Distribusi tenaga kesehatan, seperti perawat dan tenaga farmasi, merupakan salah satu indikator penting dalam menentukan kualitas pelayanan kesehatan suatu wilayah. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi pola distribusi tenaga kesehatan di Jawa Timur pada tahun 2023 menggunakan metode analisis spasial K-Nearest Neighbors (KNN) dan indeks Moran. Data yang digunakan bersumber dari Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Timur. Hasil analisis menunjukkan adanya ketimpangan signifikan dalam distribusi tenaga kesehatan antara wilayah perkotaan dan pedesaan. Wilayah perkotaan, seperti Surabaya dan Sidoarjo, cenderung memiliki konsentrasi tenaga kesehatan yang tinggi (High-High cluster), sementara wilayah terpencil, seperti Sumenep dan Trenggalek, termasuk dalam kategori konsentrasi rendah (Low-Low cluster). Analisis indeks Moran mengungkapkan bahwa sebagian besar wilayah memiliki pola distribusi tenaga kesehatan yang tidak signifikan secara spasial.