Claim Missing Document
Check
Articles

Analisis Stabilitas KM. Rejeki Baru Kharisma Rute Tarakan – Tanjung Selor Alamsyah, Alamsyah; Zulkarnaen, Zen; Suardi, Suardi
TEKNIK In Press
Publisher : Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/teknik.v42i1.31283

Abstract

Ship stability that is not according to the IMO standard will make the ship capsize when operating. The purpose of this research is to determine the cause of the overturn in terms of the stability criteria of the ship. The method used is software  of simulation. Stability analysis is carried out with the load case that occurs in the field when an accident occurs and the ideal loadcase according to PM 104 2017 standards about’s the transportation of operation. The results showed is cargo of goods placed on the roof top (loadcase 1) based on the criteria of Intact Stability; area of the stability arm curve at heeling 0° ~ 30° = 0.9417 m.deg, area 0° ~ 40° = 1,0200 m.deg, 30° ~ 40° = 0.0783 m.deg, GZ value at heeling 30° = 0.029 m, angle of occurrence of maximum GZ = 21.8°, and the initial GMt value = 0.135 m, the results stated that all did not meet the Intact Stability code A.749 criteria, while in it was obtained cargo of goods placed in the hull (loadcase 2) based on Intact Stability; area of the stability arm curve at heeling 0° ~ 30° = 4.5338 m.deg, area 0° ~ 40° = 7.1643 m.deg, area 30° ~ 40° = 2.6305 m.deg, GZ value at heeling 30° = 0.265 m, angle of occurrence of maximum GZ = 34.5°, and the initial GMt value = 0.621 m, the results stated that all met the Intact Stability code A.749 criteria
The Strength and Fatigue Life analysis of Sedan Car Ramp of The Ferry Ro-Ro 5000 GT Using Finite Element Method Alamsyah, Alamsyah; Nurcholik, Samsu Dlukha; Suardi, Suardi; Pawarah, M U; Jumalia, Jumalia
Kapal: Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Kelautan Vol 18, No 2 (2021): June
Publisher : Department of Naval Architecture - Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/kapal.v18i2.37518

Abstract

The Ferry Ro-Ro 5000GT has three levels of car deck that are connected by internal ramps. Two issues that have to be paid attention during the operation of the internal ramp there are the strength capacity and the design fatigue life of the internal ramp structure. The purpose of the research is to determine the strength and fatigue life of the internal ramp construction. The method used the Finite Element Method using a static load by load case of point load at top girder and between girders. Results of the research detected the maximum stress value is in the load case of the point load (three sedan car) at between of the girder is 52.143 MPa with the fatigue life is 44.47 years with the load cycle is 7300000 cycle while the minimum stress value detected at the load case of the point load (two sedan cars) at top girder is 34.199 MPa with the fatigue life is 195.92 years with the load cycle is 50000000 cycle. For the safety factor, ramp construction 6.08 ~ 10.38. The safety factor value above is still in safe condition because the value is SF > 1.
Analisa Potensi Angin Dan Cahaya Matahari Sebagai Alternatif Sumber Tenaga Listrik Di Wilayah Laut Sawu Wira Setiawan; Rio Hermawan; Suardi Suardi
JST (Jurnal Sains Terapan) Vol 4, No 1 (2018): JST (Jurnal Sains Terapan)
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Politeknik Negeri Balikpapan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32487/jst.v4i1.453

Abstract

Perairan laut Sawu yang terdiri dari Pulau Kupang, Sumba, Rote, Sawu dan Timor  memiliki potensi sumber daya energi terbarukan yang berasal dari angin dan intensitas cahaya. Energi tersebut dapat dimanfaatkan sebagai sumber pembangkit listrik yang ramah lingkungan untuk industri pelayaran, termasuk kapal feri yang  merupakan moda transportasi utama untuk menjamin konektivitas wilayah laut Sawu. Untuk dapat memanfaatkan energi terbarukan di kapal, maka analisa potensi angin dan cahaya matahari perlu dilakukan termasuk skema distribusi daya pada kapal feri tersebut. Penelitian ini membahas pengolahan data kecepatan angin dan intensitas cahaya yang diperoleh dari BMKG setempat. Proses perhitungan daya dilakukan dengan metode distribusi probabilitas Rayleigh untuk mengetahui nilai optimal yang dihasilkan oleh turbin angin dan modul surya yang kemudian disesuaikan dengan kebutuhan daya untuk penerangan dan navigasi pada space kapal feri eksisting. Hasil penelitian menunjukkan bahwa satu unit turbin angin dapat menghasilkan 13.3 kWh sedangkan panel surya sebesar 2.62 kWh per unit. Sehingga dengan menggunakan 4 unit turbin angin dan 56 unitpanel surya sesuai dengan space yang tersedia di kapal feri eksisting, dapat menghasilkan daya sebesar 200.08 kWh yang dapat digunakan untuk suplai kebutuhan listrik untuk penerangan dan navigasi
Desain Ship Power Plant Sebagai Alternatif Krisis Listrik di Pulau Kagean, Jawa Timur Suardi Suardi; Wira Setiawan; Sarani Nigrat Nai Pos-Pos
JST (Jurnal Sains Terapan) Vol 6, No 2 (2020): JST (Jurnal Sains Terapan)
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Politeknik Negeri Balikpapan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32487/jst.v6i2.873

Abstract

Kangean Island is one of the areas in East Java, Indonesia that does not yet have access to electricity because restricted accessibility by the land routes. To supply the electricity in that area, one of alternative solutions is to create a ship power plant that can be operated independently. This ship can help the program of the ministry of energy and mineral resources (ESDM) for the distribution of electricity from PLN to the area that has not been electrified, and achieve the development of 35,000 MW of electricity in all regions of Indonesia. This research is to design a ship power plant to supply the electricity for 1,439 houses in Kangean Island which requires electricity power of 647,63 kW. The type of ship designed is adopted landing ship tank (LST) with the main dimension of length = 23.68 m, width = 7.8m, height = 2.7 m, draught = 1.9 m and equipped with 8 generators set of 1,320 kW.  Keywords : Ship Power Plant, Kangean Island, LST. ABSTRAKPulau Kagean merupakan salah satu daerah di wilayah Indonesia yang masih belum mendapatkan akses listrik, hal ini dikarenakan daerah tersebut berada di daerah pedalaman yang tidak bisa diakses dari jalur darat. Untuk mensuplai kebutuhan listrik di daerah tersebut maka salah satu solusi yang dilakukan adalah dengan membuat ship power plant yang bisa dioperasikan di daerah tersebut. Sehingga dapat membantu kinerja kementerian energi dan sumber daya mineral (ESDM) dalam penyaluran aliran listrik dari PLN yang belum teraliri listrik, dan pencapaian pembangunan listrik sebesar 35000 MW di seluruh wilayah indonesia. Sehingga dari tugas akhir ini adalah mendesain ship power plant sebagai alternatif krisis listrik di pulau kangean jawa timur dengan daya yang dibutuhkan sebesar 7,7022 mw. Sehingga dirancanglah kapal pembangkit listrik tenaga diesel dengan daya sebesar 7,760 mw. Type kapal yang digunakan adalah kapal LST, Untuk desain ini didapat ukuran utama yaitu: panjang = 53 m, lebar = 7,5 m, tinggi = 4,17 m, dan sarat = 2,25 m yang telah dianalisa dengan metode trial and error. Kata kunci :  Ship Power Plant, Pulau Kangean, LST
Desain Sistem Pendingin Ruang Muat Semi Permanen Berbahan Polistirena (C₈H₈)n dan Seng (Zn) Pada Kapal Ikan Tradisional Suardi suardi
Jurnal Teknologi Terpadu Vol 8, No 2 (2020): JTT (Jurnal Teknologi Terpadu)
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32487/jtt.v8i2.875

Abstract

       Kualitas ikan yang baik menentukan harga jual yang tinggi di pasaran. Dalam hal ini maka diperlukan penanganan yang tepat oleh nelayan pada saat ikan di dapatkan. Untuk menjaga kesegaran ikan nelayan menggunakan ruang muat semi permanen dengan bahan Polistirena dan Seng sebagai insulasinya. Nelayan biasa menggunakan es basah sebagai media pendinginya. Nelayan tradisional dimana waktu melautnya sangat tergantung pada lama waktu Coolbox mempertahankan temperaturnya. Pada penelitian ini mencoba untuk mengetahui seberapa tahan insulasi yang di gunakan para nelayan tersebut terhadap waktu dan temperature , dan pengaruh ketebalan Polistirena terhadap kekuatan Coolbox untuk mempertahankan suhu agar tetap dingin. Percobaan dilakukan dengan menggunakan es 15 kg dengan waktu selama 2 hari / 48 jam. Dari hasil pengujian alat pendingin yang dibuat dengan insulator Polistirena dan seng dapat mempertahankan suhu pada ruang muat kapal ikan pada periode tertentu. Aplikasi Coolbox dengan menggunakan insolator Polisterina dengan ketebalan 4 cm dan Seng 0,1 cm mampu mempertahankan es selama 48 jam dengan suhu Coolbox rata-rata 2°C . Sedangkan Insolator Polistirena dengan ketebalan 2 cm dan Seng 0,1 cm hanya mampu mempertahankan es selama 24 jam dengan suhu rata-rata 6,6°C. Nilai laju panas dari dalam Coolbox dengan ketebalan insulasi Polisterina 2 cm lebih cepat dibandingkan dengan insulasi ketebalan Polisterina 4 cm.
KEKUATAN FIBERGLASS REINFORCED PLASTIC (FRP) SEBAGAI BAHAN GADING KAPAL KAYU Alamsyah Alam; Rodlian Jamal Ikhwani; Taufik Hidayat; Suardi
Wave: Jurnal Ilmiah Teknologi Maritim Vol. 15 No. 1 (2021)
Publisher : Badan Riset dan Inovasi Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29122/jurnalwave.v15i1.4719

Abstract

Penggunaan baja untuk menggantikan kayu Bitti sebagai bahan konstruksi gading kapal kayu dinilai tidak praktis karena melalui proses pembentukan dan pemeliharaan, sehingga penggunaan bahan lain seperti FRP sangat penting. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ukuran dan bentuk penampang bahan FRP yang sesuai sebagai pengganti gading kayu ditinjau dari segi kekuatan. Metode yang digunakan yaitu elemen hingga (FEM) dan dianalisis menggunakan metode eksperimen numerik pada software. Penelitian ini bersifat kualitatif dengan mengoptimalkan bahan FRP dengan bentuk penampang I beam, I beam+flange, box of hole beam, T beam, dan U beam+flange sebagai pengganti bahan kayu Bitti. Hasil penelitian menunjukkan gading kayu Bitti memiliki elastisitas (E) = 9534.02 MPa dan momen inersia penampang (I) = 2197x104 mm4 terjadi tegangan maksimum (?k) = 7.682 N/mm2 dan lendutan maksimum (?) = 0.1 mm, untuk faktor keamanan gading kayu Bitti (Sf) = 1.28, sedangkan bahan FRP pengganti gading kayu dengan nilai (E) = 69000 MPa dapat digunakan penampang I beam dengan nilai I = 316x104 mm4, I beam+flange dengan nilai I = 288x104 mm4, box of hole beam dengan nilai I = 317x104 mm4, T Beam dengan nilai I = 478 x104 mm4, serta U beam+flange dengan nilai I = 375x104 mm4, terjadi tegangan maksimum (?k) = 52.00 N/mm2 dengan lendutan maksimum (?) < 0.082 mm dan faktor keamanan (Sf) = 1.28. Bahan FRP pengganti kayu gading membutuhkan momen inersia penampang sebesar 1/7~1/5 kali lebih kecil dari momen inersia penampang kayu gading dengan elastisitas tujuh kali lebih besar dari kayu gading. Nilai ini dapat dijadikan patokan untuk ukuran kapal di atas ataupun di bawah 70 GT ketika akan menggunakan bahan FRP sebagai pengganti gading kayu.
Analisis getaran dan kebisingan pada kamar mesin dan geladak penumpang kapal cepat Aluminium Amalia Ika Wulandari; Suardi Suardi; Muhammad Yusuf Ismail
TURBO [Tulisan Riset Berbasis Online] Vol 10, No 2 (2021): Jurnal TURBO
Publisher : Universitas Muhammadiyah Metro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24127/trb.v10i2.1754

Abstract

Ship vibration is part of the problem with ship dynamics. In addition to producing noise that disturbs the comfort of crew and passengers, engine structures and components can be damaged due to vibrations that are too high, resulting in material fatigue and material deformation. In order to avoid the damage that occurs and in order to improve the comfort of passengers and crew, shipbuilding must comply with vibration and noise standards. This study aims to analyze the value of vibration and the value of noise that arises on the aluminum fast boat as a result of excitation in terms of the main engine. Calculation of natural frequency and mode shapes is done using ship modeling with Finite Element Analysis Software. The excitation frequency of the main engine is 35.014 Hz. Based on the system's amplitude calculation, the values range from 3.273 x 10-7 to 2.703 x 10-6. Then the vibration standard values obtained are in the range of values from 0.253 to 2.093. Then, the noise radiation value obtained is in the range of 134,582 dB to 130,449 dB. All research results regarding vibration and noise standards in the engine room and passenger deck of aluminum ships obtained results that meet the standards, so it can be concluded that the ship's construction is safe from excessive vibration and noise.
ANALISA PENGGUNAAN BIODIESEL MINYAK JAGUNG SEBAGAI CAMPURAN BAHAN BAKAR ALTERNATIF MESIN DIESEL suardi suardi suardi
INOVTEK POLBENG Vol 9, No 2 (2019): INOVTEK VOL.9 NO 2 - 2019
Publisher : POLITEKNIK NEGERI BENGKALIS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (284.911 KB) | DOI: 10.35314/ip.v9i2.1041

Abstract

Kalimantan Timur merupakan salah satu yang mempunyai potensi kelautan dan perikanan terbesar di Indonesia, terutama untuk perikanan tambak maupun perikanan air tawar dan air laut. Namun, hingga tahun 2014 potensi hasil laut di perairan ini baru dimanfaatkan sekitar 30% dari total produksi 341 ribu ton yang ada. Hal ini karena kapal-kapal yang beroperasi masih belum memadai. Oleh karena itu, perlu adanya pengembangan kapal penangkap ikan beserta alat tangkapnya. Keunggulan kapal ini dengan kapal jenis lain adalah kapal penangkap ikan multipurpose yang dapat digunakan sepanjang tahun, berbahan fiber reinforced plastic (FRP) juga direncanakan memiliki 3 (tiga) alat tangkap, yaitu jaring insang (gill net), pukat tarik (seine net) dan pancing (pole and lines). Perencanaan ukuran kapal, data utama kapal, alat tangkap dan perhitungan-perhitungan pendekatan disesuaikan dengan metode desain kapal. Dengan metode iterasi (trial and error) dalam menentukan ukuran utama kapal berdasarkan besar gross tonnage (GT) yaitu 70 GT adalah Lpp = 20.4 m, B = 5 m, H = 2.5 m, T = 1.7 m, Cb = 0.551 dan Vs = 10 knot. Dari ukuran utama yang telah didapat kemudian dirancang gambar rencana garis dan rencana umum kapal.KataKunci: Kapal Ikan, Multipurpose, 70 GT
DESAIN KAPAL PENANGKAP IKAN MULTIPURPOSE 70 GT Suardi Suardi Suardi
INOVTEK POLBENG Vol 8, No 2 (2018): INOVTEK VOL.8 NO 2 - 2018
Publisher : POLITEKNIK NEGERI BENGKALIS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1117.328 KB) | DOI: 10.35314/ip.v8i2.660

Abstract

Kalimantan Timur merupakan salah satu yang mempunyai potensi kelautan dan perikanan terbesar di Indonesia, terutama untuk perikanan tambak maupun perikanan air tawar dan air laut. Namun, hingga tahun 2014 potensi hasil laut di perairan ini baru dimanfaatkan sekitar 30% dari total produksi 341 ribu ton yang ada. Hal ini karena kapal-kapal yang beroperasi masih belum memadai. Oleh karena itu, perlu adanya pengembangan kapal penangkap ikan beserta alat tangkapnya. Keunggulan kapal ini dengan kapal jenis lain adalah kapal penangkap ikan multipurpose yang dapat digunakan sepanjang tahun, berbahan fiber reinforced plastic (FRP) juga direncanakan memiliki 3 (tiga) alat tangkap, yaitu jaring insang (gill net), pukat tarik (seine net) dan pancing (pole and lines). Perencanaan ukuran kapal, data utama kapal, alat tangkap dan perhitungan-perhitungan pendekatan disesuaikan dengan metode desain kapal. Dengan metode iterasi (trial and error) dalam menentukan ukuran utama kapal berdasarkan besar gross tonnage (GT) yaitu 70 GT adalah Lpp = 20.4 m, B = 5 m, H = 2.5 m, T = 1.7 m, Cb = 0.551 dan Vs = 10 knot. Dari ukuran utama yang telah didapat kemudian dirancang gambar rencana garis (linesplan) dan rencana umum (general arrangement) kapal.
Pengaruh Variasi Sekat pada Ruang Muat Kapal Pengangkut Ikan Hidup Terhadap Stabilitas Kapal Alamsyah Syah Alam
INOVTEK POLBENG Vol 9, No 2 (2019): INOVTEK VOL.9 NO 2 - 2019
Publisher : POLITEKNIK NEGERI BENGKALIS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (303.466 KB) | DOI: 10.35314/ip.v9i2.1067

Abstract

Kapal pengangkut ikan hidup merupakan jenis kapal yang muatannya sebagian besar adalah muatan cair. Muatan cair pada pengangkutan ikan hidup biasanya tidak memenuhi palka secara keseluruhan sehingga menimbulkan permukaan bebas (free surface). Efek free surface pada kapal bermuatan cair sangat berpengaruh terhadap stabilitas kapal. Tujuan penelitian ini menganalisa stabilitas statis berdasarkan variasi sekat ruang muat dan loadcase dengan bantuan software Maxurf Stability. Data kapal digunakan pada penelitian ini adalah LOA 19 m, draft (d) 1.5 m, Lpp kapal 18 m, lebar kapal 3.3 m, tinggi kapal 1.9 m, Cb kapal 0.718, Cp 0.777. Berdasarkan hasil analisa dengan melakukan penambahan sekat dengan ruang muat 1 sekat dan 2 sekat nilai yang didapatkan semakin menjauhi syarat batas dibandingkan dengan kapal dengan ruang muat tanpa sekat. Untuk nilai parameter stabilitas yang dipengaruhi oleh penambahan sekat pada ruang muat kapal adalah nilai pada lengan penegak maximum (GZ) yaitu berada pada heeling 71,7° pada kapal tanpa sekat, 77° pada kapal 1 sekat dan 78° pada kapal 2 sekat. Dari hasil tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa dengan semakin banyak sekat yang ada di ruang muat, maka nilai GZ yang didapat semakin menjauhi syarat batas. Sedangkan nilai GM untuk palka tanpa sekat yakni 0,531~0,610 m, untuk palka dengan ruang muat 1 sekat sebesar 0,809~1,021 m, dan untuk palka dengan ruang muat 2 sekat sebesar 0,841~1,096 m di atas dari nilai minimum yang disyaratkan IMO yakni 0.15 meter. 
Co-Authors Abdul Basiq Zainal Abidin Abidin, Abdul Basiq Zainal Abiyyu Harly Saputra Adhy Rahmat Ahmad Razzan Aknul Ciptiandi Alamsyah Alamsyah Alamsyah - Alamsyah Alamsyah Alamsyah Alamsyah Alamsyah Alamsyah alamsyah alamsyah Alamsyah Alamsyah Alamsyah, Alamsyah Alfawan Alfawan Alwi, Muhammad Rusdy Amalia Ika Wulandari Amalia Ika Wulandari Amalia Ika Wulandari Amalia Ika Wulandari Amalia Ika Wulandari Amalia Ika Wulandari amalia ika wulandari Amalia Ika Wulandari Andi Mursid Nugraha Arifuddin Andi Mursid Nugraha Arifuddin Andi Nadia Himaya Anggit Dwi Putra Ardhi Hidayatullah Arifuddin, Andi Mursid Nugraha Astin, Widya Yulia Aulia, Ade Putri Rezki Aung Ye Kyaw Aung Ye Kyaw Basri Said Burliyanto, Decky Desinta Larasati Ashar Dimas Putra Wahid Rusparyansyah Elfin Zulmi Azhar Erskine Simei Tonda Fahmi Zahrotama Faisal Mahmuddin Faisal Mahmuddin Faisal Mahmuddin Feston Sandi Paribang Fiesta Olivia Gom Gom Mulia Yehezkiel Tambunan Guskarim Rompon Habibi Habibi Haryawan, Hafiz Hendry Hermayanti, Nabila Ayu Hijriah Hijriah Ikhwani, Rodlian Jamal Irvan Setiawan Jumalia, Jumalia Jumardi Jumardi Lista Putri Adinda Rahmi M. Uswah Pawara Maulana, Mohammad Khafid Moch Purwanto Mohammad Bagus Firmansyah Muhammad Reza Fachrul Jaya Muhammad Rusdy Alwi Muhammad Yusuf Ismail Muhdar Tasrief Nugraha Arifuddin, Andi Mursid Nugraha, Andi Mursid Raditya, Muhammad Yogi Rajagukguk, Pernando Anju Ramadhani, Rizky Rara Gusnia Nurulhaini Ratna Septati Yani Rifai, Muhammad Rio Hermawan Risaldo, Rizky Rizky Risaldo Rodlian Jamal Ikhwani Rodlian Jamal Ikhwani Rodlian Jamal Ikhwani Ryanda Bayu Laksana S.Pd. M Kes I Ketut Sudiana . Samsu Dlukha N Sarani Nigrat Nai Pos-Pos Setiawan, Wira Sherina Fitri Hariani Sherly Clara Suanggana, Doddy Sultan Mahmud Cakasana Syerly Klara Syerly Klara Syerly Klara Tasrief, Muhdar Taufik Hidayat Taufik Hidayat Taufik Hidayat Widya Yulia Astin Wira Setiawan Wira Setiawan Wira Setiawan Wira Setiawan Wira Setiawan Wulandari, Amalia Ika Zulkarnaen, Zen