Abstract This study began on the basis of past events experienced by the Kerokhanian group in Malang City which were related to the dynamics of tyranny that occurred in their social life. This research aims to analyze how forms of tyranny relate to the social conditions of the spiritual group community in Malang City. For this reason, this research uses a qualitative methodology with an explanatory case study analysis method in studying the tyranny of the majority over minority rights. This research found a connection between the past life of the Kerokhanian group and the life they lead today. Regarding the fulfillment of rights and the impact on forms of tyranny from the majority. However, what is still a problem is that this form of tyranny has not completely disappeared and does not happen again after the legalization of the government. This research found that there was tyranny carried out by the majority group against the Kerokhanian group. The perceived tyranny can take the form of rejection by the majority or a form of bad stigma built by the majority group. However, the Kerokhanian group ignored this on the basis of their religious beliefs. In the end, this researcher's findings have the potential to develop a tyrannical process that has an impact on attitudes of inferiority both in institutions and culture and the implementation of rights should be expanded. Ultimately, tyranny should be seen as a form of inferiority towards individuals or groups so that not all tyranny can have a negative impact in every condition. Keywords: Groups, Inferiority, Fulfillment of Rights. Abstrak Studi ini bermula atas dasar kejadian masa lalu yang dialami oleh kelompok Kerokhanian di Kota Malang yang berkaitan dinamika adanya tirani yang terjadi dalam kehidupan sosialnya. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis bagaimana bentuk-bentuk tirani yang berkaitan dengan kondisi sosial masyarakat kelompok kerokhanian Kota Malang. Untuk itu, penelitian ini menggunakan metodologi kualitatif dengan metode analisis studi kasus eksplanatif dalam kajian tirani mayoritas terhadap hak minoritas. Penelitian ini menemukan adanya keterkaitan antara kehidupan masa lalu kelompok Kerokhanian dengan kehidupan yang dijalankan saat ini. Terkait pemenuhan hak dan adanya dampak terhadap bentuk tirani dari mayoritas. Namun yang masih menjadi problem adalah belum secara penuh bentuk tirani ini hilang dan tidak terjadi lagi pasca legalitas dari pemerintah. Riset ini menemukan adanya tirani yang dilakukan oleh kelompok mayoritas terhadap kelompok Kerokhanian. Tirani yang dirasakan itu dapat berupa penolakan oleh mayoritas maupun bentuk stigma buruk yang dibangun oleh kelompok mayoritas. Namun hal tersebut tidak di hiraukan oleh kelompok Kerokhanian atas dasar keyakinan ajaran kepercayaannya. Pada akhirnya temuan peneliti ini berpotensi untuk mengembangkan proses tirani yang berdampak pada sikap inferioritas baik pada kelembagaan maupun budaya dan pemenuhan hak agar diperluas implementasinya. Tirani pad akahirnya sebaiknya dipandang sebagai bentuk sikap inferioritas pada individu atau kelompok sehingga tidak semua tirani dapat berdampak negatif di tiap kondisi. Kata Kunci : Kelompok Kerokhanian, Inferioritas, Pemenuhan Hak.