Compulsive buying adalah perilaku yang diluar batas normal dalam hal berbelanja, yang mengakibatkan konsumen tersebut menjadi tidak dapat dikontrol, memiliki hasrat atau keinginan yang berulang ulang dalam berbelanja. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran perilaku compulsive buying pada perempuan dewasa awal di kota Bantaeng Sulawesi Selatan. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan studi fenomenologi. Dilakukan pada dua orang responden berusia 23 dan 24 tahun yang terindikasi memiliki compulsive buying dengan skor tinggi di kelima aspeknya, berdasar penelitian awal dengan menggunakan skala compulsive buying yang di kembangkan oleh Elizabeth Edward (1993). Data diperoleh melalui proses wawancara, observasi dan teknik dokumentasi. Data dianalisa melalui beberapa tahapan, yaitu reduksi data, penyajian data, penarikan kesimpulan dan verifikasi. Dalam melakukan uji keabsahan data, digunakan teknik triangulasi. Hasil temuan menunjukkan bahwa kedua responden memenuhi perilaku compulsive buying dari ke-lima aspeknya. Kecenderungan mengeluarkan uang setiap hari untuk berbelanja barang-barang yang diinginkan, disebabkan oleh kebiasaan yang dilakukan sejak kecil. Dorongan mengeluarkan uang disebabkan oleh situasi dan lingkungan yang mendukung seperti orangtua dan teman. Kedua responden merasa bahagia ketika mampu mambeli apa yang diinginkan, mampu memenuhi hasrat berbelanja bisa melupakan masalah yang sedang ia alami. Kemudian pada aspek ke-empat, pengeluaran yang tidak berfungsi sebagaimana mestinya yang menyebabkan responden membeli barang yang tidak dibutuhkan. Aspek kelima, perasaan menyesal setelah berbelanja disebabkan mereka menyadari bahwa aktivitas tersebut lebih banyak memberikan dampak buruk bagi kehidupannya.