Endang Winasih
Universitas Negeri Semarang

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Citra Wanita Karir dalam Novel Amrike Kembang Kopi Karya Sunaryata Soemardjo Endang Winasih; Rahma Ari Widihastuti
Jurnal Onoma: Pendidikan, Bahasa, dan Sastra Vol. 10 No. 4 (2024)
Publisher : Universitas Cokroaminoto Palopo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30605/onoma.v10i4.4194

Abstract

Selama ini hak dan kebebasan perempuan di Indonesia masih dibatasi oleh aturanaturan yang dapat menyebabkan kesenjangan gender. Oleh karena itu, diperlukan suatu perubahan tatanan sosial yang dapat menciptakan kesetaraan gender bagi kaum perempuan. Salah satu caranya yaitu dengan menggunakan karya sastra sebagai media untuk melawan subordinasi perempuan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis citra wanita karir dalam Novel Amrike Kembang Kopi karya Sunaryata Soemardjo. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan pendekatan feminisme eksistensialis Simone de Beauvoir. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan teknik analisis dokumen. Data yang digunakan dalam penelitian ini berupa kata, frasa, kalimat, paragraf maupun wacana dalam Novel Amrike Kembang Kopi karya Sunaryata Soemardjo yang mengandung informasi mengenai citra wanita karir. Sumber data yang digunakan yaitu Novel Amrike Kembang Kopi karya Sunaryata Soemardjo. Hasil penelitian yaitu terdapat dua bentuk pendeskripsian citra wanita karir dalam Novel Amrike Kembang Kopi karya Sunaryata Soemardjo, yaitu dengan cara: 1) perempuan bekerja, 2) perempuan intelektual, 3) perempuan dapat bekerja untuk memperoleh transformasi sosial masyarakat, dan 4) perempuan dapat menolak keliyanannya. Hal ini ditunjukkan dengan Tita yang memiliki karir cemerlang dan mampu membiayai adiknya untuk menempuh pendidikan di perguruan tinggi. Tita mampu melakukan penolakan atas asumsi-asumsi bahwa perempuan dianggap lemah dan menyusahkan. Tindakan dan pemikiran Tita sangat menegaskan bahwa perempuan bisa hidup mandiri dengan mengandalkan dirinya sendiri dan mampu menunjukkan eksistensi dan kesetaraan dirinya dengan laki-laki tanpa menentang kodratnya sebagai wanita yang bisa merasa lemah dan sedih