Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Gen Z's Perspective on Balaclava Hijab Trend Auhaina, Adillya Kafilla; Rodiah, Ita
Thaqafiyyat : Jurnal Bahasa, Peradaban dan Informasi Islam Vol 23, No. 1 (2024): Thaqāfiyyāt
Publisher : Fakultas Adab dan Ilmu Budaya UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14421/thaq.2024.23105

Abstract

Abstract: This study aims to understand and explore the controversial issue of wearing balaclava as a jilbab among Generation Z. The research method used is a qualitative descriptive research approach, with data collection techniques of observation, interviews, and documentation, and the technique of determining research informants using accidental sampling. The result of this research is that balaclava is a head covering worn by British soldiers when on duty in winter. Over time, balaclava has become very popular among motorcycle lovers. balaclava is used as a self-protection tool by motorcyclists to protect themselves from the wind and dust that blow strongly while driving. Nowadays, balaclava is becoming a trend among Indonesian hijabers, because of its unique and practical model. Muslim women use balaclava as a hijab style to look fashionable. However, the use of this jilbab has caused various controversies among Gen Z. There are some who agree with the use of the jilbab. There are some who agree with the use of this jilbab because it is simple and fashionable, but other opinions say that balaclava is considered not following Islamic law because it does not cover the aurat perfectly.Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk memahami dan mengeksplorasi isu kontroversial penggunaan balaclava sebagai jilbab di kalangan Generasi Z. Metode penelitian yang digunakan adalah pendekatan penelitian deskriptif kualitatif, dengan teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi, serta teknik penentuan informan penelitian menggunakan accidental sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa balaclava awalnya merupakan penutup kepala yang dikenakan oleh tentara Inggris saat bertugas di musim dingin. Seiring waktu, balaclava menjadi sangat populer di kalangan pecinta sepeda motor. Balaclava digunakan sebagai alat pelindung diri oleh pengendara motor untuk melindungi diri dari angin dan debu yang berhembus kencang saat berkendara. Saat ini, balaclava menjadi tren di kalangan hijabers Indonesia karena modelnya yang unik dan praktis. Perempuan Muslim menggunakan balaclava sebagai gaya hijab untuk tampil modis. Namun, penggunaan jilbab ini menimbulkan berbagai kontroversi di kalangan Generasi Z. Ada yang setuju dengan penggunaan jilbab ini karena dianggap simpel dan modis, tetapi ada juga yang berpendapat bahwa balaclava dianggap tidak sesuai dengan hukum Islam karena tidak menutup aurat dengan sempurna.
Peran Perpustakaan Khalifah al-Hakam II dalam Pengembangan Ilmu Pengetahuan pada Zaman Keemasan Islam di Spanyol Auhaina, Adillya Kafilla; Sari, Khairunnisa Etika
Thaqafiyyat : Jurnal Bahasa, Peradaban dan Informasi Islam Vol 21, No. 1 (2022): Thaqāfiyyāt
Publisher : Fakultas Adab dan Ilmu Budaya UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14421/thaq.2022.21102

Abstract

Abstract: This research aims to ascertain the role played by the Caliph al-Hakam II library during the golden age of Islam in Andalusia, Spain, when science was rapidly flourishing. Historical research methodology, specifically library research, was employed in this study. The findings indicate that Caliph al-Hakam II had a strong affinity for science, reflected in the Cordoba Library's establishment by Muhammad I, its development by Abdurrahman III, and its further expansion under Hakam II's leadership. The Cordova Library ultimately became the most extensive and distinguished library of its time. The Caliph al-Hakam II Library was pivotal in advancing libraries, establishing schools and universities, transforming private libraries into public ones, promoting book translation movements, and showcasing Muslim scholars' work in language and literature, philosophy, education and reasoning, religion, and science.Abstrak: Kajian ini bertujuan untuk mengetahui peran perpustakaan Khalifah al-Hakam II yang pada saat itu ilmu pengetahuan dapat berkembang dengan baik dan pesat, sehingga dikenal sebagai masa keemasan Islam di Andalusia, Spanyol. Penelitian ini menggunakan metode penelitian sejarah dengan jenis penelitian kepustakaan. Hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa dinasti Bani Umayyah II di Andalusia didirikan oleh Abdurrahman ad-Dakhil (756-1031 M), dari kepemimpinannya terdapat salah satu periode yang paling menonjol yaitu pada masa Hakam II pada 961-976 M Khalifah al-Hakam II memiliki kecintaan terhadap ilmu pengetahuan, salah satunya diwujudkan dalam Perpustakaan Cordoba yang pembangunannya didirikan oleh Muhammad I, kemudian dikembangkan oleh Abdurrahman III dan kemudian pengembangan perpustakaan tersebut diperbaharui ketika masih di bawah kepemimpinan Hakam II, dengan mencapai puncaknya Perpustakaan Cordova menjadi yang terbesar dan terbaik. Peran Perpustakaan Khalifah al-Hakam II adalah pengembangan perpustakaan, pendirian sekolah dan universitas, perubahan dari perpustakaan swasta menjadi perpustakaan umum, buku gerakan penerjemahan, dan menghadirkan cendekiawan muslim dalam bidang bahasa dan sastra, filsafat, pendidikan dan akal, agama, dan sains.