Velya Fasya Fitriandini
Universitas Pancasila

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Saung Eling Kampung Lembur Sawah: Bercerita Lewat Wisata Pertanian dan Budaya Gati Dwi Yuliana; Titania Fattiha Ahsan; Velya Fasya Fitriandini
Publish: Basic and Applied Research Publication on Communications Vol 2 No 2 (2023)
Publisher : Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Pancasila

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35814/publish.v2i2.5681

Abstract

Kajian ini fokus pada narasi cerita tentang kehidupan pertanian dan budaya hidup masyarakat kampung wisata pada praktik-praktik komunikasi pemasaran pariwisata yang dilakukan untuk mengenalkan destinasi wisata melalui media sosial. Penelitian ini mengaji Instagram Kampung Lembur Sawah yang dikelola oleh Saung Eling pada akun @saung_eling. Sesuai dengan fokus penelitiannya, teori yang digunakan pada penelitian ini adalah paradigma naratif dan konsep komunikasi pemasaran pariwisata. Penelitian ini mengambil cara pandang paradigma interpretif dengan pendekatan kualitatif. Data diperoleh dengan cara melakukan wawancara kepada pengelola wisata yang menjadi penutur narasi pertanian dan budaya pada konten unggahan akun Instagram @saung_eling. Hasil penelitian memperlihatkan bahwa pendekatan naratif dengan benang merah cerita budaya sunda digunakan sebagai payung strategi komunikasi pemasaran wisata atas dasar pertimbangan bahwa pendekatan bercerita itu sendiri telah digunakan lebih dulu untuk keperluan-keperluan lain dalam berbagai bidang, seperti kesehatan mental, penguatan kelompok minoritas, kegiatan belajar mengajar di kelas, penguatan diri, jurnalisme, dan praktik-praktik politik. Konten Instagram @saung_eling yang dijadikan studi kasus pendekatan becerita pada penelitian ini memperlihatkan bahwa naratif dan platform situs jaringan sosial berbasis teks-gambar-video dapat dijadikan alat sekaligus teknik komunikasi pemasaran digital yang menunjang bisnis pariwisata lokal berbasis komunitas (warga).