Mardiyah, Hidayatul
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROJECT-BASED LEARNING TERINTEGRASI TPACK TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS PADA MATERI SEJARAH Mardiyah, Hidayatul; Ghimby, AB Dimas
Jurnal Pendidikan Sejarah Indonesia Vol 7, No 2 (2024)
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17977/um0330v7i2p289-300

Abstract

Abstract: This research aims to determine the effect of applying the Project-Based Learning (PBL) learning model integrated with the TPACK (Technological Pedagogical Content Knowledge) framework in history learning. The research design used in this research is quasi experimental with Non-equivalent Control Group Design. The selection of subjects using cluster random sampling so that two classes (control and experimental) were obtained with a total of 72 subjects. The experimental class was taught using the TPACK integrated PBL learning model while the control class used PBL learning. Comparison of student understanding is measured based on pretest and posttest results. Data collection used a critical thinking ability test instrument totaling 20 multiple choice questions. The results showed that the experimental class had better critical thinking skills than the control class. Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penerapan model pembelajaran Project-Based Learning (PBL) terintegrasi dengan kerangka TPACK (Technological Pedagogical Content Knowledge) dalam pembelajaran sejarah. Rancangan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah quasi experimental dengan desain Non-equivalen Control Group Desain. Pemilihan subjek menggunakan cluster random sampling sehingga diperoleh dua kelas (kontrol dan eksperimen) dengan total subjek sebanyak 72 orang. Pada kelas eksperimen dibelajarkan dengan menggunakan model pembelajaran PBL terintegrasi TPACK sedangkan kelas kontrol digunakan pembelajaran PBL. Perbandingan pemahaman siswa diukur berdasarkan hasil pretest dan posttest. Pengumpulan data menggunakan instrumen tes kemampuan berpikir kritis berjumlah 20 soal pilihan ganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kelas ekperimen memiliki kemampuan berpikir kritis lebih baik dibanding kelas kontrol.
Analisis Kemampuan Kognitif Peserta Didik Pada Materi Getaran Gelombang Dan Cahaya Di Tingkat Sekolah Menengah Pertama : Analysis of Cognitive Skill on the Vibrational Waves And Light for Class VIII Putri, Rahmah Evita; Mardiyah, Hidayatul
Edu-Sains: Jurnal Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Vol. 14 No. 1 (2025): Januari 2025
Publisher : Universitas Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22437/jmpmipa.v14i1.37818

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan kognitif peserta didik dengan menggunakan model pembelajaran PjBL – STEM pada materi getaran gelombang dan cahaya. Penelitian ini dilakukan karena lingkungan belajar peserta didik tidak menarik dan mereka tidak menerima pengalaman belajar yang mereka butuhkan sehingga kemampuan kognitif peserta didik masih rendah. Metode yang digunakan yaitu deskriptif kuantitatif. Sampel dalam penelitian ini adalah siswa kelas VII.5 yang berjumlah 28 siswa pada semester genap tahun akademik 2024/2024. Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling. Adapun instrumen yang digunakan dalam penelitian ini yaitu berupa tes pilihan ganda untuk mengukur kemampuan kognitif pada C1–C4 yang diberikan sebelum dan sesudah penggunaan model pembelajaran project based learning terintegrasi STEM. Hasil dari penelitian ini menunjukkan nilai pretest rata-rata siswa sebesar 32,69 dan posttest rata-rata siswa sebesar 64,03. Selain itu model pembelajaran PjBL-STEM berdampak pada kemampuan kognitif peserta didik, dengan persentase rerata kemampuan kognitif peserta didik sebesar C1 sebesar 34%, C2 sebesar 45%, C3 sebesar 61%, C4 sebesar 50 %. Kognitif peserta didik C1-C4 masih rendah. Implikasi dari temuan ini adalah pentingnya guru untuk lebih fokus pada penguatan pemahaman konsep dasar di awal pembelajaran, selain melibatkan siswa dalam proyek yang aplikatif. Selain itu, penting juga bagi sekolah untuk menciptakan lingkungan belajar yang lebih menarik dan mendukung pembelajaran aktif agar siswa dapat memperoleh pengalaman belajar yang lebih optimal. Dengan demikian, penerapan model PjBL-STEM bisa lebih maksimal dalam meningkatkan kualitas pembelajaran dan kemampuan kognitif peserta didik.