Penelitian ini didasarkan pada variasi angka kemiskinan di Kabupaten Tulungagung selama rentang waktu 2010–2022, meskipun durasi rata-rata pendidikan menunjukkan kecenderungan naik dan angka pengangguran berubah dengan pola yang tidak konsisten. Situasi ini menimbulkan pertanyaan mendasar tentang seberapa efektif usaha untuk meningkatkan mutu tenaga manusia dan penyediaan peluang kerja dalam menekan kemiskinan lokal. Kami bertujuan untuk mengevaluasi dampak angka pengangguran dan durasi rata-rata pendidikan terhadap tingkat kemiskinan di Kabupaten Tulungagung, baik secara terpisah maupun secara bersamaan. Dengan pendekatan kuantitatif yang memanfaatkan data tambahan berbentuk seri waktu dari Badan Pusat Statistik (BPS) selama periode kajian, data kami olah melalui regresi linier berganda menggunakan perangkat lunak SPSS versi 23. Temuan secara terpisah menunjukkan bahwa angka pengangguran memberikan efek positif yang signifikan terhadap kemiskinan dengan tingkat signifikansi 0,004 (di bawah 0,05), sedangkan durasi rata-rata pendidikan memberikan efek negatif yang signifikan terhadap kemiskinan dengan tingkat signifikansi 0,000 (di bawah 0,05). Secara bersamaan, kedua variabel tersebut memberikan dampak signifikan pada tingkat kemiskinan, yang terlihat dari tingkat signifikansi uji F sebesar 0,000 (di bawah 0,05) dan nilai F hitung 52,534 yang melebihi F tabel 4,103. Koefisien determinasi (R²) sebesar 0,913 menandakan bahwa 91,3% variasi tingkat kemiskinan dapat dijelaskan oleh kedua variabel independen tersebut, sementara sisanya dipengaruhi oleh elemen lain. Kajian ini menegaskan urgensi peningkatan standar pendidikan dan inisiatif pengurangan pengangguran sebagai langkah strategis untuk mengatasi kemiskinan di Tulungagung.