Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Aktivitas Penurunan Kadar Glukosa Ekstrak Daun Leilem (Clerodendrum minahassae L) Secara In-vitro dengan Metode Spektrofotometri UV-Vis Suoth, Elly; Mansauda, Karlah Lifie; Datu, Ronald Joy
CHEMISTRY PROGRESS Vol. 17 No. 2 (2024)
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35799/cp.17.2.2024.58386

Abstract

ABSTRAK Tingginya reaksi oksidasi menyebabkan terbetuknya radikal bebas dalam tubuh manusia yang dapat memicu berbagai penyakit degeneratif seperti diabetes mellitus. Tanaman endemik Sulawesi Utara salah satunya yaitu daun leilem telah terbukti pada penelitian sebelumnya memiliki aktivitas sebagai antioksidan. Pada penelitian sebelumnya telah diuji aktivitas antioksidan ekstrak serta beberapa fraksi daun leilem dan diperoleh hasil bahwa ekstrak daun leilem memiliki aktivitas antioksidan paling baik. Untuk itu penelitian ini bertujuan untuk melanjutkan penelitian sebelumnya dari daun leilem dengan melihat aktivitas penurunan kadar glukosa dari ekstrak daun leilem secara invitro dengan metode spektrofotometri UV-Vis menggunakan pereaksi Nelson Somogyi dengan kadar glukosa yang digunakan yaitu 40 ppm dan konsentrasi ekstrak yang digunakan adalam 20, 40, 60, 80 dan 100 ppm serta menguji kadar total fenol dan flavonoid pada ekstrak etanol daun leilem. Hasil penelitian diperoleh bahwa ekstrak daun leilem dapat menurunkan kadar glukosa secara in vitro. Pada ekstrak dengan konsentrasi 20 ppm kadar glukosa menurun sebanyak 50,77%, ekstrak 40 ppm kadar glukosa menurun sebanyak 55,55%, 60 ppm ekstrak kadar glukosa turun sebanyak 60,45%, ekstrak 80 ppm kadar glukosa turun sebanyak 65,12 ppm dan ekstrak dengan konsentrasi 100 ppm kadar glukosa turun sebanyak 70,55%. Untuk kadar total fenol pada ekstrak yaitu 143,105 mg GAE/g dan total flavonoid pada ekstrak etanol daun leilem yaitu 76,265 mg QE/g   ABSTRACT High oxidation reactions cause the formation of free radicals in the human body which can trigger various degenerative diseases such as diabetes mellitus. One of the endemic plants of North Sulawesi, leilem leaves, has been proven in previous research to have antioxidant activity. In previous research, the antioxidant activity of extracts and several fractions of leilem leaves had been tested and the results showed that leilem leaf extract had the best antioxidant activity. For this reason, this research aims to continue previous research on leilem leaves by looking at the activity of reducing glucose levels from leilem leaf extract in vitro using the UV-Vis spectrophotometric method using Nelson Somogyi reagent with the glucose level used being 40 ppm and the extract concentration used being 20, 40, 60, 80 and 100 ppm and tested the total phenol and flavonoid levels in the ethanol extract of leilem leaves. The research results showed that leilem leaf extract could reduce glucose levels in vitro. In the extract with a concentration of 20 ppm the glucose level decreased by 50.77%, in the 40 ppm extract the glucose level decreased by 55.55%, in the 60 ppm extract the glucose level decreased by 60.45%, in the 80 ppm extract the glucose level decreased by 65.12 ppm and extracts with a concentration of 100 ppm glucose levels decreased by 70.55%. The total phenol content in the extract is 143.105 mg GAE/g and the total flavonoid content in the ethanol extract of leilem leaves is 76.265 mg QE/g
Pemberdayaan Kelompok Tani Kekelor dan Pinangimbalian Desa Pinapalangkow Dalam Program Pelatihan Pembuatan Sabun Dari Daun Cengkeh Suoth, Elly; Mansauda, Karlah Lifie; Lebang, Julianri Sari
The Studies of Social Sciences Vol. 7 No. 1 (2025): The Studies of Social Sciences
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35801/tsss.v7i1.58385

Abstract

Kelompok tani Kekelor dan Pinangimbalian di Desa Pinapalangkow merupakan kelompok tani yang tidak terlalu aktif, dimana kelompok tani ini hanya aktif pada masa panen saja. Hal ini terjadi karena para petani hanya fokus pada buah cengkehnya saja. Padahal ada bagian lain dari pohon cengkeh yang dapat dimanfaatkan seperti daun cengkeh. Daun cengkeh yang juga hampir sama dengan buah cengkeh memiliki metabolit sekunder yang dapat bermanfaat bagi tubuh manusia dapat di oleh untuk mendapatkan minyak cengkeh ataupun dapat di manfaatkan untuk pembuatan berbagai produk kesehatan lainnya. Untuk itu pendampingan atau pelatihan pembuatan sabun dari daun cengkeh ini sangat penting bagi kelompok tani Kekelor dan Pinangimbalian untuk dapat meningkatkan aktivitas dan penghasilan dari anggota kelompok tani. Selain upaya meningkatkan penghasilan bagi kedua kelompok tani yang ada di Desa Pinapalangkow, pelatihan pembuatan sabun mandi dengan bahan aktif daun cengkeh juga akan dapat memanfaatkan daun cengkeh yang banyak berjatuhan di setiap kebun dari para petani. Pelatihan pembuatan sabun mandi dari bahan aktif daun cengkeh ini juga sangat diharapkan dapat meningkatkan ekonomi dari para anggota kelompok
Uji Stabilitas Fisik Emulgel Klindamisin Dengan Pati Biji Alpukat Termodifikasi Oksidasi Sebagai Gelling Agent Korengkeng, Nathania Anabel; Edy, Hosea Jaya; Mansauda, Karlah Lifie
Jurnal Lentera Farma Vol. 1 No. 1 (2022): Jurnal Lentera Farma
Publisher : Yayasan Bina Lentera Insan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.57207/lenterafarma.v1i01.4

Abstract

Emulgel merupakan sediaan emulsi baik tipe minyak dalam air (M/A) maupun air dalam minyak (A/M) yang dibuat dalam bentuk gel dengan penambahan gelling agent. Biji alpukat mengandung zat pati yang cukup tinggi, yakni sebesar 80,1%, hal tersebut memungkinkan biji alpukat sebagai alternatif sumber pati. Penelitian ini menggunakan metode eksperimental laboratorium. Penelitian ini bertujuan untuk menguji stabilitas fisik sediaan emulgel pati biji alpukat yang termodifikasi oksidasi dapat dimanfaatkan sebagai gelling agent. Formula sediaan emulgel dibuat dengan variasi konsentrasi pati biji alpukat 2%, 4%, 6%, dan 8%. Evaluasi stabilitas sediaan menggunakan uji cycling test dengan evaluasi fisik sediaan emulgel meliputi pemeriksaan organoleptik, uji homogenitas, uji pH, uji daya sebar, dan uji daya lekat. Pengujian dilakukan sebelum dan sesudah cycling test. Hasil penelitian yang didapatkan sebelum dan sesudah cycling test menunjukkan bahwa pada konsentrasi 2%, 6% dan 8% sediaan emulgel pati biji alpukat memenuhi persyaratan stabilitas fisik dengan parameter uji organoleptik, homogenitas, pH, daya sebar, dan daya lekat.