Filzah, Cut Echi Razita Sabrina
Unknown Affiliation

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

UJI EFEKTIVITAS EKSTRAK KULIT PISANG BARANGAN ( MUSA ACUMINATA LINN ) SEBAGAI ANTIBAKTERI TERHADAP STAPYLOCOCCUS AUREUS SECARA IN VITRO Filzah, Cut Echi Razita Sabrina; Chandra, Rudi; Oentari, Widyaningsih
PREPOTIF : JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT Vol. 8 No. 3 (2024): DESEMBER 2024
Publisher : Universitas Pahlawan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/prepotif.v8i3.38983

Abstract

Penyakit kulit sering terjadi di Indonesia, karena Indonesia merupakan negara beriklim tropis yang mendukung perkembangan parasit, bakteri, jamur, dan virus. Kondisi ini bisa menyerang siapa saja dan dapat muncul diberbagai bagian tubuh. Infeksi bakteri seringkali menjadi penyebab utama penyakit kulit, dengan Staphylococcus aureus menjadi salah satu penyebab yang paling umum.Staphylococcus aureus merupakan salah satu bakteri patogen utama yang ada pada manusia yang umumnya flora normal tetapi, dapat juga menyebabkaninfeksi dengan berbagai manifestasi klinis. Infeksi terjadi karena kemampuan bakteri ini untuk berkembang biak, menyebar kedalam jaringan serta melalui produksi berbagai bahan ekstraseluler diantaranya : enzim, toksin, dan lain-lain. Ada 3 metabolit yang dihasilkan oleh bakteri Staphylococcus yaitu : nontoksin, eksotoksin, dan enterotoksin.Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimental dengan metode kuantitatif dengan rancangan penelitian true experimental dengan Posttest Only Control Group Design.Pada penelitian ini digunakan rumus federer. Variabel bebas penelitian ini adalah ekstrak kulit pisang barangan (Musa Acuminata linn) dengan kosentrasi 25%, 50%, 75%, 100%. Variabel terikat penelitian ini adalah zona hambat bakteri Staphylococcus aureus. Adapun kesimpulan yang didapat oleh peneliti untuk hasil penelitian tersebut antara lain Analisis statistik menggunakan ANOVA menunjukkan perbedaan yang signifikan antara kelompok perlakuan (F = 12,026, p = 0,001). Uji post-hoc Tukey HSD mengungkapkan bahwa perbedaan signifikan terdapat antara konsentrasi 25% dengan 75% dan 100% (masing-masing p = 0,002 dan p < 0,001), serta antara konsentrasi 50% dengan 100% (p = 0,017). Tidak terdapat perbedaan signifikan antara konsentrasi 75% dan 100% (p = 0,575), yang menunjukkan bahwa efek antibakteri mulai mendekati saturasi pada konsentrasi tertinggi.