Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Perjalanan K.H. Ahmad Dahlan Merancang Masa Depan Pendidikan Indonesia Fakhri, Maulana Allifa; Darmawan, Ghani; Setiawati, Vera; Lestari, Dwi Indah; Shada, Fitria Ananta Nasywaa; Hidayah, Astika Nurul
AMERTA Jurnal Ilmiah Ilmu Sosial dan Humaniora Vol 4 No 3 (2024): Amerta Jurnal Ilmu Sosial dan Humaniora
Publisher : Amerta Media

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Muhammadiyah adalah sebuah organisasi  Islam yang besar di Indonesia dan bersifat modern, didirikan oleh K.H. Ahmad Dahlan pada tahun 1912 di Yogyakarta. Dalam sejarah pendidikan Islam di Indonesia, dengan berbekal ilmu agama yang telah di kuasai K.H. Ahmad Dahlan serta gagasan pembaru yang di dapat saat ia bersekolah d Timur Tengah, beliau mencoba menerapkannya di Indonesia atau Nusantara dengan tujuan untuk memperbaharui pemahaman keagamaan.  Pada masa itu, sistem pendidikan di Indonesia diselenggarakan oleh pemerintah kolonial Belanda, pendidikan umum lebih menekankan pada ilmu pengetahuan Barat yang dianggap sekuler, sementara pendidikan agama lebih fokus pada pengajaran agama Islam dengan metode tradisional. K.H. Ahmad Dahlan juga prihatin dengan kondisi umat Islam pada saat itu yang dianggapnya masih banyak yang belum memahami ajaran Islam secara mendalam dan kontekstual.  Pendidikan Islam dalam perkembangan ilmu pengetahuan menjadi semakin penting serta perlu mendapat perhatian khusus, pendidikan merupakan media yang sederhana namun strategis sebagai usaha untuk mencerdaskan masyarakat, sehingga dapat berpikir lebih kritis dan memiliki daya analisia yang tajam. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif, dan jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian kepustakaan, yaitu pengumpulan data atau penulisan ilmiah tentang subjek peniltian, pengumpulan data berupa literatur. Fokus penelitian ini adalah bagaimana perjalanan K.H Ahmad Dahlan dalam merancang masa depan pendidikan di Indonesia. Kata kunci: Islam ,Pendidikan ,Muhammadiyah   Muhammadiyah is a large and modern Islamic organization in Indonesia, founded by K.H. Ahmad Dahlan in 1912 in Yogyakarta. In the history of Islamic education in Indonesia, armed with the knowledge of religion that had been mastered by K.H. Ahmad Dahlan and the reformer ideas he got when he was studying in the Middle East, he tried to apply them in Indonesia or the archipelago with the aim of renewing religious understanding.  At that time, the education system in Indonesia was organized by the Dutch colonial government, general education placed more emphasis on Western science which was considered secular, while religious education focused more on teaching Islam using traditional methods. K.H. Ahmad Dahlan was also concerned about the condition of Muslims at that time, as he thought there were still many who did not understand Islamic teachings in depth and contextually.  Islamic education in the development of science is becoming increasingly important and needs special attention. Education is a simple but strategic medium as an effort to educate society, so that they can think more critically and have sharp analytical skills. This research uses descriptive qualitative methods, and the type of research carried out is library research, namely collecting data or scientific writing about research subjects, collecting data in the form of literature. The focus of this research is K.H Ahmad Dahlan's journey in designing the future of education in Indonesia Keywords: Islam ,Education ,Muhammadiyah
Pengaruh Penggunaan Media Sosial terhadap Kejahatan Anak Setiawati, Vera
Media of Law and Sharia Vol. 6 No. 3: June 2025
Publisher : Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18196/mls.v6i3.372

Abstract

The rapid advancement of technology demands individuals to continuously adapt and take greater responsibility. This is particularly evident in the growing dependence of society—including children—on technology and social media. Such dependency highlights the profound role that technology plays in daily life. While technological progress offers numerous benefits, it also brings significant challenges, especially in the context of children's education and behavior. The study aims to examine and analyze the regulation of social media use in relation to the rise of juvenile delinquency. The research is guided by two central questions: (1) What is the impact of social media use on juvenile crime? and (2) To what extent is juvenile crime influenced by social media? Using a normative juridical approach, the findings indicate that social media can have both positive and negative impacts on children. In particular, the negative influence often manifests in behavioral issues, such as disobedience or deviant conduct, with children frequently exhibiting defiant attitudes and influencing their peers to engage in similar behaviors or fulfill their demands. These outcomes underscore the need for more comprehensive regulation and educational strategies to mitigate the adverse effects of social media on youth.
Perjalanan K.H. Ahmad Dahlan Merancang Masa Depan Pendidikan Indonesia Fakhri, Maulana Allifa; Darmawan, Ghani; Setiawati, Vera; Lestari, Dwi Indah; Shada, Fitria Ananta Nasywaa; Hidayah, Astika Nurul
AMERTA Jurnal Ilmiah Ilmu Sosial dan Humaniora Vol 4 No 3 (2024): Amerta Jurnal Ilmu Sosial dan Humaniora
Publisher : Amerta Media

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Muhammadiyah adalah sebuah organisasi  Islam yang besar di Indonesia dan bersifat modern, didirikan oleh K.H. Ahmad Dahlan pada tahun 1912 di Yogyakarta. Dalam sejarah pendidikan Islam di Indonesia, dengan berbekal ilmu agama yang telah di kuasai K.H. Ahmad Dahlan serta gagasan pembaru yang di dapat saat ia bersekolah d Timur Tengah, beliau mencoba menerapkannya di Indonesia atau Nusantara dengan tujuan untuk memperbaharui pemahaman keagamaan.  Pada masa itu, sistem pendidikan di Indonesia diselenggarakan oleh pemerintah kolonial Belanda, pendidikan umum lebih menekankan pada ilmu pengetahuan Barat yang dianggap sekuler, sementara pendidikan agama lebih fokus pada pengajaran agama Islam dengan metode tradisional. K.H. Ahmad Dahlan juga prihatin dengan kondisi umat Islam pada saat itu yang dianggapnya masih banyak yang belum memahami ajaran Islam secara mendalam dan kontekstual.  Pendidikan Islam dalam perkembangan ilmu pengetahuan menjadi semakin penting serta perlu mendapat perhatian khusus, pendidikan merupakan media yang sederhana namun strategis sebagai usaha untuk mencerdaskan masyarakat, sehingga dapat berpikir lebih kritis dan memiliki daya analisia yang tajam. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif, dan jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian kepustakaan, yaitu pengumpulan data atau penulisan ilmiah tentang subjek peniltian, pengumpulan data berupa literatur. Fokus penelitian ini adalah bagaimana perjalanan K.H Ahmad Dahlan dalam merancang masa depan pendidikan di Indonesia. Kata kunci: Islam ,Pendidikan ,Muhammadiyah   Muhammadiyah is a large and modern Islamic organization in Indonesia, founded by K.H. Ahmad Dahlan in 1912 in Yogyakarta. In the history of Islamic education in Indonesia, armed with the knowledge of religion that had been mastered by K.H. Ahmad Dahlan and the reformer ideas he got when he was studying in the Middle East, he tried to apply them in Indonesia or the archipelago with the aim of renewing religious understanding.  At that time, the education system in Indonesia was organized by the Dutch colonial government, general education placed more emphasis on Western science which was considered secular, while religious education focused more on teaching Islam using traditional methods. K.H. Ahmad Dahlan was also concerned about the condition of Muslims at that time, as he thought there were still many who did not understand Islamic teachings in depth and contextually.  Islamic education in the development of science is becoming increasingly important and needs special attention. Education is a simple but strategic medium as an effort to educate society, so that they can think more critically and have sharp analytical skills. This research uses descriptive qualitative methods, and the type of research carried out is library research, namely collecting data or scientific writing about research subjects, collecting data in the form of literature. The focus of this research is K.H Ahmad Dahlan's journey in designing the future of education in Indonesia Keywords: Islam ,Education ,Muhammadiyah
PENDAMPINGAN PEMBUATAN PROTUFEL (PRODUK TURUNAN F2 ECO ENZIM LENGKUAS)  DALAM MENDUKUNG ECO-PRENEUR SISWA Saputra, Erwin; Setiawati, Vera; Ummas Genisa, Marlina; Sri Wahyuni Sumah, Astrid
JP2N : Jurnal Pengembangan Dan Pengabdian Nusantara Vol. 2 No. 1 (2024): JP2N :September - Desember 2024
Publisher : Yayasan Pengembangan Dan Pemberdayaan Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62180/2h09p308

Abstract

Kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) bertujuan untuk mendampingi 26 siswa SMA Negeri 1 Talang Ubi dalam pembuatan PROTUFEL (Produk Turunan F2 Eco enzim) sehingga tercipta generasi eco-preneur. PROTUFEL dihasilkan melalui pengolahan sampah organik yang mengkombinasikan dengan produk lokal lengkuas (Alpinia galanga) daerah PALI sehingga menjadi produk inovatif lokal ramah lingkungan. Pembuatan eco enzim fermentasi kedua (F2) jarang diperkenalkan ke siswa, padahal produk yang dihasilkan  dari proses tersebut lebih ekonomis serta mampu memerdekakan siswa untuk melaksanakan pembelajaran berdiferensiasi produk. Pemanfaatan lingkungan sekitar sebagai media belajar bagi siswa akan sangat membantu dalam peningkatan hasil belajar, kemandirian, kreativitas, dan jiwa eco-preneur. Metode PkM mengikuti alur PALI, yaitu Penggalian pengetahuan, Ambil inti sari, Lakukan praktikum, dan Informasikan. Keberhasilan kegiatan PkM dilihat dari kolaborasi siswa menghasilkan eco enzim dan produk turunannya, serta ketertarikan siswa melanjutkan eco-preneurship. Hasil menunjukkan bahwa siswa secara berkelompok mampu menghasilkan eco-enzim dan produk turunannya seperti pupuk organik cair (POC)  eco enzim, sabun batang, dan karbol. Selain itu,  adanya ketertarikan siswa dalam melanjutkan kewirausahaan dengan cara mengkomunikasikan informasi pembuatan PROTUFEL kepada orangtua mereka. Besar peluang kegiatan PkM yang serupa dilakukan pada sekolah lain, sehingga dapat membentuk karakter eco-preneur yang siap bersaing di Dunia Usaha Dunia Industri. Kata Kunci: Eco enzim, Eco-preneur,  Lengkuas (Alpinia galanga), Protufel