Article Per Year (5 Year)
p-Index From 2020 - 2025
0.23
P-Index
This Author published in this journals
All Journal Jurnal Multidisiplin Teknologi dan Arsitektur
Ayu, Silvana Oyasi
Unknown Affiliation
Humanities Economics, Econometrics & Finance Education Law, Crime, Criminology & Criminal Justice Nursing

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

 1 
Analisis Perbandingan Sistem Pakar Diagnosa Akibat Gigitan Nyamuk Menggunakan Metode Forward Chaining dan Certainty Factor (CF) Ridho, Muhammad; Zahra, Salsabila; Ayu, Silvana Oyasi; Ramadhani, Fanny; Dewi, Sri
Jurnal Multidisiplin Teknologi dan Arsitektur Vol 2, No 2 (2024): November 2024
Publisher : CV. Rayyan Dwi Bharata

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.57235/motekar.v2i2.3972

Abstract

Gigitan nyamuk bisa memicu berbagai penyakit serius seperti malaria, demam berdarah, dan chikungunya. Untuk membantu proses diagnosis dini dari penyakit-penyakit ini, digunakan dua metode dalam sistem pakar, yaitu Forward Chaining dan Certainty Factor (CF). Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan efektivitas kedua metode tersebut dalam mendiagnosis penyakit yang diakibatkan oleh gigitan nyamuk.Metode Forward Chaining bekerja dengan menelusuri serangkaian fakta awal hingga mencapai kesimpulan, berdasarkan aturan-aturan yang sudah ditentukan. Metode ini memberikan hasil yang cepat dan akurat dengan mengacu pada gejala yang teridentifikasi. Sementara itu, Certainty Factor (CF) digunakan untuk mengukur tingkat kepastian dalam diagnosis yang diperoleh baik dari pakar maupun pengguna, sehingga mampu menangani ketidakpastian dalam proses diagnosis.Hasil penelitian menunjukkan bahwa sistem pakar yang menggunakan Forward Chaining dapat memberikan diagnosa dengan tingkat akurasi antara 80% hingga 98%. Di sisi lain, Certainty Factor memberikan fleksibilitas lebih dalam menangani ketidakpastian informasi yang disampaikan oleh pasien, dengan hasil yang hampir sama akurat. Kedua metode memiliki keunggulan tersendiri dalam memberikan informasi terkait diagnosis dan penanganan penyakit, meskipun Certainty Factor lebih unggul dalam menghadapi ketidakpastian data dari pasien.
Co-Authors Muhammad Ridho Ramadhani, Fanny Salsabila Zahra, Salsabila Sri Dewi