This research explores the prophetic role within the Pentecostal tradition as a catalyst for social and political engagement, emphasizing responses to contemporary crises such as social inequality, and political authoritarianism. The research examines the biblical foundations of prophecy in both the Old and New Testaments, highlighting the dual nature of prophecy—foretelling and forth-telling—and its implications for justice, compassion, and truth. The study aims to understand how Pentecostal interpretation of prophetic roles inspires civic participation among believers in the context of modern global crises. Through theological literature review and case studies of Pentecostal engagement, the research seeks to uncover how the call for social involvement is interpreted and lived out within Pentecostal communities, addressing questions of how Pentecostalism's dynamic spirituality and emphasis on the Holy Spirit empower believers for transformative social action. The anticipated contribution is both academic and practical, aiming to stimulate further discussion within Pentecostal communities on the role of faith in public life and the potential of religious beliefs to drive positive social change in an increasingly complex and interconnected world.Penelitian ini mengeksplorasi peran kenabian dalam tradisi Pentakosta sebagai katalis bagi keterlibatan sosial dan politik, dengan menekankan respons terhadap krisis kontemporer seperti kesenjangan sosial, dan otoritarianisme politik. Penelitian ini mengkaji dasar-dasar kenabian dalam Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru, menyoroti sifat ganda dari nubuatan—memprediksi dan menyatakan—dan implikasinya terhadap keadilan, belaskasihan, dan kebenaran. Penelitian ini bertujuan untuk memahami bagaimana penafsiran Pentakosta mengenai peran kenabian menginspirasi partisipasi masyarakat di kalangan umat beriman dalam konteks krisis global modern. Melalui tinjauan literatur teologis dan studi kasus keterlibatan Pentakosta, penelitian ini berupaya mengungkap bagaimana seruan keterlibatan sosial ditafsirkan dan dihayati dalam komunitas Pentakosta, menjawab pertanyaan tentang bagaimana spiritualitas dinamis Pentakostalisme dan penekanan pada Roh Kudus memberdayakan umat beriman untuk melakukan tindakan sosial yang transformatif. Kontribusi yang diharapkan bersifat akademis dan praktis, bertujuan untuk merangsang diskusi lebih lanjut dalam komunitas Pentakosta mengenai peran iman dalam kehidupan publik dan potensi keyakinan agama untuk mendorong perubahan sosial yang positif di dunia yang semakin kompleks dan saling berhubungan.