Bencana banjir adalah bencana alam yang terjadi karena faktor alam maupun faktor manusia. Jakarta merupakan salah satu daerah di Indonesia yang sering mengalami bencana banjir. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Pengumpulan data dilakukan dilakukan dengan menyebarkan kuesioner dan wawancara langsung secara terbuka kepada 15 informan daerah DKI Jakarta dan merupakan wilayah dengan titik banjir terparah yaitu Penjaringan, Jakarta Utara; Cakung, Jakarta Timur; Rawa Buaya, Jakarta Barat; Manggarai, Jakarta Selatan; dan Sawah Besar, Jakarta Pusat yang mewakili 5 wilayah di Jakarta. Hasil penelitian diambil dari jawaban respon terhadap masalah kesiapsiagaan banjir di Jakarta yang Menunjukkan bahwa respon dan kesiapsiagaan sebelum terjadi banjir terdapat (67%) mengatakan bahwa mereka memperoleh informasi dari melihat sendiri kondisi sekitar yang sering mengalami banjir; Respon dan Kesiapsiagaan Pada Saat Terjadi Banjir menunjukkan (53,5%) mengatakan tetap bertahan di rumah; Respon dan Kesiapsiagaan Pasca terjadinya banjir menunjukkan (100%) mengatakan bahwa mereka langsung membersihkan rumah mereka yang terkena banjir. Penelitian ini dapat disimpulkan bahwa masyarakat tidak takut dengan adanya bencana banjir, dilihat dari respon dan kesiapsiagaan masyarakat sebelum datanya banjir yang hanya melihat kondisi lingkungan sekitar tanpa perlu mencari informasi dari media ataupun aparat, selain itu masyarakat juga sudah tahu apa saja yang perlu diapkan dalam menghadapi banjir, bahkan beberapa orang mengatakan tidak perlu mempersiapkan apapun, hanya tinggal mengungsi sambil memantau rumah apabila banjir datang. Respon dan kesiapsiagaan masyarakat Jakarta dalam nenghadapi banjir, pada saat terjadinya banjir, persentase masyarakat yang merasa tidak perlu mengungsi apabila terjadi banjir lebih besar daripada presentasi masyarakat yang mengungsi pada saat terjadi banjir ini membuktikan bahwa masyarakat tidak merasa khawatir dengan bencana banjir di wilayahnya. Respon dan kesiapsiagaan masyarakat Jakarta dalam menghadapi banjir, pasca terjadinya banjir, masyarakat merasa hanya perlu memperbaiki kondisi rumah yang rusak akibat banjir dan tidak berniat untuk pindah rumah.