Saputra, Febrian Rahmanda
Unknown Affiliation

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Perbaikan Sistem Kerja dengan Pendekatan Macro Ergonomic Analysis and Design (MEAD) untuk Meningkatkan Produktivitas Kerja Saputra, Febrian Rahmanda; Agusti, Febrina; Filemon Waluyono, Garnet
Prosiding Sains Nasional dan Teknologi Vol 14, No 1 (2024): PROSIDING SEMINAR NASIONAL SAINS DAN TEKNOLOGI 2024
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Wahid Hasyim

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36499/psnst.v14i1.11799

Abstract

Meulcraft Trangsan ialah UMKM yang bergerak di bidang handycraft seperti enceng gondok, pelepah pisang dan rotan yang dibuat menjadi furniture menarik yang bernilai jual tinggi. Pada identifikasi masalah di Meulcraft Tragsan ditemukan bahwa sistem kerja yang kurang baik sehingga membuat produktivitas harian pada Meulcraft Trangsan menjadi kurang optimal. Output harian pada Meulcraft Trangsan yang ditetapkan oleh perusahaan adalah 25 pcs sedangkan dalam sehari Meulcraft Trangsan hanya dapat menghasilkan kurang lebih 18 pcs.  Berdasarkan identifikasi yang telah dilakukan maka dilakukan pemilihan metode Macro Ergonomic Analysis and Design (MEAD) untuk mencari tahu faktor apa yang menjadi penyebab sistem kerja kurang baik. Adapun faktor sistem kerja yang dirumuskan diantaranya Faktor Lingkungan Kerja FIsik, Faktor Peralatan dan Mesin, Faktor Beban Kerja dan Faktor Organisasi. Pemilihan metode MEAD dilakukan untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi sistem kerja dan kemudian dilakukan perbaikan dan implementasi terkait rancangan yang telah didapatkan. Hasil pengolahan menggunakan pendekatan MEAD didapati bahwa Faktor organisasi yang menjadi salah satu permasalahan sistem kerja pada Meulcraft Trangsan, dikarenakan manajemen kerja kurang baik,  tidak adanya pengawasan kerja dan tidak adanya waktu baku yang ditetapkan dalam proses produksi. Sehingga membuat produktivitas harian di Meulcraft Trangsan tidak optimal dan mengalami overtime. Implementasi yang dilakukan ialah menerapkan waktu baku produksi untuk Meulcraft Trangsan guna mengoptimalkan produktivitas dan usulan perbaikan manajemen kerja dengan malakukan pengawasan yang lebih baik. Berdasarkan hasil implementasi dari penerapan waktu baku diketahui bahwa output harian yang didapat meningkat menjadi 25 pcs hal itu ditunjang dengan adanya penerapan waktu baku baru serta adanya pengawasan dari pihak Meulcraft Trangsan.