p-Index From 2020 - 2025
0.408
P-Index
This Author published in this journals
All Journal Jurnal Pepadu
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

SOSIALISASI PENYULUHAN YANG RESPONSIF GENDER BAGI PENYULUH UNTUK MENDUKUNG PENCAPAIAN SDGs DI DESA SEPAPAN KECAMATAN JEROWARU LOMBOK TIMUR Hayati, Hayati; Sahidu, Arifuddin; Muktasam, Muktasam; Yaniuartati, B. Yulfia Elsadewi; Ali, Miftahul Khairat DM.
Jurnal Pepadu Vol 5 No 4 (2024): Jurnal PEPADU
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/pepadu.v5i4.6048

Abstract

Kesenjangan gender partisipasi petani dalam kegiatan penyuluhan pertanian masih  terjadi hingga saat ini. Sementara, partisipasi perempuan dalam pelaksanaan dan pengambilan keputusan dalam kegiatan usahatani tergolong tinggi. Memberikan kesempatan perempuan untuk belajar sepanjang hidup melalui pendidikan non formal yaitu kegiatan penyuluhan pertanian berarti mendukung Negara RI Indonesia mencapai tujuan SDGs, yaitu pendidikan yang berkualitas. Penyelenggaraan kegiatan penyuluhan pertanian yang berkualitas dapat menjamin kesetaraan gender pada  pengetahuan dan keterampilan dalam kegiatan usahatani. Kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat (PKM) bertujuan meningkatkan kemampuan penyuluh pertanian dalam mengelola penyelenggaraan penyuluhan yang responsive gender, meningkatkan kesetaraan partisipasi dalam penyuluhan, kesetaraan pengetahuan dan keterampilan. Kegiatan PKM ini dilakukan secara berjenjang yaitu: pertama melibatkan penyuluh pertanian, kepala dan staf kantor UPTPP Jerowaru dan kedua melibatkan anggota kelompok tani dan kelompok wanita tani Desa Sepapan. Metode yang digunakan brainstorming, ceramah yang partisipatif dan diskusi kelompok kecil. Pelaksanaan kegiatan PKM bagi penyuluh di tingkat UPTPP, kelompok tani dan kelompok wanita tani di Desa berjalan dengan baik dan partisipatif. Keberadaan dan kemampuan penyuluh pertanian telah mampu meningkatkan kesetaraan gender dalam berpartisipasi aktif dimana mereka mampu curah pendapat, sharing pengetahuan dan pengalaman dalam berusahatani. Kesimpulannya adalah kemampuan penyuluh mengelola kegiatan penyuluhan yang responsive gender perlu didukung dengan komitmen yang tinggi. Kemampuan perempuan berpartisipasi aktif pada kegiatan penyuluhan pertanian, terjadinya kesetaraan pengetahuan dan keterampilan dapat terjadi secara berkelanjutan.  
SOSIALISASI PENYULUHAN YANG RESPONSIF GENDER BAGI PENYULUH UNTUK MENDUKUNG PENCAPAIAN SDGs DI DESA SEPAPAN KECAMATAN JEROWARU LOMBOK TIMUR Hayati, Hayati; Sahidu, Arifuddin; Muktasam, Muktasam; Yaniuartati, B. Yulfia Elsadewi; Ali, Miftahul Khairat DM.
Jurnal Pepadu Vol 5 No 4 (2024): Jurnal PEPADU
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/pepadu.v5i4.6048

Abstract

Kesenjangan gender partisipasi petani dalam kegiatan penyuluhan pertanian masih  terjadi hingga saat ini. Sementara, partisipasi perempuan dalam pelaksanaan dan pengambilan keputusan dalam kegiatan usahatani tergolong tinggi. Memberikan kesempatan perempuan untuk belajar sepanjang hidup melalui pendidikan non formal yaitu kegiatan penyuluhan pertanian berarti mendukung Negara RI Indonesia mencapai tujuan SDGs, yaitu pendidikan yang berkualitas. Penyelenggaraan kegiatan penyuluhan pertanian yang berkualitas dapat menjamin kesetaraan gender pada  pengetahuan dan keterampilan dalam kegiatan usahatani. Kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat (PKM) bertujuan meningkatkan kemampuan penyuluh pertanian dalam mengelola penyelenggaraan penyuluhan yang responsive gender, meningkatkan kesetaraan partisipasi dalam penyuluhan, kesetaraan pengetahuan dan keterampilan. Kegiatan PKM ini dilakukan secara berjenjang yaitu: pertama melibatkan penyuluh pertanian, kepala dan staf kantor UPTPP Jerowaru dan kedua melibatkan anggota kelompok tani dan kelompok wanita tani Desa Sepapan. Metode yang digunakan brainstorming, ceramah yang partisipatif dan diskusi kelompok kecil. Pelaksanaan kegiatan PKM bagi penyuluh di tingkat UPTPP, kelompok tani dan kelompok wanita tani di Desa berjalan dengan baik dan partisipatif. Keberadaan dan kemampuan penyuluh pertanian telah mampu meningkatkan kesetaraan gender dalam berpartisipasi aktif dimana mereka mampu curah pendapat, sharing pengetahuan dan pengalaman dalam berusahatani. Kesimpulannya adalah kemampuan penyuluh mengelola kegiatan penyuluhan yang responsive gender perlu didukung dengan komitmen yang tinggi. Kemampuan perempuan berpartisipasi aktif pada kegiatan penyuluhan pertanian, terjadinya kesetaraan pengetahuan dan keterampilan dapat terjadi secara berkelanjutan.