Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

PENERAPAN JUST-IN-TIME (JIT) DALAM MANAJEMEN MATERIAL PENGADAAN DI PT. XYZ UNTUK MENINGKATKAN EFISIENSI OPERASIONAL Gymnastiar, Zidan; Artanti, Dwi Maharani; Faradifa, Dwi; Simon, Gusman
Musytari : Jurnal Manajemen, Akuntansi, dan Ekonomi Vol. 13 No. 7 (2025): Musytari : Jurnal Manajemen, Akuntansi, dan Ekonomi
Publisher : Cahaya Ilmu Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.8734/musytari.v13i7.9784

Abstract

PT. XYZ, as a metal component manufacturing company, faces challenges in maintaining timely material availability without incurring excess inventory and high storage costs. To address this issue, the company has implemented a Just-in-Time (JIT) System in its material procurement to enhance operational efficiency. This study aims to explore the implementation of JIT at PT. XYZ, identify obstacles in its application, and provide solutions to overcome these challenges. The research method used is a case study with a qualitative approach through observation. The findings indicate that JIT implementation helps reduce excess inventory and lower storage costs, though challenges such as supplier dependency and market demand fluctuations persist. To address these challenges, PT. XYZ has adopted strategies such as supplier diversification, improved communication, and internal training. Recommendations from this study include strengthening collaboration with suppliers and leveraging information technology for real-time inventory management. PT. XYZ, sebagai perusahaan manufaktur komponen logam, menghadapi tantangan dalam menjaga ketersediaan material yang tepat waktu tanpa menimbulkan kelebihan stok dan biaya penyimpanan yang tinggi. Untuk mengatasi masalah ini, perusahaan menerapkan sistem Just-in-Time (JIT) dalam pengadaan material guna meningkatkan efisiensi operasional. Penelitian ini bertujuan mengeksplorasi implementasi JIT di PT. XYZ, mengidentifikasi kendala dalam pelaksanaannya, serta memberikan solusi untuk mengatasi tantangan tersebut. Metode penelitian yang digunakan adalah studi kasus dengan pendekatan kualitatif melalui observasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan JIT membantu mengurangi stok berlebih dan menekan biaya penyimpanan, meskipun terdapat kendala seperti ketergantungan pada pemasok dan fluktuasi permintaan pasar. Untuk mengatasi kendala ini, PT. XYZ menerapkan strategi diversifikasi pemasok, meningkatkan komunikasi, dan memberikan pelatihan internal. Rekomendasi dari penelitian ini mencakup peningkatan kerja sama dengan pemasok dan pemanfaatan teknologi informasi dalam pengelolaan persediaan secara real-time.
PEMODELAN DAN PENYELESAIAN MASALAH OPTIMASI DALAM PENJADWALAN PRODUKSI MENGGUNAKAN METODE SIMPLEX Gymnastiar, Zidan; Artanti, Dwi Maharani; Faradifa , Dwi; Nastitie, Sherry Kharaniya
Kohesi: Jurnal Sains dan Teknologi Vol. 5 No. 3 (2024): Kohesi: Jurnal Sains dan Teknologi
Publisher : CV SWA Anugerah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.3785/kohesi.v5i3.6912

Abstract

Penjadwalan produksi yang efisien merupakan salah satu tantangan utama dalam manajemen operasi, terutama ketika dihadapkan pada keterbatasan sumber daya seperti waktu mesin, bahan baku, dan tenaga kerja. Penelitian ini bertujuan untuk memodelkan dan menyelesaikan masalah optimasi penjadwalan produksi menggunakan metode Simplex, dengan tujuan untuk memaksimalkan keuntungan yang diperoleh dari produksi beberapa jenis produk. Dalam studi kasus ini, perusahaan manufaktur memproduksi tiga jenis produk dengan keuntungan dan kebutuhan sumber daya yang berbeda, yaitu produk A, B, dan C. Model matematis yang digunakan dalam penelitian ini berupa program linear yang mempertimbangkan batasan-batasan kapasitas waktu mesin, bahan baku, dan tenaga kerja. Metode Simplex digunakan untuk mencari solusi optimal dalam menentukan jumlah produk yang harus diproduksi. Hasil dari penerapan metode Simplex menunjukkan bahwa untuk memaksimalkan keuntungan, perusahaan sebaiknya memproduksi 100 unit produk A dan 50 unit produk B, dengan total keuntungan sebesar Rp 8.000.000. Produk C tidak diproduksi karena memberikan keuntungan yang lebih rendah dibandingkan produk A dan B. Penelitian ini membuktikan bahwa metode Simplex efektif dalam menyelesaikan masalah optimasi penjadwalan produksi dan dapat digunakan untuk merencanakan produksi secara efisien dengan memanfaatkan sumber daya yang terbatas. Meskipun model ini berhasil memberikan solusi optimal dalam kondisi tertentu, penelitian lanjutan diperlukan untuk mengatasi variabel ketidakpastian dan dinamika pasar yang dapat mempengaruhi hasil keputusan produksi.
PERENCANAAN PEMINDAHAN WAREHOUSE DENGAN MENGGUNAKAN ANALISIS SWOT UNTUK EFISIENSI WAKTU PENGIRIMAN KE ASSEMBLY PADA PT XYZ INDUSTRI OTOMOTIF Gymnastiar, Zidan; Artanti, Dwi Maharani; Faradiffa, Dwi; Kosim, M.Engkos
Kohesi: Jurnal Sains dan Teknologi Vol. 6 No. 10 (2025): Kohesi: Jurnal Sains dan Teknologi
Publisher : CV SWA Anugerah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.3785/kohesi.v6i11.10384

Abstract

Penelitian ini menganalisis perencanaan pemindahan warehouse dengan menggunakan analisis SWOT untuk meningkatkan efisiensi waktu pengiriman material ke assembly pada PT XYZ yang bergerak di industri otomotif. Permasalahan utama yang dihadapi adalah jarak warehouse yang terlalu jauh dari area assembly (500 meter) dengan jalur transportasi yang berbelok-belok, menyebabkan waktu pengiriman rata-rata mencapai 15 menit. Penelitian menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif dengan teknik pengumpulan data melalui observasi langsung, wawancara, dokumentasi, dan studi pustaka. Hasil analisis SWOT menunjukkan adanya potensi peningkatan efisiensi melalui pemindahan warehouse ke lokasi yang lebih strategis, berjarak 200 meter dari assembly dengan jalur transportasi yang lebih lurus dan bebas hambatan. Tata letak baru yang diusulkan berhasil meningkatkan efisiensi waktu pengiriman material hingga 53%, dengan estimasi waktu pengiriman rata-rata menjadi 7 menit. Penelitian ini memberikan rekomendasi untuk implementasi teknologi seperti conveyor system pada lokasi baru untuk mendukung keberlanjutan efisiensi operasional.