Pendidikan kewarganegaraan perlu untuk diajarkan kepada siswa sejak usia sekolah dasar. Hal Ini bermanfaat untuk menumbuhkan rasa cinta tanah air, rasa bela negara, kesadaran sebagai warga negara yang taat hukum dan menanamkan toleransi. Toleransi adalah sikap dan tindakan yang menghormati perbedaan dalam budaya, keyakinan, pandangan, dan kebiasaan orang lain tanpa memaksakan pendapat mereka. Penelitian ini berfokus pada peran guru dalam menanamkan nilai-nilai toleransi pada peserta didik dan membahas strategi, tantangan, dan solusi untuk masalah tersebut. Penelitian dilakukan dengan menekankan pentingnya sikap toleransi di tengah keragaman sosial, budaya, dan agama. Sikap toleransi sering menjadi sumber konflik jika tidak dikelola dengan baik. Penelitian ini dilaksanakan di kelas V salah satu SD di Surakarta dan menggunakan studi kasus kualitatif. Dengan subjek penelitian, wali kelas dan 27 peserta didik, data diperoleh melalui observasi, wawancara, dan studi literatur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pendidik memiliki peran penting dalam menanamkan nilai-nilai toleransi. Pendidik melakukan ini dengan membangun pengetahuan tentang toleransi, pembiasaan sikap, menjadi teladan, melakukan diskusi kelompok, dan melibatkan orang tua ataupun komunitas. Tantangan yang dihadapi meliputi kurangnya pemahaman peserta didik tentang keberagaman. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pendidikan yang dirancang dengan baik dan berkolaborasi antara keluarga, sekolah, dan masyarakat dapat menanamkan nilai-nilai toleransi. Penelitian ini juga menunjukkan peran penting pendidik dalam membentuk generasi yang toleran dan menjadi bagian penting dari pembentukan masyarakat yang damai dan harmonis di tengah keragaman.