Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

UPAYA PENINGKATAN KERJASAMA BELAJAR SISWA MELALUI METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF DI SDI COKROAMINOTO Alpionita, Indri; Baihaqi, Mohammad
Sindoro: Cendikia Pendidikan Vol. 11 No. 11 (2025): Sindoro Cendikia Pendidikan
Publisher : Cahaya Ilmu Bangsa Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.9644/sindoro.v11i11.10175

Abstract

Cooperative learning methods apparently have an important role in realizing good cooperation between students. This research was carried out with the aim of finding out whether there was an increase in learning collaboration in learning that used cooperative methods at SDI Cokroaminoto Balikpapan. This research uses qualitative methods, qualitative research methods are scientific research procedures that produce descriptive data in the form of written or spoken words from a process of in-depth communication interaction between the researcher and the phenomenon to be discussed. The instrument for collecting data in qualitative methods is the researcher himself. During data collection, researchers were assisted with interview, observation and documentation guidelines. The results of this research show that the application of cooperative methods greatly increases students' learning cooperation. Metode pembelajaran kooperatif ternyata memiliki peran penting dalam mewujudkan kerjasama yang baik antar siswa. Penelitian ini dilakukan bertujuan untuk mengetahui penerapan apakah ada peningkatan kerjasama belajar dalam pembelajaran yang menggunakan metode kooperatif di SDI Cokroaminoto Balikpapan. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif, metode penelitian kualitatif adalah prosedur penelitian ilmiah yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari proses interaksi komunikasi yang mendalam antara peneliti dengan fenomena yang akan dibahas. Instrumen pengumpulan data dalam metode kualitatif, adalah peneliti itu sendiri. Selama pengambilan data peneliti dibantu dengan pedoman wawancara, observasi dan dokumentasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penerapan metode kooperatif sangat meningkatkan kerjasama belajar peserta didik.
UPAYA PROFESIONALISME GURU DALAM MEMBENTUK KEDISIPLINAN SISWA DI SDN 007 BALIKPAPAN BARAT Alpionita, Indri; Putri, Maharani Nur Aishya Aulia; Rifa’i, Ahmad; Baihaqi, Mohammad
Sindoro: Cendikia Pendidikan Vol. 12 No. 4 (2025): Sindoro Cendikia Pendidikan
Publisher : Cahaya Ilmu Bangsa Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.9644/sindoro.v12i4.10640

Abstract

This study aims to identify and analyze the efforts of teacher professionalism in shaping the learning discipline of students at SD Negeri 007 Balikpapan Barat. Learning discipline is a crucial factor in achieving educational goals, but it often presents challenges for some students, especially during the transition from elementary to higher educational levels. Therefore, this study was conducted to explore how teachers at this school manage and motivate students to develop optimal learning discipline. This research uses a qualitative approach with a case study method. Data were collected through in-depth interviews with teachers, and several students selected through purposive sampling. Additionally, data were obtained through direct classroom observations and analysis of documentation related to learning activities concerning student discipline. Data analysis was conducted using thematic analysis, where the researcher identified emerging themes to describe the teacher's efforts in shaping student discipline. The results show that teacher professionalism at SD Negeri 007 Balikpapan Barat plays a crucial role in forming student learning discipline. Several efforts were made by teachers to create a learning environment that supports discipline. First, teachers demonstrated skills in effective classroom management, such as arranging the classroom, setting clear rules, and consistently enforcing classroom etiquette. Second, teachers employed a personal approach in guiding undisciplined students, including providing motivation and extra attention to students struggling to follow classroom rules. Teachers also emphasized personal responsibility in the learning process by involving students in setting classroom rules and consequences. Additionally, teachers applied positive reinforcement as a strategy to improve learning discipline. Rewards, such as praise and small gifts, were given to students who showed good discipline in their studies. This approach proved effective in motivating students to commit more to maintaining discipline. However, this study also found several challenges faced by teachers, including students coming from families that do not provide sufficient support for discipline and education. Some students from such families struggled to cooperate in maintaining discipline in the classroom. In conclusion, this study suggests that teacher professionalism significantly affects the development of student learning discipline. Efforts made by teachers, such as effective classroom management, personalized approaches, and positive reinforcement, can significantly improve student discipline. However, external challenges, such as lack of parental support, remain factors influencing the final outcome in shaping student discipline. Therefore, collaboration between teachers, parents, and students is essential to create a conducive learning environment that supports sustainable student learning discipline. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan menganalisis upaya profesionalisme guru dalam membentuk kedisiplinan belajar siswa di SD Negeri 007 Balikpapan Barat. Kedisiplinan belajar adalah faktor krusial dalam mendukung tercapainya tujuan pendidikan, namun sering kali menjadi tantangan bagi sebagian siswa, terutama pada tahap peralihan dari pendidikan dasar ke jenjang yang lebih tinggi. Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan untuk mengeksplorasi bagaimana guru di sekolah tersebut mengelola dan memotivasi siswa dalam rangka membentuk kedisiplinan belajar yang optimal. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui wawancara mendalam dengan guru beberapa guru, dan beberapa siswa yang dipilih dengan teknik purposive sampling. Selain itu, data juga diperoleh melalui observasi langsung di kelas serta analisis dokumentasi terkait kegiatan pembelajaran yang menyangkut kedisiplinan siswa. Proses analisis data dilakukan dengan pendekatan analisis tematik, di mana peneliti mengidentifikasi tema-tema yang muncul untuk menggambarkan upaya-upaya guru dalam membentuk kedisiplinan siswa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa profesionalisme guru di SD Negeri 007 Balikpapan Barat berperan penting dalam membentuk kedisiplinan belajar siswa. Terdapat beberapa upaya yang dilakukan oleh guru untuk menciptakan suasana pembelajaran yang mendukung kedisiplinan. Pertama, guru menunjukkan kemampuan dalam pengelolaan kelas yang efektif, seperti penataan ruang kelas, pemberian aturan yang jelas, dan penerapan tata tertib yang konsisten. Kedua, guru juga menggunakan pendekatan personal dalam membimbing siswa yang kurang disiplin, termasuk memberikan motivasi dan perhatian lebih kepada siswa yang kesulitan mengikuti aturan kelas. Guru juga menekankan pentingnya tanggung jawab pribadi dalam proses pembelajaran, dengan cara melibatkan siswa dalam menentukan aturan kelas dan konsekuensinya. Selain itu, guru menerapkan penguatan positif sebagai salah satu strategi untuk meningkatkan kedisiplinan belajar. Pemberian penghargaan, baik berupa pujian maupun hadiah kecil, diberikan kepada siswa yang menunjukkan kedisiplinan yang baik dalam belajar. Pendekatan ini terbukti efektif dalam memotivasi siswa untuk lebih berkomitmen terhadap disiplin belajar. Meskipun demikian, penelitian ini juga menemukan beberapa tantangan yang dihadapi oleh guru, di antaranya adalah adanya siswa yang memiliki latar belakang keluarga yang kurang mendukung dalam hal pendidikan dan kedisiplinan. Beberapa siswa yang datang dari keluarga yang kurang memperhatikan aspek kedisiplinan belajar juga cenderung sulit untuk diajak bekerja sama dalam menjaga kedisiplinan di kelas. Kesimpulan dari penelitian ini adalah bahwa profesionalisme guru sangat mempengaruhi pembentukan kedisiplinan belajar siswa. Upaya-upaya yang dilakukan oleh guru, seperti pengelolaan kelas yang baik, pendekatan personal, serta penguatan positif, dapat meningkatkan kedisiplinan siswa secara signifikan. Namun, tantangan eksternal, seperti kurangnya dukungan dari orang tua, tetap menjadi faktor yang mempengaruhi hasil akhir dalam membentuk kedisiplinan siswa. Oleh karena itu, kolaborasi antara guru, orang tua, dan siswa sangat diperlukan untuk menciptakan lingkungan belajar yang lebih kondusif dan mendukung kedisiplinan belajar siswa secara berkelanjutan.
When Educational Videos Do Not Improve Learning: A Case Study on IPAS Achievement Among Fourth-Grade Students Alpionita, Indri; Baihaqi, Mohammad
Journal of Elementary Education Research and Practice Vol. 1 No. 3 (2025): Journal of Elementary Education Research and Practice (JEERP)
Publisher : Yayasan Centre for Studying and Milieu Development of Indonesia (CESMiD)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.70376/b6hqvk31

Abstract

This study aims to analyze the effect of educational video media on students’ learning achievement in the IPAS subject at SDN 007 Balikpapan Barat. The research employed a quantitative pre-experimental design using a one-shot case study with 13 fourth-grade students as participants. Data were collected using a questionnaire consisting of 10 items and analyzed through validity testing, reliability testing, assumption testing, and hypothesis testing. The results of the t-test showed that the use of educational video media did not have a significant effect on students’ learning achievement (t = 1.550 < ttable = 2.201, p = 0.149). The coefficient of determination (R² = 0.179) indicated that educational video media contributed only 17.9% to the variance in student achievement. These findings suggest that educational videos, when used independently, are not sufficient to improve learning outcomes in IPAS. Greater instructional support and more varied teaching strategies may be required to optimize their effectiveness.