Aplikasi Kencan Online yang kian popuer dikalangan dewasa muda merupakan inovasi dalam perkembangan teknologi yang memabwa perubahan pada pola hubungan romantis penggunanya. Dibalik kemudahan komunikasi dan keefektifan dalam menjalin hubungan yang diatwarkan aplikasi ini, ada resiko besar yang dibawa olehnya. Viktimisasi menjadi fenomena yang lekat dengan pengguna aplikasi kencan online dan sering dikaitkan dengan istilah Cyber Dating Abuse, yang berfokus pada perilaku kekerasan dalam hubungan romantis yang dengan menggunakan teknologi. Viktimisasi sendiri terbagi atas beberapa variabel, mulai dari pelecehan emosional, sexting, kontrol kasar, hingga berlanjut pada Offline Dating Abuse. Fenomena global ini harus dipelajari dari pendekatan yang berbeda dan dimensi pendidikan adalah salah satu yang paling relevan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis fenomena viktimisasi dalam konteks aplikasi kencan online dengan pendekatan pendidikan. Tinjauan sistematis literatur (2019-2023), mengikuti protokol PRISMA, dilakukan dengan menganalisis artikel (n=17) yang diambil dari database Scopus. Perangkat lunak manajemen referensi dan penambangan teks digunakan untuk menganalisis data. Delapan pertanyaan penelitian dijawab pada kerangka konseptual, karakteristik bibliometrics dan dimensi pedagogik. Dari hasil analisis isi muncul visi peran pendidikan di beberapa tingkat lingkungan (keluarga, sekolah, pemerintah, media) untuk turut serta mencegah terjadinya viktimisasi dari aplikasi kencan online. Perkembangan pemikiran kritis, berbagi pengalaman dalam konstruksi bersama pengetahuan, dan nilai-nilai self esteem sangat mendasar melawan viktimisasi.