Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

PEMASARAN SENI DI ERA DIGITAL STRATEGI MEDIA SOSIAL DAN PLATFORM KREATIF Bastian Hutagaol
Sindoro: Cendikia Pendidikan Vol. 10 No. 5 (2024): Sindoro Cendikia Pendidikan
Publisher : Cahaya Ilmu Bangsa Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.9644/sindoro.v10i5.9062

Abstract

Di era digital ini, proses pemasaran karya seni turut mengalami transformasi yang signifikan. Artikel ini bertujuan untuk menjelaskan strategi pemasaran seni dengan menggunakan media sosial dan platform kreatif, serta menjelaskan peluang yang ada dan juga dampak yang dirasakan oleh para seniman di era digital ini. Media social seperti Instagram, TikTok, dan YouTube sudah bisa menjadi alat utama untuk meletakkan produk-produk karya seni, menjangkau audiens global, dan terhubung dengan penggemar secara langsung. Di samping itu, Etsy dan Patreon menjanjikan dukungan baru dalam monetisasi karya seni. Walaupun digitalisasi mempunyai banyak peluang untuk diperoleh, namun terdapat tantangan seperti tingkat persaingan yang ketat, perubahan algoritma, dan tuntutan untuk memproduksi konten yang berkualitas menjadi patokan dalam pemasaran seni. Menurut penulis artikel yang terdahulu perlu ditekankan perencanaan strategis yang baik, optimalisasi fungsi platform digital dan upaya untuk mengikuti perkembangan teknologi terkini. Para seniman bisa menjangkau audiens yang luas dengan memanfaatkan media sosial secara maksimal untuk membangun identitas digital. Kolaborasi dengan pembuat konten, kegemaran bercerita tentang produk yang diciptakan bisa jadi strategi yang ampuh. Sebagai penutup, media sosial dan platform-platform kreatif lainnya di era digital ini memiliki peran ganda, sebagai media pemasaran dan juga sebagai ruang inovasi dalam dunia seni.
Exploring the Role of Music Students' Negative Emotions on AI Readiness and Engagement in Music Learning in Indonesia Bastian Hutagaol; Deden Haerudin; Hery Budiawan
International Journal of Educational Technology and Society Vol. 2 No. 2 (2025): International Journal of Educational Technology and Society
Publisher : Asosiasi Periset Bahasa Sastra Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61132/ijets.v2i2.350

Abstract

This study explores the role of negative emotions—such as anxiety, frustration, and self-doubt—on music students' readiness to adopt artificial intelligence (AI) technologies and their engagement in music learning in Indonesia. Against the backdrop of rapid AI integration in education, the research investigates how these emotions mediate the relationship between AI readiness and student engagement. Using a quantitative approach with structural equation modeling (SEM), data were collected from 500 music students across five Indonesian higher education institutions. The findings reveal that negative emotions significantly influence both AI readiness and engagement levels, highlighting the need for emotional awareness in pedagogical practices. The study contributes to the development of strategies that support students' emotional well-being while fostering their adaptability to AI-driven learning tools, ensuring a holistic and inclusive future for music education.