Duana , I Made Kerta
Unknown Affiliation

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

IDENTIFIKASI RISIKO DENGAN METODE HAZARD IDENTIFICATION, RISK ASSESSMENT AND RISK CONTROL (HIRARC) PADA BAGIAN PRODUKSI FURNITURE DI CV X Dewi, Etick Pristyan; Duana , I Made Kerta; Lestari, Ida Ayu Indira Dwika
PREPOTIF : JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT Vol. 8 No. 3 (2024): DESEMBER 2024
Publisher : Universitas Pahlawan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/prepotif.v8i3.37544

Abstract

Peran sumber daya manusia adalah faktor utama dalam mencapai tujuan perusahaan. Tanpa kontribusi dari sumber daya manusia, operasional perusahaan tidak dapat berjalan dengan efektif. Manusia berperan aktif dan dominan dalam setiap aktivitas organisasi, karena mereka yang merencanakan, melaksanakan, dan menentukan tercapainya tujuan organisasi. Setiap aktivitas pasti memiliki risiko yang mungkin terjadi, seperti kecelakaan kerja yang disebabkan oleh kelalaian. CV. X, yang bergerak dalam pemotongan, pengolahan, dan pembentukan kayu sesuai pesanan, fokus pada produksi furnitur yang melibatkan banyak karyawan dengan berbagai jenis pekerjaan. Penulis memilih metode HIRARC karena tingginya tingkat kecelakaan kerja serta ancaman keselamatan dan kesehatan kerja (K3) di sektor industri. Keselamatan kerja bertujuan untuk mencegah, mengurangi, melindungi, dan bahkan menghilangkan risiko kecelakaan kerja melalui pencegahan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi bahaya menggunakan metode Hazard Identification, Risk Assessment, and Risk Control (HIRARC) di bagian produksi furnitur CV. X. Metode penelitian ini dimulai dengan studi literatur dan observasi lapangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa proses yang berpotensi menimbulkan bahaya bagi pekerja di CV. X meliputi area kerja yang terbatas, bangunan yang tidak ergonomis, kabel dan stop kontak yang tidak aman, paparan cat dan lem kayu berlebihan, ceceran oli, serta penggunaan alat pelindung diri (APD) yang tidak lengkap.