano; Anugerah, Andi Nurwahid; Abdurrahman, Luthfi; Tasrief, Muhdar; Klara, Syerly
Indonesian Journal of Maritime Technology Vol. 3 No. 1 (2025): Volume 3 Issue 1, June 2025
Publisher : Naval Architecture Department, Kalimantan Institut of Technology

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35718/ismatech.v3i1.1285

Abstract

The 26.80 meter long tugboat plays a critical role in Indonesia’s maritime operations, particularly in towing and maneuvering vessels between Semayang Port and open sea areas. As part of its operational infrastructure, the vessel relies on fluorescent lighting systems, which are known to be less energy efficient and less durable than modern lighting technologies. This presents a significant operational challenge, particularly in light of rising fuel costs and the global shift toward more sustainable maritime practices. This study addresses the issue of inefficient energy use in onboard lighting systems by evaluating the performance of conventional fluorescent lamps compared to Light Emitting Diode (LED) lighting on tugboats. The objective is to assess and compare both lighting types in terms of energy consumption, lighting uniformity, and compliance with international lighting standards set by classification societies. The research adopts the Zonal Cavity Method (ZCM), which involves dividing the interior of the tugboat into three lighting analysis zones: the High-Ceiling Cavity (HCC), High-Rise Cavity (HRC), and High-Floor Cavity (HFC). Each zone was analyzed to determine the required illumination levels based on standardized guidelines, enabling a systematic comparison of lighting performance between the two technologies. Results indicate that LED lighting systems outperform fluorescent lighting in all evaluated aspects. LEDs provided significantly higher energy efficiency and more uniform lighting distribution across all zones of the tugboat. Additionally, LED systems demonstrated better compliance with minimum illumination levels as outlined in international maritime lighting standards. The study concludes that implementing LED lighting can lead to substantial improvements in shipboard energy efficiency, reduced generator load, lower operational costs, and improved environmental sustainability. These findings suggest that maritime operators should consider transitioning to LED systems as a long-term solution for enhancing energy performance. Future research is recommended to explore the integration of LED systems with renewable power sources such as solar energy, and to evaluate the long-term economic and maintenance benefits across different vessel types and operational profiles.