Penelitian ini dilatarbelakangi oleh pentingnya peran kepemimpinan dalam organisasi kemahasiswaan di Universitas Muhammadiyah Surakarta sebagai sarana untuk mengembangkan keterampilan mahasiswa sebelum memasuki dunia kerja. Banyak mahasiswa yang terlibat dalam berbagai organisasi kemahasiswaan, namun pemahaman mereka tentang kepemimpinan yang efektif seringkali belum dipahami secara mendalam. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengkaji bagaimana mahasiswa memahami kepemimpinan yang efektif dalam konteks organisasi kemahasiswaan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan desain studi kasus fenomenologis, yang berfokus pada pengalaman subjektif mahasiswa yang terlibat dalam kegiatan organisasi. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah mahasiswa yang memiliki pengalaman langsung dalam memimpin atau aktif dalam organisasi kemahasiswaan. Data dikumpulkan melalui wawancara mendalam dengan panduan wawancara semi-terstruktur sebagai alat ukur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mahasiswa cenderung memahami kepemimpinan yang efektif sebagai kemampuan untuk memimpin dengan komunikasi terbuka, membangun hubungan yang baik, dan membuat keputusan yang tepat dalam situasi kompleks. Selain itu, faktor pengalaman pribadi, pendidikan formal, serta pengaruh dari mentor dan teman sebaya sangat mempengaruhi pemahaman mereka tentang kepemimpinan. Penelitian ini juga menemukan bahwa mahasiswa menghadapi tantangan seperti perbedaan pendapat antar anggota dan keterbatasan sumber daya, namun mereka dapat mengatasi tantangan tersebut dengan meningkatkan keterampilan interpersonal. Namun, penelitian ini memiliki keterbatasan terkait cakupan sampel yang terbatas pada satu universitas dan jenis organisasi kemahasiswaan yang diteliti.