Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

Relationship Between Parents' Education Level And Implementation Of Toilet Training In Children Aged 24-48 Month Nabila, Faza; Mudlikah, Siti; Triastin, Suci Aulia
JKM (Jurnal Kebidanan Malahayati) Vol 10, No 12 (2024): Volume 10 No.12 Desember 2024
Publisher : Program Studi Kebidanan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkm.v10i12.18406

Abstract

Latar belakang: Toilet training merupakan usaha untuk melatih anak agar mampu mengontrol buang air kecil dan buang air besar dikamar mandi. Tingkat pendidikan adalah salah satu faktor yang berpengaruh agar ibu lebih tanggap dalam menerapkan toilet training di dalam keluarga. Tujuan: Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan tingkat pendidikan ibu dengan penerapan toilet training pada anak usia 24-48 bulan. Metode: Jenis penelitian yang di gunakan yaitu menggunakan metode deskriptif korelasi dengan pendekatan cross sectional. Penelitian ini menggunakan total sampling dengan populasi sebanyak 150 ibu yang mempunyai balita usia 24-48 bulan di Desa Nyamplung, Kecamatan Candi, Kabupaten Sidoarjo. Pengumpulan data menggunakan kuesioner dengan hasil uji statistik menggunakan uji Spearman Rho. Hasil: penelitian ini diperoleh nilai p-value sebesar 0,000, di mana p < α (0,05), yang menunjukkan bahwa hubungan yang ada signifikan antara tingkat pendidikan dengan penerapan toilet training. Nilai koefisien korelasi yang diperoleh adalah 0,12 yang menunjukkan bahwa kekuatan hubungan tersebut tergolong lemah. Kesimpulan: penelitan ini bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara tingkat pendidikan ibu dengan penerapan toilet training pada anak usia 24-48 bulan. Semakin tinggi tingkat pendidikan ibu maka semakin baik pula pengetahuan dan sikap ibu dalam melakukan toilet training pada anak usia 24-48 bulan. Saran: perlu upaya edukasi terhadap ibu yang memiliki anak usia toddler agar dapat menerapkan bagaimana cara melakukan toilet training dengan baik dan tepat sesuai dengan perkembangan anak. Kata kunci: Balita Usia 24-48 Bulan, Pendidikan, Toilet Training ABSTRACT Background: Toilet training is an effort to train children to control urination and defecation in the bathroom. The level of education is one of the factors that influence mothers to be more responsive in implementing toilet training in the family. Objective: This study was conducted to determine the relationship between the level of education the mothers and the implementation of toilet training in children aged 24-48 months. Method: The type of research used is a descriptive correlation method with a cross-sectional approach. This study used total sampling with a population of 150 mothers who have toddlers aged 24-48 months in Nyamplung Village, Candi District, Sidoarjo Regency. Data collection used a questionnaire with statistical test results using the Spearman Rho test. Results: This study obtained a p-value of 0.000, where p <α (0.05), which indicates that there is a significant relationship between the level of education and the implementation of toilet training. The correlation coefficient value obtained was 0.12, indicating that the strength of the relationship is relatively weak. Conclusion: This study shows a significant relationship between the level of education of mothers and the implementation of toilet training in children aged 24-48 months. The higher the mother's education level, the better the mother's knowledge and attitude toward toilet training in children aged 24-48 months. Suggestion: educational efforts are needed for mothers who have toddler-aged children so that they can apply how to carry out toilet training properly and correctly according to the child's development. Keywords: Toddlers aged 24-48 months, Education, Toilet Training,
Hubungan Pola Asuh Orang Tua Menikah Dini Dengan Perkembangan Anak Usia 1-5 Tahun Nabila, Faza
IJMT : Indonesian Journal of Midwifery Today Vol. 3 No. 1 (2023): IJMT
Publisher : Universitas Muhammadiyah Gresik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30587/ijmt.v3i1.6733

Abstract

Pernikahan dini merupakan permasalahan utama dalam proses pengasuhan anak. Pola asuh orang tua yang tidak tepat dapat menghambat tumbuh kembang anak. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan pola asuh orang tua yang menikah dini dengan perkembangan anak usia 1 sampai 5 tahun di kabupaten Tulungagung. Desain penelitian menggunakan observasi analitik dengan pendekatan cross sectional dengan sampel sebanyak 203 responden yang menikah di bawah usia 19 tahun pada tahun 2017-2021 dan memiliki anak usia 1-5 tahun dengan menggunakan kuesioner dan Denver II. Perhitungan analisis statistik menggunakan chi-square dan analisis jalur. Hasil uji chi-square menunjukkan adanya hubungan yang signifikan antara pola asuh orang tua yang menikah dini dengan tumbuh kembang anak usia 1-5 tahun dengan nilai (p<0,05). Analisis jalur menunjukkan bahwa terdapat pengaruh pola asuh orang tua yang melakukan pernikahan dini terhadap tumbuh kembang anak melalui pendidikan dan jumlah anak dengan nilai (p<0,05). Namun ditinjau dari pekerjaan, pendapatan, dan dukungan keluarga tidak terdapat pengaruh pola asuh orang tua pernikahan dini terhadap tumbuh kembang anak dengan nilai signifikansi (p > 0,05). Orang tua yang melakukan pernikahan dini cenderung menerapkan pola asuh otoriter sehingga dapat berujung pada buruknya tumbuh kembang anak. Sebaliknya, gaya pengasuhan demokratis memiliki penyesuaian pribadi dan sosial yang lebih baik, sehingga menjadikan anak lebih mandiri dan bertanggung jawab. Sedangkan pola asuh otoriter dan permisif mempunyai tingkat demokrasi dan kasih sayang orang tua yang rendah. Tuntutan berprestasi yang tinggi tidak diimbangi dengan kasih sayang orang tua sehingga dapat membuat anak merasa tertekan.
Perbedaan Perkembangan Motorik Halus Pada Bayi 0-6 Bulan Yang diberikan ASI Eksklusif dan Non ASI Eksklusif Nabila, Faza
IJMT : Indonesian Journal of Midwifery Today Vol. 4 No. 1 (2024): IJMT
Publisher : Universitas Muhammadiyah Gresik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30587/ijmt.v4i1.8821

Abstract

ABSTRACT Exclusive breastfeeding is the provision of full breastfeeding for the first 6 months without giving other food or drink to the baby. The content of breast milk including AA and DHA is useful in accelerating myelination. Breast milk has a beneficial effect on fine motor development. The purpose of this study was to determine the differences in fine motor development of infants aged 0-6 months who were given exclusive breastfeeding and non-exclusive breastfeeding. The study used a cross-sectional analytical method. The population was all infants aged 0-6 in the Candi Community Health Center area in February-March. Sampling using consecutive sampling technique. The sample size was 46 respondents. The independent variables were exclusive breastfeeding and non-exclusive breastfeeding. The dependent variable was the development of the infant's gross motor skills. The instrument used an interview sheet and Denver II. Data sources from interviews and examinations. Data analysis used the Fisher test. The results of the study from 46 respondents, more than half of the infants (65.2%) were given non-exclusive breastfeeding, the development of fine motor skills was mostly normal (78.3%). The results of the Fisher test p = 0.130. So p> α, meaning there is no difference in breastfeeding with the development of infants' fine motor skills. The conclusion of this study, most respondents have normal fine motor development, most are given non-exclusive breastfeeding and there is no difference in fine motor development of babies aged 0-6 months who are given exclusive breastfeeding and non-exclusive breastfeeding. However, giving exclusive breastfeeding for the first 6 months is important to prioritize because of the advantages it has.
Pencegahan Hipertensi Kehamilan Melalui Promosi dan Edukasi Komplikasi Hipertensi, Gizi Seimbang Dadan Sikap Pada Kader Kesehatan Mudlikah, Siti; Nabila, Faza; Suci Aulia Triastin; Sulasthia; A`im Matun Nadhiroh
CARADDE: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 7 No. 3 (2025): April
Publisher : Ilin Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31960/caradde.v7i3.2640

Abstract

Promosi dan edukasi bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan kader kesehatan dalam hipertensi kehamilan, gizi seimbang dan sikap positif kader kesehatan pada pencegahan komplikasi hipertensi kehamilan. Metode: 1) Promosi dan edukasi hipertensi kehamilan, 2) Promosi dan edukasi gizi seimbang ibu hamil, 3) Pendampingan kader kesehatan dalam pemantauan tekanan darah untuk pencegahan komplikasi hipertensi kehamilan. Pelaksanaan kegiatan pada kader kesehatan Kelurahan Karangpoh Kabupaten Gresik. Hasil: Sesudah dilakukan promosi dan edukasi pengetahuan kader kesehatan meningkat tentang hipertensi kehamilan dari 21,8% kategori pengetahuan kurang menjadi 74% kategori pengetahuan baik. Pengetahuan gizi seimbnag sesudah diberi promosi dan edukasi dari 56,5% kategori pengetahuan kurang menjadi 78% kategori pengetahuan baik. Sudah pendampingan sikap positif kader kesehatan dalam pencegahan hipertensi kehamilan dari 30% kategori sikap negative menjadi 82,6% Kategori sikap positif. Simpulan: Ada peningkatan pengetahuan pencegahan hipertensi kehamilan dan gizi seimbang ibu hamil serta sikap positif dalam pencegahan komplikasi hipertensi kehamilan.
PENGARUH PENGGUNAAN GADGET TERHADAP PERKEMBANGAN BAHASA PADA ANAK USIA 2-4 TAHUN Nabila, Faza; Munisah, Munisah; Handajani, Diani Octaviyanti
Jurnal Kesehatan Tambusai Vol. 6 No. 2 (2025): JUNI 2025
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jkt.v6i2.45990

Abstract

Gadget merupakan salah satu perkembangan teknologi dan komunikasi yang tanpa disadari telah mempengaruhi setiap aspek kehidupan manusia, termasuk anak-anak. Ketika menggunakan gadget, anak menjadi kurang bersosialisasi dan berkomunikasi dengan orang lain. Hal tersebut menyebabkan anak kurang optimal mendapatkan stimulus yang tepat sehingga mengalami keterlambatan dalam aspek perkembangan bahasa. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh penggunaan gadget terhadap perkembangan bahasa pada anak usia 2-4 tahun. Penelitian ini termasuk jenis penelitian survey analitik menggunakan pendekatan cross sectional. Populasi penelitian berjumlah 30 responden dimana keseluruhannya akan menjadi sampel penelitian (total sampling). Pengumpulan data dilakukan pada bulan januari-februari 2025 di puskesmas alun-alun. Instrumen penelitian menggunakan kuesioner penggunaan gadget dan KPSP. Data Yang telah dikumpulkan dianalisis menggunakan uji Chi-Square dngan kriteria signifikan p-value< 0,05. Dari hasil analisis diperoleh nilai p-value 0,001 (p-value< 0,05) yang berarti terdapat pengaruh yang signifikan antara penggunaan gadget terhadap perkembangan bahasa pada anak usia 2-4 tahun. Hal ini mendasari bahwa pentingnya memberikan permainan edukatif kepada anak dan memberikan stimulasi selama mereka bermain.
Pengaruh Penyuluhan Deteksi Dini Tumbuh Kembang Terhadap Kemampuan Kader Dalam Melakukan Skrining DDTK Di Desa Sumokali Kecamatan Candi Kabupaten Sidoarjo Nabila, Faza; Triasatin, Suci Aulia
IJMT : Indonesian Journal of Midwifery Today Vol. 3 No. 2 (2024): IJMT
Publisher : Universitas Muhammadiyah Gresik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30587/ijmt.v3i2.7589

Abstract

Penyuluhan adalah proses belajar untuk mengembangkan sikap positif terhadap kesehatannya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penyuluhan deteksi dini tumbuh kembang (DDTK) terhadap kemampuan kader dalam melakukan skirining DDTK. Metode penelitian analitik dengan desain Quasi Eksperimen. Sampel sebanyak 25 orang yang memenuhi kriteria inklusi dengan teknik total sampling. Instrument penelitian menggunakan checklist. Dari hasil penelitian didapatkan bahwa kemampuan kader sebelum diberikan penyuluhan yang kompeten melakukan DDTK 20% dan tidak kompeten 80%, sedangkan kemampuan kader setelah diberikan penyuluhan yang kompeten 92% dan tidak kompeten sebanyak 8%. Analisis data menggunakan Chi Square dengan α 0,05 diperoleh hasil p value <0,05. Maka Ho ditolak yang artinya ada pengaruh penyuluhan deteksi dini tumbuh kembang terhadap kemampuan kader dalam melakukan skrining DDTK. Penyuluhan dapat membawa perubahan pada kemampuan kader dalam melakukan skrining DDTK.
Dietary Behavior And History Of Nausea And Vomiting With Pregnancy Anemia Mudlikah, Siti; Handajani, Diani Octaviyanti; Nabila, Faza; Triastin, Suci Aulia; Widiyawati, Wiwik; Nadhiroh, Aim Matun
JKM (Jurnal Kebidanan Malahayati) Vol 10, No 7 (2024): Volume 10,No.7 Juli 2024
Publisher : Program Studi Kebidanan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkm.v10i7.15338

Abstract

Latarbelakang: Prilaku kebiasan konsumsi makan yang kurang baik tidak dapat memenuhi kebutihan angka kecukupan gizi. Jumlah konsumsi makan dan jenis makan yang tidak sesuai gizi seimabng dapat berakibat gizi kurang, defesiensi zat besi dan kekurangan zat besi pada makanan. Mual muntah kehamilan memperburuk asupan nutrisi dan rawan beresiko terjadi anemia defesiensi zat besi. Tujuan penelitian untuk mengetahui factor prilaku konsumsi makan dan riwayat mual muntah  dengan anemia kehamilan.Metode: Penelitian ini menggunakan desain Analitik  Uji Lamda dengan rancangan cross sectional untuk mengetahui hubungan variable independen dengan dependen. Populasi berjumlah 40 orang. Teknik sampling: total sampling. Instrumen kuesioner data jumlah makan, data jenis makan dan riwayat mual muntah diperoleh dari wawancara. Data anemia diperoleh dari buku KIA hasil pemeriksaan hemoglobinHasil::Prilaku kebiasaan konsumsi jumlah makan ibu hamil ≤ 2kali sehari terdapat anemia sedang 6 orang (600%), dan anemia berat 2 orang (100%). Prilaku konsumsi gizi tidak seimbang mengalami anemia berat 2 orang (100%), anemia sedang 10 orang (100%), anemia ringan 6 orang (75%)Kesimpulan::tidak ada hubungan jumlah konsumsi makan dengan anemia, ada hubungan jenis konsumsi makan  gizi seimabnag dengan anemia dan ada hubungan mual muntah dengan anemia pada kehamilan.Saran: Prilaku kebiasaan jumlah konsumsi makan yang cukup dan jenis makan gizi seimbang dapat mencegah terjadinya mual muntah berlebih dan anemia pada kehamilan. Kata Kunci: Jumlah Makan, Jenis Makan, Mual Muntah, Ibu Hamil ABSTRACT Introduction: Suboptimal dietary practices can lead to a failure in meeting the necessary nutritional demands. Insufficient food consumption and the intake of nutritionally imbalanced meals can culminate in malnutrition, iron deficiency, and a scarcity of iron in one’s diet. Pregnancy-induced nausea and vomiting can further deteriorate nutritional intake, thereby escalating the risk of iron deficiency anemia. The objective of this research is to discern the association between dietary behavior and a history of nausea and vomiting in relation to anemia during pregnancy.Methodology: This research employs an Analytical Lambda Test design with a cross-sectional framework to ascertain the relationship between independent and dependent variables. The study population comprises 40 individuals. A total sampling technique was utilized. Data pertaining to meal frequency, types of meals, and a history of nausea and vomiting were gathered through questionnaires. Anemia data were extracted from the KIA book’s hemoglobin examination results.Findings: Pregnant women who consume meals ≤ 2 times per day exhibit moderate anemia in 6 individuals (600%), and severe anemia in 2 individuals (100%). Those with unbalanced nutritional consumption experience severe anemia in 2 individuals (100%), moderate anemia in 10 individuals (100%), and mild anemia in 6 individuals (75%).Conclusion: There is no discernible correlation between meal frequency and anemia. However, a correlation does exist between the consumption of nutritionally balanced meals and anemia, as well as between nausea and vomiting and anemia during pregnancy.Recommendation: Sufficient meal frequency and the consumption of nutritionally balanced meals can mitigate excessive nausea and vomiting, and prevent anemia during pregnancy. Keywords: Meal Frequency, Type of Meal, Nausea and Vomiting, Pregnant Women
Pembinaan Kader Kesehatan Dalam Peningkatkan Pengetahuan Dan Keterampilan Pemberian Makan Tambahan Ibu Hamil Di Kelurahan Karangpoh Kabupaten Gresik Mudlikah, Siti; Nabila, Faza; Handajani, Diani Oktavianti; Triasti, Suci Aulia; Hadhiroh, A`Im Matun
Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Nusantara Vol. 5 No. 4 (2024): Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Nusantara (JPkMN) Edisi September - Desembe
Publisher : Lembaga Dongan Dosen

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55338/jpkmn.v5i4.4507

Abstract

Ketidak seimbangan asupan nutrisi dalam jangka menahun dapat menimbulkan kekurangan energi kronik pada ibu hamil yang dampak buruk bagi kesehatan ibu dan janin. Kurnagnya pemehaman ibu hamil tentang asupan gizi seimbang selama hamil dapat beresiko terjadinya kekuragan energi kronis. Tujuan kegiatan pengabdian masarakat ini untuk peningkatkan pengetahuan dan keterampilan kader kesehatan dalam pemberian makan tambahan ibu hamil kekurangan energi kronisdi Kelurahan Karangpoh Kabupaten Gresik. Metode: Pemberian edukasi untuk meningkatkat pengetahuan gizi seimbang dan Demostrasi untuk meningkatkan keterampilan kader kesehatan dalam pemberian makan tamabahan ibu hamil kekurangan energi kronis. Hasil: Setelah dilakukan kegiatan pengabdian ada peningkatan pengetahuan baik dari 22% menjadi 91% setalah diberi edukasi tentang gizi seimbang ibu hamil dan ada peningkatan keterampilan baik dari 13% menjadi 78% setelah diberikan demostrasi tentang pemberian makan tambahan ibu hamil