Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Kekuatan Pembuktian Saksi Testimonium De Auditu Dalam Kasus Perceraian Rumah Tangga Di Semarang ( Studi Kasus Putusan Nomor : 413/pdt.G/2023/PNSmg.) Saputri, Dita Ayu; Cornelis, Vieta Imelda; Astutik, Sri
RIO LAW JURNAL Vol 6, No 1 (2025): Rio Law Jurnal
Publisher : Universitas Muara Bungo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36355/rlj.v6i1.1577

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dasar pertimbangan hakim dalam menerima keterangan saksi testimonium De auditu dalam menjatuhkan putusan sekaligus menganalisis kekuatan pembuktian saksi Testimonium De Auditu untuk hakim dalam memberikan putusan pada sidang peradilan dalam kasus perceraian pada putusan Nomor 413/pdt.G/2023/PNSmg. Penelitian ini merupakan penelitian hukum normatif yang bersifat deskriptif dengan pendekatan kasus (case approach). Jenis bahan yang digunakan adalah bahan hukum primer dan sekunder. Teknik yang dipakai dalam pengumpulan bahan hukum penelitian ini adalah studi kepustakaan atau studi dokumen. Berdasarkan penelitian ini diperoleh hasil bahwa dasar pertimbangan hakim dalam menerima keterangan saksi testimonium de auditu didasarkan pada yurisprudensi Putusan Mahkamah Agung nomor 308 K/Pdt/1959 tanggal 11 november 1959 bahwa testimonium de auditu tidak dapat dipergunakan sebagai alat bukti langsung tetapi kesaksian itu dapat diterapkan sebagai alat bukti persangkaan (vermoeden). Dan persangkaan itu dapat dijadikan dasar untuk membuktikan sesuatu. Kekuatan pembuktian saksi testimonium de auditu yang di konstruksikan sebagai persangkaan merupakan bukti bebas, hakim bebas mempertimbangkan atau menilai keterangan saksi. Pada perkara ini walaupun keterangan saksi adalah de auditu, namun kesaksian tersebut terbukti penting dan saling bersesuaian sehingga hakim tetap mempertimbangkan dan menerima keterangan saksi tersebut sehingga para saksi de auditu berperan besar dalam dikabulkannya gugatan penggugat. Setiap teori pembuktian yang dipergunakan oleh hakim adalah untuk meyakinkan hakim untuk menjatuhkan suatu putusan hukum perdata, untuk terpenuhinya teori tersebut diatas maka diperlukan alat bukti yang diatur dalam pasal 1866 KUHPerdata yaitu 1. Alat bukti surat, 2. Saksi-saksi, 3. Persangkaan, 4. pengakuan, 5. Sumpah. Dan berbagai dasar hukum yang memiliki kaitan erat.
Effect of Acid Catalyst on Epoxydation Reaction of Nyamplung Seed Oil Saputri, Dita Ayu; Suhendra, Dedy; Gunawan, Erin Ryantin; Murniati, Murniati
Jurnal Pijar Mipa Vol. 20 No. 1 (2025)
Publisher : Department of Mathematics and Science Education, Faculty of Teacher Training and Education, University of Mataram. Jurnal Pijar MIPA colaborates with Perkumpulan Pendidik IPA Indonesia Wilayah Nusa Tenggara Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jpm.v20i1.6338

Abstract

Epoxy is a cyclic ether compound that contains an oxirane group and has been widely applied as a stabilizer, plasticizer in polyvinyl chloride (PVC), surfactant, pesticide raw material, and as a polymer resin coating. The raw materials in epoxy synthesis come from petroleum derivatives, which are non-renewable natural resources. Therefore, there is a need for alternative raw materials that can be renewed, such as vegetable oil. In this study, nyamplung seed oil was used. Epoxy synthesis is usually carried out using carboxylic acid epoxidation with the help of an acid catalyst. This research aims to determine the effect of the type of acid catalyst and its concentration on the epoxidation reaction of nyamplung seed oil and the characterization of the epoxy produced. The research results show that using an acid catalyst can increase the formation of oxirane groups at a certain concentration, where the highest oxirane number value was obtained when using the H2SO4 catalyst, namely 3.15%. The resulting epoxy is pale yellow, has a typical absorption area (COC) at a wave number of 825 cm-1, an iodine value of 13.96 g iod/100 g, a viscosity of 20.80 cP, and a relative per cent conversion to oxirane of 73.4 %